Chapter Twelve (under 18+ jangan baca, please!)

2.1K 64 34
                                    

Maaf untuk pembaca dibawah umur tolong jangan baca part ini yaaa hehe. Ku peringatkan jangan!

Tesya POV

Sudah banyak waktu dan karbohidrat yang kita habiskan disini. Bersama Himeka yang selalu ada disampingku tidak pernah lepas sedikitpun. Karena kemanapun aku pergi dia tetap disampingku ? Saat mandipun, aku dan Himeka bersama.

Kali ini aku dan Himeka memang sudah di bali, namun aku tidak memberitahu mama jika aku berada disini. Aku hanya tidak ingin ada kecemasan dalam dirinya. Dan ini sedikit melenceng karena saat ini aku berada dalam zona nyamanku namun patut ku pikir ulang. Kenapa begitu ? Aku juga merasa aneh kenapa aku dengan gampangnya , No ! Tidak gampang ini cukup sulit. Ya ! Aku merasa nyaman atas perlakuan Himeka terhadapku.

Rasanya tenang dan nyaman disini ditepi pantai memandangi air yang entah dimana ujungnya dengan alunan desiran ombak seraya angin sore hari menyeka rambutku yang jatuh. Aku menyukai ini. Aku menyukai Himeka. Maaf.

"Him, makasih yaa karena sudah hadir" Dengan setulus mungkin aku tersenyum padanya.

"aku yang harus berterimakasih sudah diberi kesempatan untuk mewujudkan mimpiku, .. Memilikimu meski tidak seutuhnya." Himeka tampak  manis dengan ikat kepala yang dia pakai saat ini.

"Emmm aku mau eskrim boleh ?"

"tentu sayang, nanti abis ini kita beli yaa. Mandi dulu biar gak kaya gembel Hahaha" Himeka mengacak rambutku dengan ketawanya yang lepas.

Diberbisik ditelingaku "Mandi bareng yaa, hehe"

Aku rasa aku yakin aku bahagia bersama Himeka.

"Ehh bentar, ini kak Raya VC aku gimana dong ?" Aku panik setengah mati.

"Angkat aja, gpp kok" Himeka tersenyum.

Aku menatapnya seakan berbicara 'apakah kamu serius ?'

"Ayoo angkat 'kasian kak Raya"

Hmmm dengan 'terpaksa aku mengangkat VC darinya dengan kegugupan dan aku tidak tau harus berbuat apa.

"Hallo sayanggg, ehh tunggu tunggu kamu ada dimana sekarang kok kaya dipantai ?" Wajahnya yang tidak bersalah itu entah apa baru saja terjadi hatiku merasa terbesit seketika.

"emm hehehe , A-aku lagi liburan disini hehe" Jawabku dibuat gugup olehnya.

"Ohh iyaa iyaa kamu liburan sama siapa aja ? Ada mama juga ?"

"disini aku sendirian kok , kamu gimana kabarnya sehatkan ?"

"Aku selalu sehat, dan harus sehat. Buat kamu hehehe. Say--ng, ehh bentar barusan tangan siapa yang ngusap tangan kamu" Wajahnya berubah drastis.

Rasanya darahku berhenti senada dengan jantungku yang sudah tidak karuan sedari tadi dan sekarang semakin menjadi-jadi. Aku harus berbuat apa ?

"Ahh--emm hahaha arghh itu lhoo sepupu aku nakal main nyelonong aja lagi, dia nakal heheh emm" Aku tampak seperti orang bodoh.

"lhoo katanya sendiri kamu disitu ?" Ahh dia mulai curiga.

"Emm iyaa sendiri itu ditempat ini, yang lain ada didalem maksudnya hehe gitu" Aku tersenyum sangat terpaksa

"Ehh ehh aku kangen banget sama kamu, kapan kita ketemu aku udah lama gak dapet pelukan dari kamu, semua. Setelah kamu pergi ke bandung aku gak pernah diperhatiin." Sambungku mengalihkan pembicaraan yang menegangkan itu dengan memasang raut wajah yang menyedihkan.

Tunggu, hati ini meronta ronta merasa sangat berdosa terhadapnya, aku sejahat ini. Kali kni hati dan pikiranku tidak sejalan. Aku selalu dihantui dengan rasa bersalah ini. Kak Raya maafkan aku.

Open & Close(r)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang