Ini hari pertama Yibo tinggal di asrama, hanya 3 hari ia diberi waktu oleh Dewan kampus tinggal di rumah dan mempersiapakan keperluannya untuk menetap di kamar asrama.
Ia menyeret koper dibantu Haoxuan yang membawa tas ranselnya.
"Sangat disayangkan teman sekamarmu adalah orang paling bodoh di kampus ini," ucap Haoxuan pada Yibo saat mereka tiba di depan pintu kamar no.5.
Yibo tidak bertanya siapa yang dimaksud Haoxuan baginya tidak masalah sekamar dengan siapa asal tidak bersama pria aneh yang selalu mengganggunya.
Haoxuan melirik bosan pada seseorang yang membuka pintu kamar dan tersenyum penuh binar bahagia pada mereka berdua.
"Minggir!!" Haoxuan langsung menerobos orang itu sementara Yibo tidak terlalu peduli.
Ia melangkah ke dalam ruang 6 kali 5 meter itu, sedikit pengap memang dibanding asrama Yibo di Oxford yang lebih mirip hotel bintang lima, tapi itu adalah harga yang harus dibayar untuk mendapat ilmu yang sepadan.
Haoxuan meletakkan tas Yibo di ranjang, lalu segera pergi tanpa berpamitan pada pemilik kamar sebelumnya. Membuat wajah mungil itu mendengus kesal.
"Dasar preman," gerutunya.
Sementara Yibo tengah menurunkan pakaiannya dari koper dan menatanya di lemari.
"Kita berjodoh!" seru pria mungil itu.
Tak ada jawaban dari Yibo, pemuda dingin itu menyelesaikan dengan cepat semua kegiatannya, tanpa ada sepatah katapun meluncur dari bibirnya."Bagaimana jika kita mengalami CLBK setelah ini?" Teman sekamar Yibo masih tak berhenti bertanya walau Yibo tidak meresponnya sama sekali.
Yibo tak ambil pusing dengan perkataan mantannya itu, ia lebih memilih menenangkan diri di ranjang setelah semua keperluannya selesai,sambil berselonjor ia membuka aplikasi kesukaannya dan jarinya dengan lincah mengetik lanjutan cerita yang sudah seminggu belum ia Up.
Banyak notifikasi yang bertanya tentang kelanjutan cerita yang ia buat, salah satunya adalah Wangxian yang dengan gencar mengiriminya pasan pribadi di Wp maupun di Wa dengan emoticon cinta dan senyuman yang berlimpah. Dasar kurang kerjaan, gumam Yibo dalam hati.
Dan sepanjang malam hingga terlelap Yibo berbalas pesan dengan Wangxian, baginya orang asing yang belum pernah ditemuinya itu sangat menghibur, dengan kepolosan dan candaanya yang tidak membosankan.
Membuka sisi lain Wang Yibo yang terkenal dingin.
-jika kau bertemu denganku,jangan harap aku seramah ini- Yibo mengetik di layar.-kenapa? -Wangxian membalas.
-aku tidak pandai berbicara langsung dengan orang lain, tapi dengan tulisan aku bisa mengekpresikan segalanya-
-kau membuatku semakin gemas😍😍😍-
Ji li yang berada di pembaringan di sebelah tempat tidur Yibo yang berjarak 2 meter menggeleng dalam lamunan.
Aku tidak mungkin mendapatkannya lagi,dia sekarang terlihat berbeda,dingin dan angkuh. Dulu kami berpacaran karena desakan teman satu kelas,itupun hanya berlangsung seminggu setelah acara kelulusan. Bahkan hububgan kami tidak bisa disebut berpacaran,sebab Yibo tak pernah menyentuhnya atau sekedar mengatakan hal manis kepadanya. Dia selalu diam hanya ikut berkumpul dengan kawan mereka,dan tertawa seperlunya.
.
Dua hari dalam seminggu ada waktu untuk pulang dan bertemu keluarga,yakni hari sabtu dan minggu. Semacam ritual melepas rindu dan menghabiskan waktu di luar dengan puas, tanpa terkekang aturan asrama.
Di hari bebas ini biasanya Kris akan membawa Sean untuk menjelajahi kota atau menghabiskan waktu di bar semalam suntuk.
Mengingat seluk beluk kota telah mereka lewati, maka pilihan kedua yang sering mereka lakukan sekarang. Sampai-sampai pemilik bar telah hafal pada wajah mereka. Apalagi Kris memiliki kartu member VIP di beberapa bar elite di kota Nanjing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rescue My Heart (end)
FanfictionHati, jika kau sakit tunjukkan padaku seseorang yang bisa mengobatinya. Sean Xiao.