17 [HALTE BUS]

62 6 7
                                    

Budayakan vote dan comment setelah membaca⭐
Happy Reading❤️

"IYA GUE SUKA SAMA DIA!! MAU APA LO?!!" Rafiel terpaksa mengatakan ini untuk menimbulkan efek jera kepada cewek ini. Seolah-olah hanya kata-kata ini yang membuat Rafiel yakin kalo Tya akan berhenti untuk mengejarnya lagi.

Sementara reaksi para murid lainnya kaget, ada juga yang berbisik-bisik tak jelas, dan ada juga yang masih sempat-sempatnya berteriak histeris.

Jujur Rafiel refleks begitu saja saat mengatakan itu tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Entah kenapa Rafiel tak tahu, seperti ada sesuatu yang memaksa bibirnya untuk mengatakan itu.

"Lo tega Raf!! GUE BENCI SAMA LO!! COWOK NGGA PUNYA HATI!!" Tya murka.

Ia tidak bisa menahan airmatanya untuk tidak jatuh. Dadanya sesak saat mendengar pengakuan kasar sekaligus kode kalau Tya harus berhenti mencintainya lagi. Lantas Tya pun berlari pergi dari tempat itu, disusul  oleh kedua temannya. Sudah cukup Tya disakiti seperti ini oleh Rafiel.

"Eh Han, Rafiel abis makan apa tadi pagi?? Ini beneran Rafiel Han??" tanya Bino kepada Reyhan.

Ia masih tak percaya dengan apa yang barusan Ia dengar dan lihat. Namun bukannya menjawab, temannya yang satu itu malah melengos pergi begitu saja. Jika ditanya mengapa, Reyhan sangat kecewa. Ia sangat merutuki dirinya sendiri, mengapa Ia harus suka kepada Laura?? Yang ada di pikiran Reyhan saat ini hanya satu yaitu menjauh dari Laura.

Teman-teman Laura baru saja datang tepat saat Rafiel mengatakan kalau Ia menyukai Laura. Jangan tanyakan bagaimana reaksi mereka saat Rafiel mengatakan itu. Yang jelas mereka tidak percaya, siapa yang akan percaya bahwa seorang Rafiel Arwana yang dingin, cuek, sekaligus fobia cewek itu tiba-tiba menyukai Laura begitu saja, rasanya itu mustahil.

"Ra kita ganti baju aja yuk!! Baju kamu basah Ra!!" ajak Sinta yang berada tepat di depan Laura sambil berjongkok.

Laura hanya diam tak membalas ajakan Sinta. Ia masih berusaha mencerna apa yang Rafiel katakan. Kata-kata Rafiel bercampur aduk menjadi satu dengan kata-kata pedas milik Tya yang membuat kepalanya pusing dan sakit.

"Raaa, yok kita ganti baju!! Gausah dipikirin omongan mereka!!" ajak Diah dengan nada yang sedikit teriak itu membuat Laura tersadar kemudian mengikuti apa yang temannya suruh kepadanya.

Sementara Rafiel, Ia masih berdiri mematung di tempat sambil melihat punggung Laura yang mulai menjauh.

"Raf lo gini banget yah sama gue!! Dah berapa lama lo suka sama Laura!! Yang katanya lo bilang Dia centil, kek cebong lah apalah!!" Bino datang kemudian menepuk pelan punggung Rafiel sontak membuat Rafiel tersadar kemudian menatapnya intens.

"Ditanya tuh dijawab Rafieell bukannya diliatin terus!! Lu kata gue pameran seni diliatin mulu!!" ujar Bino.

"Gue juga ngga tau kenapa gue bisa ngomong kek gitu??" Bino mengerinyitkan keningnya, tak paham dengan apa yang diucapkan Rafiel tadi.

"Gini nih ciri-ciri orang yang pinternya kebangetan!! Situ yang ngomong tapi ngga tau kenapa kok ngomong begono!! Kesel gue lama-lama!!" Bino geram, andai saja Rafiel bukan temannya, yang ada Bino akan mencakar wajahnya itu.

"Reyhan mana??" tanya Rafiel setelah merasa seperti ada yang kurang dari mereka berdua.

"Ngga tau aneh tuh anak akhir-akhir ini. Masa iya gue nanya pas lo abis ngatain itu tadi. Bukannya jawab malah pergi gitu aja!!" jelas Bino sontak mengundang rasa penasaran Rafiel. Karna akhir-akhir ini Reyhan juga dekat dengan Laura, apalagi setelah mengajari Laura bermain basket waktu itu.

Reyhan suka sama Laura??

*****

Semenjak mengatakan itu, Rafiel jadi tidak bisa fokus pada pelajaran hari ini. Ia terus melihat kearah seorang cewek berambut hitam panjang yang ada di depannya ini. Rafiel bingung, apa yang akan Ia lakukan kedepannya setelah mengatakan bahwa Rafiel menyukainya?? Rafiel jadi seperti orang bodoh yang tak tau harus melakukan apa. Ia mengusap wajahnya kasar. Rafiel benar-benar peak saat urusan cinta.

RAFIEL&LAURA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang