12 [RENCANA]

56 7 0
                                    

Pencet bintangnya buruan⭐
Happy Reading❤️

Tya berusaha berlari sejauh mungkin dari Rafiel. Setelah dirasa Ia sudah sangat jauh dari Rafiel. Tya mengusap air matanya yang terbuang sia-sia begitu saja sambil tersenyum smirk.

Lo pikir gue cewek cengeng gitu?? Gue ngga akan jadi cewek cengeng buat dapetin lo. Liat aja, gue bakal singkirin cewek kecentilan itu!! batin Tya sambil mengusap air matanya.

Ia yakin sekarang Rafiel bingung dengan apa yang Ia katakan. Akting Tya juga perlu diacungi jempol, Tya sempat melihat raut wajah Rafiel yang seperti tak enak hati dengannya.

"Pak jemput saya sekarang!! Alamatnya sudah saya kirim di SMS."  Perintah Tya kepada sopir pribadinya lewat telpon.

Rasanya tak mungkin jika seorang Cyntya Lavina anak dari CEO perusahaan GUCCI terbesar di Korea tak mendapatkan jemputan ataupun sampai naik angkot panas-panas begini.

Tak butuh waktu lama bagi Tya untuk menunggu Sang sopir menjemputnya. Hanya 5 menit saja sopir pribadinya sudah datang, karena sopir pribadi Tya memang tadinya sudah stand by disekolah Tya. Namun Tya menyuruhnya untuk tetap disana hingga Ia memintanya menjemput.

Sang sopir membukakan pintu mobil untuk Tya. Tya pun segera masuk kedalam mobil disusul dengan Pak sopir tersebut, lalu segera melesat meninggalkan tempat itu.

*****

Rafiel melajukan motornya dengan kecepatan medium. Sesekali Ia ingin menikmati segarnya angin sore dan pemandangan senja yang begitu menarik perhatian siapapun orang yang melihatnya.

Kalau jujur Rafiel masih kepikiran dengan perkataan Tya yang menurut Rafiel ada benarnya. Selama dua hari ini, Rafiel seperti dekat sekali dengan Laura. Rafiel juga tak mengerti ada apa dengan dirinya semenjak cewek itu satu kelas dengannya. Jantungnya selalu tidak terkendali saat didekatnya.

Rafiel senyum-senyum sendiri mengingat kejadian di UKS saat Laura punya panggilan khusus untuknya. Walaupun namanya sedikit tidak enak didengar namun Rafiel justru menyukainya.

Bentar-bentar, kok lo jadi mikirin Laura sih??  Pake senyum-senyum lagi. Inget Raf di mata lo Laura itu cuman seseorang yang  bakal ngerebut gelar siswa berprestasi lo. Atau bisa disebut MUSUH LO!!  batin Rafiel menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian menambah kecepatan bermotornya karna hari sudah mulai gelap dan Bundanya pasti akan mencarinya jika Ia belum pulang sampai malam.

Sesampainya di rumah, Rafiel segera memasukkan motornya ke dalam garasi kemudian melangkah masuk kedalam rumahnya. Rafiel merasa ada yang aneh dengan suasana rumah ini saat Rafiel baru saja menginjakkan kakinya di ambang pintu.

"Darrrrr."

Rafiel terperanjat kaget melihat seorang wanita berumur 21 tahun yang pasti bukan Bunda Rafiel, tiba-tiba mengagetkannya dari balik pintu. Rafiel mengelus-elus dadanya mencoba menetralkan jantungnya yang serasa mau copot.

"Ngapain sih disitu??" tanya Rafiel kepada wanita yang kini sedang tertawa terbahak-bahak, bahkan hampir menangis.

"Muka lo bikin gua ngakak." ledek wanita itu sambil tertawa.

"Lo kapan pulangnya sih??" tanya Rafiel kepada wanita itu yang diduga adalah Rachel kakak perempuan Rafiel.

"Tadi siang sih." jawab Kak Rachel.

Kak Rachel adalah siswi yang berbakat dan pintar di sekolahnya. Saat Kak Rachel lulus dari SMA, Kak Rachel telah diberikan beasiswa oleh pemerintah Kota Seoul untuk kuliah ke Jerman hingga Ia menjadi sarjana.

Keluarga Rafiel termasuk keluarga yang berbakat. Hampir seluruh anggota keluarga punya kemampuan tersendiri. Siapapun orang yang mengetahuinya akan iri kepada keluarga mereka.

RAFIEL&LAURA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang