Layla Saswa Wijaya, gadis berparas cantik dan memiliki otak yang cerdas seperti kakaknya yaitu Arsen. Namun sifat dia berbanding terbalik dengan Arsen, Layla gadis usil, ceria, ramah dan suka bikin ulah.
Kini ia telah menginjak kelas satu SMA, namun karena keluarga Arsen menginginkan agar Layla tidak mengingat kejadian tabrakan waktu itu, papa dan bunda Arsen memutuskan menyekolahkan Layla di Korea.
Sejak umur 6 tahun ia tinggal di Korea sendirian, terkadang jika libur sekolah keeluarga Arsen menjenguk Layla di Korea.
Kini ia akan kembali pulang ke negara kelahiran.
~Layla Saswa Wijaya~
√ Korea √
Matahari mulai menghilang menandakan malam akan segera tiba.
Gadis berparas cantik ini menelusuri lorong sendirian, ia sering jalan kaki menuju sekolah dan pulang sekolah. Papa Arsen melarangnya untuk jalan kaki, ia sudah di sediakan lamborgini berwarna gold.
Namun Lalya menolaknya, ia lebih menyukai jalan kali.
"Anyeonghaseo," sapanya kepada ibu-ibu yang tersenyum padanya.
"Baru pulang sekolah nak?" ucap Ibu tersebut.
"Iya Bi, tadi Lalya ada les tambahan dan mengurus pindah sekolah."
"Kamu mau pindah ke Indonesia?"
"Iya Bi, nanti malam Layla berangkat,"
"Hati-hati ya, jaga kesehatanmu."
"Bibi juga ya, nanti kalo libur sekolah Layla akan mengunjungi Bibi"
"Layla pamit pulang dulu Bi," ucapnya memeluk Ibu tersebut.
Setelah berpamitan Layla langsung bergegas menuju rumahnya untuk mempersiapakan barang yang akan ia bawa.
"Penerbangan jam 8 masih satu jam lagi, hoamm ngantuk."
"Kalo tidur sebentar gapapa kali ya,"
"Yaudah deh tidur, ribet amat malahan ngomong sendiri kaya orang stress." ucapnya mengehempaskan badan di tempat tidur miliknya.
Tak butuh waktu lama ia sudah terlelap di dalam mimpinya.
Kini waktu telah kenunjukan pukul 20.00 Wib, namun gadis remaja ini masih saja nyaman di dalam mimpinya.
"Etdah si non dari tadi bukanya siap-siap malahn tidur," ucap Bibi Sri
"Kerjain ah."lanjutnya.
Dordordor... Preketek
Dordordor...preketek
(Anggep ae itu suara mercon wkwkwk)
"Kyaaaa...allahu akbar abang, mama, papa," jerit Layla dibawah selimut.
lain halnya dengan Bi Sri tawanya meledak melihat Layla ketakutan.
"Bwahahahaha"
"BIBI!!!!" teriak Layla
"Eh iya ada apa non?"
"Iseng banget dah! Bikin jantung mau copot aja." ujar Layla.
"Hehehe si non sih dibangunin ga bangun-bangun, liat tuh udah jam berapa." ucap Bi Sri menunjuk jam dinding.
Sontak Layla melihat arah yang ditunjuk Bi Sri, jam menunjukan pukul 20.35.
"Kyaaaaaa... omegat 3 gue telat lagii!!!" Teriak Layla bangkit dari tempat tidur langsung ber siap-siap untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd [ON GOING]
Novela JuvenilArsen alexander pavine tunggu permainan gue, lo bakal menyesal udah bangunin singa tidur. 1 perbuatan dibalas 1000 perbuatan. Batin gue