"그런 날 있잖아
이유 없이 슬픈 날
몸은 무겁고""There are those days
Days that are just sad for no reason
When my body feels heavy"---- BTS - 00:00 (Zero O'Clock) ----
D-day.
Hari ini adalah hari itu.
Hari dimana hati Seulgi hancur berkeping - keping mengetahui kenyataannya.
Hari dimana semua orang akan mulai berbisik membicarakan orang itu.
Hari dimana Seulgi ragu.
Hari yang sebenarnya tidak ingin Seulgi hadapi namun dia harus.
Di hari ini, Seulgi berusaha sekuat tenaga berdiri dengan kedua kakinya di depan kelas yang sudah ramai berbisik-bisik. Membicarakan seorang gadis yang menggunakan masker hitam dengan kedua tangan terikat besi silver dingin serta dua siku yang ditahan oleh dua orang pria kekar yang menariknya keluar dari gerbang sekolah.
Aku sangat terkejut
Aku begitu takut melihatnya
Lihatlah mata dan wajahnya itu. Terlihat mengerikan.
Bagaimana bisa dia membunuh sahabatnya sendiri dan bersikap seolah tidak melakukan apapun?!
Aku jadi takut dengannya
Kita tidak boleh mendekatinya atau mencari masalah dengan dia.
Dia itu mengerikan
Gadis itu iblis.
Semua bisikan yang dapat Seulgi dengar membuat matanya terasa semakin panas. Menahan cairan bening itu agar tidak jatuh.
Sangat menyakitkan.
Dan ketika perempuan pembunuh itu menoleh ke arahnya dan mereka bertemu pandang, Seulgi tahu bahwa perempuan itu meminta maaf menggunakan tatapannya. Seulgi tahu dia menyesal.
Seulgi bergerak membalikkan tubuhnya dan berjalan memasuki kelasnya dengan langkah gontai.
Seulgi terduduk kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangan. Dalam otaknya tertulis bahwa Ia akan membenci perempuan itu selamanya dan tidak akan pernah bisa memaafkannya namun hati Seulgi yang paling dalam menyadari bahwa Ia juga salah. Langsung mengambil keputusan untuk membencinya dan tidak mendengarkan alasan perempuan itu. Seulgi tahu bahwa Ia salah. Namun hatinya terlalu hancur hanya untuk menjadi baik dan mendengarkan orang yang membunuh sahabat seumur hidupnya.
"Hey, kau baik - baik saja?" Sebuah suara yang sangat familiar membuat Seulgi mengusap wajahnya kasar kemudian menoleh dengan senyum terlukanya.
Seperti biasanya.
Seulgi tidak ingin menunjukkan kelemahannya di hadapan siapapun.
Kerapuhannya.
Kehancuran hatinya.
Ia tidak ingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Velvet Fraternity 1 : SEULGI ✔
Fiksi PenggemarDi suatu pagi dengan langit yang tertutup awan abu-abu, seorang perempuan terduduk di tepi kasurnya dengan tubuh tegang dan tangan yang bergetar. Seulgi. Perempuan itu tengah menatap kosong keluar jendela setelah melihat pesan di ponselnya. Layarny...