6

108K 10.4K 172
                                    

"Apa yang kalian bawa?" terdengar suara bariton yang akan membuat siapa saja merasa terintimindasi.

"Hormat kami yang mulia kaisar," sapa para pelayan. "Kami membawa jubah permaisuri yang mulia."

"Jubah untuk apa dan dimana permaisuri?"

"Permaisuri sedang berada di taman yang mulia."

"Dan untuk apa jubah itu kalian belum menjawabnya." Kaisar Liu mengulangi pertanyaannya.

"Mohon maaf yang mulia, kami tidak tahu untuk apa jubah ini, kami hanya menjalankan perintah seorang pengawal yang diutus permaisuri untuk membawakan jubah ini ketaman," jawab para pelayan.

Kaisar Liu mengerutkan keningnya. Saat ini kaisar Liu sedang menuju ruang aula istana guna melihat persiapan acara penyambutan anggota baru yang tak lain anak yang sedang di kandung selir Chen wanita yang sangat iya cintai. Karena penasaran kaisarpun menuju taman dimana permaisuri berada.

Sesampainya di pintu masuk taman, kaisar melihat semua penjaga berada di luar. "Apa yang kalian lakukan disini, kenapa tidak mengawal permaisuri dari dekat?" lagi suara bas dan dingin itu menyapa pendengaran para pengawal yang sedang menunduk memberi salam pada kaisar.

"Hormat kami yang mulia, mohon maaf ini permintaan dari permaisuri yang mulia. Permaisuri tidak mengizinkan kami untuk ikut masuk ke taman," jawab salah satu pengawal.

Kaisar mengedarkan pandangannya disekitar taman tapi dia tak melihat keberadaan permaisuri.

"Dimana permaisuri?" tanya kaisar.

"Permaisuri tadi menuju sungai yang terdapat di ujung taman yang mulia," pengawal itu menunjuk kearah belakang pohon yang cukup rindang dan beberapa meter dari situ memang terdapat sungai

Lagi, kaisar Liu mengerutkan keningnya. Dia penasaran apa yang sedang dilakukan permaisurinya itu. Memang dia acuh terhadap permaisurinya tapi setau dia dari para pengawal bahwa permaisuri tidak pernah keluar kamar kecuali jika ada acara besar dan dirinya meminta permaisuri untuk hadir. Dan semenjak permaisuri di kabarkan sakit kaisar hanya menjenguknya sekali kemudian menyerahkan semua pada tabib dan dayang Yuen kepercayaan permaisurinya dan ya sampai sekarang dia belum pernah ketemu dengan permaisurinya mungkin hampir 2 atau bahkan 3 bulan lamanya. Tidak-tidak beberapa hari yang lalu dia sempat melihat permaisuri saat terjatuh bersama pangeran Lioxi.

Karena penasaran kaisar pun menuju kearah sungai dengan 2 orang pengawal dan pengawal lainnya tetap berada di pintu masuk taman.

"Permaisuri.. Hamba mohon jangan urai rambut anda dan mohon tetap pakai pakaian luar anda yang mulia bagaimana kalau ada yang melihat nanti," kata Yuen dengan nada memohon bercampur cemas. Pasalnya saat ini permaisuri Jian sudah melepas semua atribut yang ada di rambutnya dan juga baju lapisan luar menyisakan baju lapisan dalam yang sudah basah sehingga menampilkan lekukan tubuh indahnya.

"Is.. Yuen kau cerewet sekali aku hanya ingin berenang tapi karena airnya dangkal dan banyak batu jadi aku hanya bisa berendam. Jadi biarkan aku menikmati ini dan kau cukup menjaga dari atas itu jgn coba-coba ikut masuk air kalau tidak aku tidak akan makan selama 2 hari, ya 2 hari," ancam Lisa pada Yuen yang membuat Yuen diam dengan sekali-kali menatap sekitar takut-takut ada yg mengintip.

Sedangkan Lisa tampak bahagia bermain air. Kadang dia menenggelamkan seluruh tubuhnya yang membuat Yuen berteriak ketakutan. Sungguh Yuen takut terjadi apa-apa pada tuannya

Saking fokusnya mengamati Lisa atau permaisuri Jian, Yuen tidak menyadari kaisar dan 2 pengawal sudah berada di belakangnya

"Kau sedang apa?"

Suara itu batin Yuen, secara perlahan ia memutar tubuhnya dan seketika menunduk hormat ."Hormat saya yang mulia."

"Dimana permaisuri?" tanya kaisar Liu pada Yuen.

Belum sempat Yuen menjawab, kaisar melihat seseorang yang tiba-tiba berdiri dari dalam air dengan pakaian putih yang sepertinya lapisan dalam dari pakaian itu. Oh, tidak lupa rambut hitam kelam dan panjang itu tampak berkilau. Sungguh pemandangan yang indah batin kaisar dan ya mungkin bagi kedua pengawal itu juga.

"Yuen.. Aku sudah selesai berendam mana jubahku," kata Lisa sedikit berteriak dan memutar tubuhnya kearah Yuen berada.


Mendadak jadi Permaisuri (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang