12 | The moon

3.6K 118 2
                                    

Tentang rembulan yang selalu kesepian di tengah gelapnya malam. Namun seketika ribuan bintang datang, menemani bulan agar tak terlihat kesepian.

International High School pagi ini di hebohkan dengan sebuah foto yang terpajang di mading. Para siswa-siswi yang mengerubuni mading tersebut tak henti-hentinya melontarkan kata-kata yang tidak pantas dan sedikit kasar. Nesya yang baru saja tiba di sekolah dan melihat keramaian di depan mading langsung saja menerobos masuk, berdesak-desakan dengan murid yang berada di kerumunan itu dengan tatapan yang tidak suka kepada Nesya.

Betapa terkejutnya Nesya ketika melihat foto dirinya tepampang disana dengan diberi tulisan yang berbeda-beda. Ada sebuah foto yang menunjukan Nesya dan Jake yang terlihat sedang masuk ke dalam apartemen Nesya. Di bawahnya tertulis kata "Guru BK itu menggoda Jake, anak pemilik sekolah."

Lalu foto kedua menunjukan saat mereka sedang makan bubur pagi hari, padahal itu hanya kebetulan bertemu tetapi disana tertulis "sepertinya Jake mulai tergoda oleh guru itu."

Dan foto ketiga menunjukan gambar saat Nesya dan Jake berada di perpustakaan, dengan posisi saling menatap dengan kepala yang menangkup pada meja. "Sial, sepertinya mereka berkencan." Kata seperti itu yang tertulis pada foto ketiga.

Hanya ada tiga foto disana, namun banyak tulisan-tulisan kejam dan tuduhan yang di lontarkan pada Nesya. Jelas-jelas Nesya tahu bahwa semua itu tidak benar, tetapi sepertinya seluruh murid yang ada disini akan mempercayainya begitu saja. Semua murid menatap Nesya jijik, seperti tidak mau mendengar kebenaran yang sesungguhnya di balik foto-foto itu.

"Guru miskin, jauh-jauh deh dari Jake. Lo itu ngga pantes!"

"Gue sih udah curiga dari dulu kalau mereka ada apa-apa."

"Jake mau aja di manfaatin sama cewek murahan kaya gitu."

"Ngarep banget tuh cewek bisa pacaran sama Jake."

Begitulah yang di lontarkan beberapa murid di sana, dan masih banyak lagi ucapan-ucapan benci untuk Nesya. Ya, hanya Nesya. Karena Jake punya pengaruh besar di sekolah ini, tidak ada yang berani menjelekannya. Karena selain anak pemilik sekolah, para murid perempuan yang menyukai Jake akan tetap menyukainya tak peduli apapun yang Jake lakukan.

Masih di depan mading, Nesya tak berani untuk sekedar menoleh dari tempatnya berdiri saat ini. Tangannya bergetar dan kakinya melemas, ia menunduk sambil menahan tangisnya agar tidak jatuh.

Setelah mendengar desas-desus dari Juan, Jake yang baru saja sampai di kelas berlari ke arah mading, menerobos kerumunan yang semakin bertambah banyak. "Lo semua ngapain ngumpul disini hah? Bubar!" Teriak laki-laki itu dengan penuh emosi.

"Gue bilang bubar, lo semua budek?"

Terlihat siswa dan siswi yang berada disana perlahan meninggalkan area mading. Tidak ada yang berani melontarkan kata-kata jahat ketika Jake datang. "Sekali lagi gue denger lo semua ngomong yang engga-engga, lo semua bakalan habis di tangan gue." Ancam Jake tak main-main.

"Satu lagi, gue bakalan cari orang yang berani bikin semua tuduhan yang engga jelas di mading ini!" Lanjutnya.

Setelah semua murid bubar, Jake langsung mencabut semua foto dan tulisan-tulisan tidak jelas yang terpasang di mading tersebut. Ia menyobek dan melemparnya ke sembarang arah dengan brutal. Setelah semua tercabut, laki-laki itu menoleh ke arah Nesya yang masih menunduk di tempatnya. "Are you okay?"

My Lovely Teacher [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang