05 [MURID BARU]

104 11 0
                                    

Yuk dipencet bintangnya kuy kuy⭐
Happy reading❤️

Matahari mulai memancarkan sinarnya, pagi ini adalah hari pertama Laura menjadi seorang pelajar SMA di Korea.

Seperti biasa Laura bangun jam 05.00 KST kemudian segera bersiap-siap lalu sarapan pagi bersama dengan Paman, Bibi, dan Kak jinjin.

Seperti kebiasaan nya di Indonesia, Laura turun dari tangga dengan senyuman manis di bibirnya untuk menyapa Paman dan Bibinya dibawah.

"Ngapain lu pagi-pagi dah senyum-senyum gitu, sehat??" Seketika Laura berhenti tersenyum kemudian berjalan menuju orang itu sambil berkata...

"Suka-suka Laura dong, masa iya Laura harus nangis pagi-pagi. Lagian Laura juga masih sehat!!" ketus Laura kepada Kak Jinjin, orang yang menanyakan apakah Dia sehat atau tidak.

Kak Jinjin terkekeh melihat ekspresi Laura yang awalnya ceria kini cemberut sambil memajukan bibirnya. Laura memang menggemaskan ketika kesal.

"Kalian berdua ini pagi-pagi sudah berantem!! Ayo cepetan duduk sarapan dulu nanti telat!!" lerai Bi Sujin seraya mengambilkan nasi dan lauk pauk untuk Paman, Kak Jinjin, dan Laura.

"Ra, kamu mulai sekarang diantar jemput sama Kak Jinjin yah kalo sekolah. Sekolah kamu searah sama kantor jadi enak kalo mau antar jemput. Kamu ngga keberatan kan??" tanya Paman Woojin ditengah-tengah sarapan pagi.

"Iya Paman aku ngga keberatan kok selagi Paman ngga merasa terbebani." jawab Laura dengan sopan kemudian dibalas anggukan kecil oleh Paman Woojin.

"Hidihhh siapa juga yang sudi nganterin elu." goda Kak jinjin lagi.

"Ihhhhh Kak jinjinnnn!!!" teriak Laura seraya mencubit dengan keras lengan Kakaknya itu sampai merah.

"Adohhh sakit Raaaa iya iya gue anterin gue anterin." kata Kak Jinjin sambil mengusap-usap lengannya yang merah.

Laura sendiri tersenyum puas melihat Kakak sepupunya itu kesakitan, lain kali Laura akan mengulanginya lagi jika Kakaknya ini menggodanya.

Setelah sarapan pagi selesai, dengan gerakan secepat kilat Laura pergi meraih tasnya dan meneguk satu gelas susu putih buatan Bibinya itu, lalu mencium punggung tangan Paman dan Bibinya diikuti Kak Jinjin dibelakang Laura, kemudian segera masuk kedalam mobil dan pergi melesat ke sekolah baru Laura SMA Diamond 2.

*****

Sesampainya di depan gerbang SMA Diamond 2, Laura segera turun dari mobil Kakaknya.

"Jangan lupa entar jemput awas lo." pesan Laura kepada Kakaknya.

"Iya cantik entar Kakak jemput kalau lupa yauda pulang sendiri." goda Kak jinjin lagi sambil mengacak-acak rambut Laura.

"Ihhh Laura serius lo, jemput entar." Laura sangat bete melihat sifat jahil Kak Jinjin yang selalu membuatnya kesal.

"Iya Ara entar Kakak jemput yauda sono masuk, moga betah ya jangan bikin ulah di sekolah good luck!!" kata Kak jinjin untuk Laura kemudian berlalu meninggalkan SMA Diamond 2.

Laura benar-benar gugup. Berulang-ulang Ia mencoba merileks kan tubuhnya agar terlihat biasa saja, namun sama saja tangannya masih gemetaran seakan-akan mau naik panggung besar yang ditonton banyak orang.

Laura berjalan di lapangan yang lumayan ramai itu dengan perasaan deg deg an, sesekali Laura melirik kearah siswa-siswi disini.

Ada yang melihatnya dengan tatapan tak suka, bisik-bisik dan ada juga yang tersenyum, namun dominan adalah tatapan tak suka, dan itu membuat nyali Laura menciut. Sepanjang perjalanan di lapangan yang luas ini Laura terus menundukkan kepalanya.

RAFIEL&LAURA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang