15 | Flashback dua

3.4K 106 1
                                    

Takdir yang kejam atau aku yang terlalu mencintaimu secara mendalam?

Tak terasa, enam bulan sudah berlalu. Kisah antara Jake dan Callista semakin penuh dengan warna. Banyak hal manis yang selalu mereka ciptakan. Mereka berdua selalu berpikir bahwa kisahnya akan berakhir dengan bahagia. Akan tetapi mereka lupa bahwa semua hal yang tercipta pasti akan menimbulkan luka.

Pagi ini seluruh murid di International High School ricuh akbiat banyaknya batu yang di lempar dari arah luar, mengakibatkan beberapa jendela kelas hingga kaca mobil pecah tak beraturan. Semua murid berhamburan dan berteriak untuk sekedar mencari pertolongan dan tempat yang aman untuk bersembunyi. Sekolah mereka di serang, entah apa tujuannya itu tidak bisa di pastikan.

Jake yang sedang berada di lapang basket indoor beserta kedua temannya berlari panik ketika mendengar sekolah mereka diserang. Bukan karena ketakutan, Jake mengkhawatirkan Callista. Ia kelimpungan mencari gadisnya kesana kemari dengan sangat resah.

"Se, lo cari tau siapa dalang dibalik semua ini. Dan lo Juan, kumpulin anak-anak cowok dan bikin mereka supaya berhenti nyerang sekolah kita!" Ujar Jake dengan terburu-buru.

Setelah kedua temannya mengangguk setuju, mereka berpisah di pertengahan koridor. Jake masih mencari keberadaan Callista sambil meneriaki namanya berkali-kali. Hingga, netranya menemukan gadis mungil itu sedang bersembunyi dibalik meja kayu yang ada di ujung koridor. Gadis itu menekuk kedua kakinya dan menenggelamkan wajahnya disana. Ia ketakutan bukan main, juga ia sangat mengkhawatirkan Jake.

Jake berlari ke arah Callista lalu berjongkok di depannya. "Hey, kamu ngga apa-apa?" Tanya Jake hati-hati sambil mengusap surainya dengan lembut.

Callista yang sedang menangis mendongakan kepalanya, menghela napas lega karena kekasihnya datang di saat waktu yang sangat tepat. "A-aku takut Jake," suara gadis itu bergetar kemudian memeluk tubuh Jake dengan erat.

Hati Jake mencelos, kemudian ia mengubah posisinya menjadi berdiri, begitupun Callista. Jake menggenggam tangan Callista dan pergi dari sana. Mencari tempat yang dirasa aman, Jake membawa Callista pada rooftop, tempat mereka menghabiskan waktu bersama.

"Kamu tunggu disini, jangan kemana-mana sampai aku datang. Kunci pintunya, kalau ada yang ketuk selain aku, jangan di buka. Okey?" Pinta Jake dengan hati-hati.

Manik Callista berkaca-kaca, "kamu mau kemana? Kamu disini aja sama aku."

"Aku mau tolongin temen-temen yang lain Cal," jawabnya berusaha selembut mungkin agar gadisnya mengerti.

Callista menghela napas kesal, "kalo kamu kenapa-napa gimana?!"

"Aku ngga akan kenapa-napa Cal, tunggu sebentar ya?"

Seolah tahu Jake tak akan mendengar ucapannya Callista pun menyerah. "Tapi jangan lama-lama, ya?" Pintanya sambil cemberut.

Jake mengusap kembali surainya dengan sayang. "Aku nggak akan lama, trust me hm?"

Gadis itu hanya mengangguk masih dengan bibirnya yang cemberut. "Good girl," puji Jake kemudian ia pergi meninggalkan Callista seorang diri.

Di tempat lain, tanpa rasa takut Sekala mendatangi sekelompok siswa yang sedang melempar batu kedalam sekolahnya. Sekala mendekat hingga ia tahu ternyata pelakunya adalah Dark Wings, salah satu geng yang terkenal di SMAN Galaxy.

"Sorry, lo ada masalah apa sama sekolah gue?" Tanya Sekala tanpa basa-basi pada salah satu siswa yang sedang bersandar pada pohon menyaksikan teman-temannya melempari batu.

Laki-laki itu mengedikkan bahunya acuh, "nggak ada."

Sekala yang tak kalah santai kembali bertanya, "terus kenapa nyerang sekolah gue?"

My Lovely Teacher [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang