Budayakan vote dan coment setelah membaca⭐
Happy Reading❤️"LAURAAAA!!!" teriak Diah dari ambang pintu dengan keras membuat Laura terjingkat kemudian menatapnya tajam.
"LAURA GUE MINTA PENJELASAN SAMA LO!!" Lagi lagi Diah berteriak sambil berlari menuju ke arah Laura.
"Ada apa sih Diah, pagi-pagi udah teriak-teriak??" balas Laura seraya mematikan ponsel nya yang sejak tadi Ia gunakan untuk mengatasi kebosanannya di kelas.
"Gue mau nanya sama lo!! Apa bener lo kemarin di ajak ketemuan sama anggota geng cabe-cabean itu??" tanya Diah dengan nada suara yang pelan tidak seperti tadi.
"Cabe-cabe an siapa sih??" Laura tak mengerti apa yang Diah katakan. Cabe-cabean?? Siapa cabe-cabean??
"Haduh nih anak, itu loh geng nya Kakel sombong pimpinannya Si Tya."
"Oh itu. Iya gue kemaren ketemu sama mereka, kenapa emang??" Laura menjawab dengan santai.
"Ra lo ngga di apa-apain kan?? Itu siku lo kenapa?? Jangan bilang itu ulah mereka!!" Jihan mulai khawatir.
"Enggak ini cuman kemaren jatoh lecet dikit doang." Laura berbohong. Ia tak mau temannya juga akan terkena akibatnya jika Ia jujur kepada mereka.
"Seriusan lo ngga di apa-apain??" tanya Diah memastikan sekali lagi.
"Iya Diahhhh temanku yang cantik!!" balasnya sambil mencubit pelan kedua pipi tembem milik Diah.
"Ra kalo ada apa-apa jangan dipendem sendiri yah. Kita ini sahabat, suka duka kita tanggung bersama. Gue khawatir sama lo, mereka itu bahaya Ra!! Mereka kalo bully seseorang ngga nanggung-nanggung. Gue takut lo jadi korban selanjutnya. Tp moga aja enggak." Laura tercengang mendengar ungkapan Diah kepadanya. Setelah mendengar kata 'Bahaya' Laura jadi sedikit was-was terhadap mereka.
"Heiii ada apa ini ghibah pagi-pagi. Tobatt lah kau nakkk!!" Sinta yang baru saja datang seketika langsung heboh setelah melihat kedua temannya sedang berbincang-bincang dengan mimik wajah yang serius.
"Bubarrr Sinta dateng!!" ucap Diah.
"Yaela gini amat lo jadi temen gue." Sinta menjitak kepala Diah membuat Diah meringis kesakitan.
"Udah yuk ganti baju, abis ini bel masuk jam pertama olahraga." ajak Sinta kepada kedua temannya.
"Eh iya yah, btw materinya apa Sin??" tanya Diah.
"Gatau, basket deh kek nya. Liat nanti aja deh." jawab Sinta seraya berjalan keluar kelas bersama kedua temannya.
Basket!! Mampus gue gabisa!! batin Laura.
"Eh ada cewek cantik nih. Mau kemana neng. Mau abang temenin nggak??" Bino memulai ritual paginya yaitu menggoda cewek-cewek disekolah bahkan Mba Yayuk si pedagang kantin sekolah yang umurnya masih lumayan muda dan cantik.
"Mulai dah, udah deh gausah deladenin!" ucap Diah.
"Apaan si lo kutu!!" balas Bino. Kebiasaan Diah dan Bino, jika mereka berdua bertemu pasti akan bertengkar layaknya Tom&Jerry.
"Udah Diah, Bino nanti aja ya kita becanda nya. Buruan sana ganti baju. Abis ini olahraga!!" lerai Sinta dengan nada yang lembut membuat Bino klepek-klepek saat mendengarnya.
"Asyiappp Bu Bos!!" balasnya sambil hormat kepada Sinta. Sementara Rafiel yang sejak tadi berdiri di samping Bino, memutuskan untuk pergi duluan tanpa memerdulikan Bino.
Pengen gue tusuk tuh mata!! umpat Laura dalam hati setelah dilihat dengan tajam oleh Rafiel.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFIEL&LAURA (HIATUS)
Ficção AdolescenteRafiel Arwana adalah namanya. Si cowok dingin yang berprestasi ini berhasil mendapatkan beasiswa di salah satu SMA terkenal Kota Seoul, Korea Selatan karna suara emasnya. Laura Anastasya adalah namanya. Si cewek periang yang pintar asal indonesia in...