"잠자려고 누워있다 네 생각이 너무 나서
뒤척이고 뒤척이다 눈물이 또 흘러""I lay down to sleep but I thought of you so much
That I tossed and turned and tears fell again"———— 4Men - Hello It's Me ————
Kak Seul
Park Jihoon, apakah kau sedang berada di rumah? Aku sangat ingin mengunjungi kamar Jimin. Aku merindukannya.Ekspresi Jihoon kini terlihat sedikit terkejut dengan pesan Seulgi yang sangat tiba - tiba. Namun setelah membaca kalimat terakhir Jihoon hanya bisa mengangguk dan memaklumi karena Jihoon sendiri juga terkadang akan datang ke kamar Jimin ketika Ia merindukan kakak satu - satunya itu.
Kemudian dengan cepat Jihoon menjawab
Datanglah kapan saja, Kak. Lagipula tidak akan ada yang melarangmu.
Di seberang sana, Seulgi yang sedang berganti baju segera mengambil ponselnya ketika mendengar nada notifikasi pesannya. Ia tersenyum puas lalu mengangguk yakin.
"Semoga aku menemukan sesuatu disana!"
"Menemukan apa?"
Sebuah suara dibelakang Seulgi, tepatnya di pintu kamarnya membuat Seulgi sedikit terlonjak kaget. Namun Ia berusaha menetralkan ekspresinya saat melihat Joohyun masuk ke kamarnya dengan raut wajah bertanya - tanya.
"Tidak ada, kak." Jawab Seulgi sekenanya lalu langsung membalikkan badan untuk kembali bersiap - siap sekaligus menghindari tatapan menginterogasi dari mata Joohyun.
"Kang Seulgi!" Kini Joohyun sedikit menyentak disertai menarik lengan kanan Seulgi agar adiknya itu berhadapan dengannya dan tidak membelakanginya.
Mereka berdua terdiam.
Seulgi bisa melihat kemarahan dan kekhawatiran di mata kakaknya itu. Memang sudah berkali - kali Joohyun mencegah Seulgi untuk melanjutkan penyelidikannya, namun Seulgi selalu tidak bisa. Seulgi pernah sehari saja berusaha untuk tidak memikirkan kasus ini, namun selalu ada hal yang mengingatkannya pada Jimin.
"Kak Joohyun, aku—"
"Tidak bisakah kau berhenti saja, hm? Aku tidak akan pernah bisa menerima jika terjadi sesuatu padamu!" tatapan Joohyun yang awalnya sedikit menakutkan perlahan melembut.
Seulgi tahu itu. Joohyun sangat sulit untuk marah pada adik - adiknya. Tidak. Dia tidak akan pernah bisa.
"Kak, aku pasti baik - baik saja. Kau tidak perlu cemas." kini Seulgi mengambil tangan Joohyun yang masih mencengkeram lengannya, lalu menggenggam tangan mungil itu erat dengan kedua tangannya.
"Seul, kau tidak pernah tahu! Bisa saja pelakunya adalah orang terdekatmu. Peluang kau terluka sangat besar dan aku tidak mau adik - adikku terluka. Kau juga tahu itu!" Kini giliran Joohyun yang menggenggam kedua tangan Seulgi dengan erat.
"Tidak mungkin, kak! Orang terdekatku juga pasti dekat dengan Jimin dan itu artinya dia tidak akan tega membunuh Jimin." Sangkal Seulgi.
Kini Joohyun tidak menjawab. Ia hanya menunduk dan melihat sekeliling. Terlihat gelisah dan tidak ingin menatap Seulgi. Seulgi yang menyadari itu kembali meremas tangan Joohyun.
"Kak, aku mohon. Aku janji akan menjaga diri. Aku tidak akan membiarkan diriku terluka, hm?" Seulgi menatap Joohyun memohon.
Dan ketika Joohyun menghembuskan nafas berat, Seulgi menahan nafasnya menunggu jawaban Joohyun. Setelahnya, Seulgi menghembuskan nafas lega ketika melihat Joohyun mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Velvet Fraternity 1 : SEULGI ✔
FanfictionDi suatu pagi dengan langit yang tertutup awan abu-abu, seorang perempuan terduduk di tepi kasurnya dengan tubuh tegang dan tangan yang bergetar. Seulgi. Perempuan itu tengah menatap kosong keluar jendela setelah melihat pesan di ponselnya. Layarny...