[RVF 1] Chapter Final : You Can Cry Out Loud, You Can.

857 83 1
                                    

"Hey now we'll be okay
It's Alright"

———— Red Velvet - Psycho ————


Semua sudah selesai.

Setelah melaporkan rekaman cctv tersembunyi di kamar Jimin, semua menjadi semakin jelas. Mulai dari Joshua yang sadar beberapa hari setelahnya, lalu menjelaskan yang sebenarnya mengenai pertemuannya dengan Jimin dan Eunae di kamar Jimin saat itu.

Seulgi tidak tahu jelasnya karena Joshua hanya menceritakan secara detail pada polisi. Yang Seulgi tahu dari polisi adalah bahwa Eunae yang memancing Joshua untuk bertengkar dengan Jimin. Begitu intinya.

Mungkin agar semua orang berpikir bahwa Joshua pelakunya karena pertengkaran itu. Dan Seulgi akui, Eunae memang pintar dalam mengalihkan dan menggiring opininya. Terbukti saat itu semua orang menuduh Joshua dan tidak mencurigai Eunae sama sekali.

Hari dimana Eunae mengatakan pada Seulgi dan Hyojung bahwa Ia menghadiri kelas tambahan sehingga dia tidak bisa ikut menjenguk Joshua di penjara, ternyata dia berbohong.

Perempuan itu mendatangi penjara lebih dulu daripada Seulgi dan Hyojung. Dan memerintahkan tahanan itu untuk melukai Joshua dengan iming-iming uang yang akan diberikan kepada keluarganya.

Begitulah kekuasaan dan uang.

Tapi Seulgi mulai mengerti alasannya. Eunae memiliki luka dalam yang orang lain tidak mengerti rasanya dan Ia memendamnya sendirian.

Seperti kata Seungwan, mungkin Eunae butuh seseorang untuk disalahkan. Dan disana berdiri Jimin di titik rapuhnya. Siapapun yang Jimin bela mungkin hasilnya tetap akan sama saja.

Kini tinggallah Eunae yang harus menjalani konsekuensi dari perbuatannya. Seulgi pun berusaha kuat.

Mengunjungi seseorang yang membunuh sahabat karibnya setiap minggu bukanlah hal yang mudah.

Terkadang ketika berhadapan dengan Eunae, ketika Seulgi menatap wajah itu, rasanya Ia ingin melakukan hal yang sama seperti yang Eunae lakukan.

Membunuhnya.

Namun memikirkan bahwa segala hal akan menjadi semakin rumit membuat Seulgi harus tetap menahan rasa sakitnya.

Sendirian.

Atau mungkin tidak harus sendiri?

"Hey, bagaimana keadaanmu?" tanya Hyojung melihat Seulgi hanya mengaduk - aduk jus jambu di hadapannya dengan tatapan kosong.

"Seul!" panggil Hyojung dengan volume yang sedikit lebih keras membuat Seulgi juga sedikit tersentak.

Ketika Seulgi mendongak, Ia langsung tersenyum sendu saat mengetahui Hyojung tengah menatapnya khawatir.

"Kau tau, Hyo? Tadi malam Jimin datang kedalam mimpiku," ujar Seulgi kemudian menyesap sedikit jus jambunya.

"Apa yang dia katakan?"

"Dia memelukku. Mengatakan semua akan baik - baik saja. Dia bilang seharusnya aku bersyukur karena kini jumlah orang yang harus aku cemaskan sudah berkurang satu. Dia bodoh sekali, bukan?" Seulgi tertawa hambar.

"Seulgi," tangan Hyojung yang hangat bergerak untuk mengusap permukaan tangan kanan Seulgi yang terasa sangat dingin.

"Dia juga mengatakan bahwa malam itu sebenarnya dia merasa takut. Takut jika Ia menghilang dengan tiba - tiba, aku akan semakin cemas. Dia takut jika tidak bisa menjagaku lagi, Hyo." tanpa sadar setetes cairan bening jatuh dari ujung matanya.

Red Velvet Fraternity 1 : SEULGI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang