[RVF 1] Chapter 03 : D-Day

500 89 5
                                    

"오늘이 지나가면
내일은 다를 것만 같아
너 없이 잘 살아갈 수 있을까"

"When today passes
It feels like tomorrow will be different
Will I be able to go on without you"

————— 2NE1 - Goodbye —————


Pukul 10 pagi seorang perempuan terduduk lemas di pinggir kasurnya mengenakan pakaian serba hitam. Sebuah ponsel Ia genggam dengan kedua tangan. Matanya yang terlihat bengkak menunjukkan bahwa Ia telah menangis berjam - jam. Kakinya bergetar seolah tidak ingin pergi.

Lalu ditengah suasana suram yang mengelilingi perempuan itu, suara pintu dibuka membuatnya cepat - cepat menghapus air yang mengalir dari mata melalui pipinya.

"Kang Seulgi, kau sudah siap?" tanya seorang perempuan lain yang terlihat lebih dewasa.

"Kak Joohyun, sepertinya aku tidak bisa," mendengar hal itu, Joohyun yang tadinya hanya berdiri di ambang pintu pun melangkahkan kakinya memasuki kamar Seulgi dan berdiri di hadapan adiknya itu.

"Mungkin kau terlihat paling menderita disini. Tapi tanpa kau sadari Jimin yang akan merasa paling sakit ketika dari atas sana dia melihat kau tidak datang ke pemakamannya," setelah mengatakan hal itu Seulgi menunduk dan Joohyun dapat mendengar suara isakan tangis yang seperti ditahan oleh Seulgi.

Joohyun akhirnya berjongkok di depan Seulgi dan memeluknya kemudian menepuk punggung Seulgi beberapa kali.

"Dia juga pasti tidak tenang jika melihatmu seperti ini. Menangislah jika sudah tidak kuat. Tapi setelah itu kau harus hidup bahagia agar dia tidak perlu mencemaskanmu lagi," Joohyun merasakan bahwa Seulgi mengangguk di pundaknya.

Lalu setelah menenangkan diri, Seulgi berangkat ke acara pemakaman Jimin yang dilakukan satu hari setelah kabar meninggalnya laki - laki itu. Keluarganya tidak ingin anaknya dikremasi, oleh sebab itu Jimin akan dikuburkan di tempat pemakaman umum di pinggir kota.

Seulgi turun dari mobil silver yang dikendarai oleh ayahnya dan disusul oleh ibu dan ayahnya lalu kakaknya yaitu Joohyun, kembarannya yang bernama Seungwan, dan kedua adiknya, Sooyoung dan Yerim.

Hati Seulgi teriris melihat Jihoon dan ayahnya sedang menenangkan ibunya yang menangis tersedu - sedu di tengah - tengah mereka. Sontak Seulgi langsung memutar tubuhnya dan menunduk.

Beberapa saat setelah diam cukup lama akhirnya saudara kembar fraternalnya, Seungwan, memegang kedua pundak Seulgi dan berkata, "Tidak apa jika kau tidak bisa. Tidak perlu dipaksakan,"

Namun Seulgi justru mengangkat salah satu tangannya.

"Aku hanya perlu waktu sebentar. Tunggu aku," ujar Seulgi pelan dan dijawab anggukan oleh semua saudaranya.

Hari ini benar - benar berjalan dengan sangat lambat menurut Seulgi. Segala rasa sakit yang Ia rasakan seakan semakin parah. Saat pulang kerumah Ia semakin merasakan perbedaannya.

Tidak ada lagi seseorang yang akan menelfonnya saat malam sebelum Ia tidur dan membuatnya kesal serta tertawa dalam waktu yang sama. Tidak ada lagi yang akan tiba - tiba datang tanpa mengabari sambil membawa sekotak makanan dan beberapa camilan. Tidak ada lagi sahabat terdekatnya sepanjang masa. Tidak ada lagi dia. Tidak ada lagi Jimin.

Sempat terpikir dalam benak Seulgi bahwa orang se-ceria dan se-bijaksana Jimin akan melakukan bunuh diri dan meninggalkan kedua orang tuanya juga adiknya. Ketika kemarin Ia melihat luka tembak dari pistol yang Jimin gunakan untuk bunuh diri ditambah penjelasan Jihoon bahwa pistol itu ditemukan digenggaman tangan kanan Jimin membuat Seulgi semakin yakin bahwa Jimin tidak bunuh diri.

Banyak orang yang tahu dia tidak mengenakan tangan kanannya. Bahkan Hyojung

Batin Seulgi ketika di pemakaman. Namun Ia menurunkan niatnya untuk mengutarakan hal itu. Mengetahui fakta bahwa Jimin meninggal saja sudah cukup mengerikan bagi keluarganya, bagaimana mungkin Seulgi mengutarakan hal yang akan menyakiti mereka lebih dalam lagi. Belum lagi Ia tidak mempunyai bukti apapun.

Seulgi pun memilih melupakan hal itu, pun berusaha untuk merelakan sahabatnya tenang disana.

Dan akhirnya malam ini Seulgi habiskan untuk menangis ditemani keempat saudaranya serta kedua orang tuanya.

∅∅∅

Hari ini Hyojung sering mendatangi kelas 3-2 untuk menemui Seulgi. Bahkan ketika biasanya Ia hanya akan mendatangi Seulgi saat pulang sekolah, sekarang-tepatnya saat istirahat kedua-sudah duduk di bangku di depan Seulgi dan menghadap kebelakang menatap Seulgi yang sedang menenggelamkan wajahnya di lekukan tangan.

"Apa dia sudah makan?" tanya Hyojung beralih pada Eunae yang duduk di sebelah Seulgi.

Tatapan Hyojung berubah menjadi semakin khawatir ketika melihat gelengan kepala Eunae.

"Ayolah kita makan, Seul. Kau terus seperti ini sedari istirahat pertama tadi. Kau bisa sakit!" Ajak Hyojung dengan nada memohon dan sedikit memaksa.

Melihat Seulgi hanya bergerak untuk membetulkan posisinya membuat Hyojung semakin kesal dan akhirnya tanpa persetujuan siapapun Ia menarik pergelangan tangan Seulgi dan membawa perempuan muram itu ke bangku yang masih kosong di sekitar kantin diikuti Eunae di belakang mereka berdua.

"Tunggu, akan kupesankan sesuatu," ujar Eunae lalu pergi ke salah satu penjual disana.

Selama menunggu Eunae, Seulgi hanya menunduk menatap kedua tangannya yang saling terkait bersama Hyojung yang duduk di sebelahnya dengan rasa cemas yang luar biasa.

"Hyojung," yang dipanggil langsung menoleh dengan cepat ketika Seulgi akhirnya mengeluarkan suaranya.

"Ya? Ada apa? Kau butuh sesuatu?" tanya Hyojung bertubi - tubi dan Seulgi hanya menggeleng.

Seulgi kemudian sedikit memutar badannya sehingga bisa berhadapan dengan Hyojung. Ia menatap mata Hyojung dengan ekspresi serius membuat Hyojung sedikit penasaran.

"Aku akan memberitahumu sesuatu, tapi berjanjilah hanya kita berdua yang tahu tentang ini," mendengar perkataan Seulgi membuat Hyojung refleks menaikkan sebelah alisnya heran.

Sedetik kemudian Hyojung mengangguk dan setelah itu Seulgi menengok ke kanan dan ke kiri seakan memastikan tidak ada orang disekitar mereka yang akan mendengarkan perkataan Seulgi selanjutnya.

Setelah yakin, Seulgi kembali menatap tepat di manik mata Hyojung lalu mengatakan, "Sepertinya Jimin dibunuh,"

"Apa?!"

∅∅∅

Jangan lupa vote and comment yaa. Thx

Regards
-C

Red Velvet Fraternity 1 : SEULGI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang