31

87.9K 8.7K 544
                                    

Buat klean yang gak malam mingguan 🙊😋

Setelah keluar dari kereta Lisa melihat
banyak prajurit sudah tumbang dan hanya tinggal tersisa sedikit serta ia melihat Yuen yang sedang melawan beberapa perampok. Dengan amarah yang memuncak Lisa melupakan keadaannya yang tengah mengandung. Lisa menyerang para perampok dengan pisau yang ia bawa dari jarak dekat, kehamilannya sama sekali tidak menghalangi gerakannya. Panglima yang melihat permaisuri ikut bertarung dalam keadaan mengandung semakin panik sekaligus kagum

Yuen pun sama paniknya dan dengan cepat ia berusaha mengalahkan lawannya agar bisa segera menghampiri permaisuri Jian. Sesekali Yuen melihat kearah permaisuri Jian yang terlihat mulai kelelahan dan sering memegang perutnya. Saat ini permaisuri Jian sudah membawa pedang ditangannya.

“Hah.. Hah.. Sayang bertahan ya demi Bunda, ayo kalian sama Bunda harus kuat,” batin Lisa sambil terengah-engah dan berusaha menangkis pedang lawan yang entah kenapa tak ada habis-habisnya.

“Jian! Sudah ku bilang kau jangan keluar dari keretamu,” triak yuen yang kini sudah berada disamping Lisa.

“Kau pikir aku akan berdiam diri saja melihat kalian melawan para bedebah ini,” Jawab Lisa.

“Kau sedang mengandung, kau lupa itu hah!” Yuen sungguh tak habis piker dengan permasirinya itu.

“Hehehehe.. kau tenang saja kak, mereka kuat,” mereka berdua berbicara sembari menangkis pedang lawan yang menyerang.

“Tinggal satu, aku serahkan padamu kak aku Lelah,” kata Lisa yang  melihat lawan mereka hanya tinggal satu yang masih berdiri. Tanpa menjawab Yuen segera menyerang dan sekali tebas musuhnya pun tumbang.

Panglima Rouyen tertegun melihat kedua wanita yang bertarung dengan cantik dan berhasil mengalahkan puluhan musuh terlebih lagi permaisurinya yang selama ini dikira biasa-biasa saja ternyata sangat luar biasa.

Diruang makan istana tampak pasangan suami istri sedang menikmati makan malam sambil bersenda gurau dan membahas nama yang cocok untuk anak mereka kelak.

BRAK!!

Luxius mendobrak pintu ruang makan dan membuat penghuninya terkejut.

“Apa kau tidak pernah belajar sopan santun Luxius?” geram kaisar.

Luxius beserta seorang prajurit tadi segera mendudukkan diri dan memberi hormat. “Maaf yang mulia, panglima Rouyen mengutus seorang prajurit dan ini sangat penting karena menyangkut keselamatan permaisuri Jian.”

“Ada apa, cepat katakan?” hardik kaisar yang baru sadar bahwa permaisurinya belum tiba di istana pada prajurit tersebut.

“Ampun yang mulia kaisar saat diperjalanan menuju istana, rombongan permasuri diserang oleh sekelompok perampok dan…” belum sempat prajurit menyelesaikan laporannya kaisar sudah menghilang diikuti Luxius.

Sepeninggalan kaisar dan Luxius, selir Chen segera menuju ke kediaman dengan senyum liciknya. Mati saja kau permaisuri bodohbatin selir Chen.

“Bagaimana apakah para prajurit masih bisa diselamatkan semua?” tanya permasuri Jian yang saat ini terlihat sangat kelelahan. Untung saja para perampok sudah berhasil dilumpuhkan.

“Maaf ada beberapa yang tidak bisa kami selamatkan permaisuri,” kata salah satu prajurit yang sedang saling tolong mengobati luka mereka.

“Permasuri sebaiknya Anda beristirahat didalam kereta dan kita akan melanjutkan perjalanan,” ucap panglima Rouyen.

“APA! Kau gila, mereka sedang terluka dan kau menyuruh mereka untuk melanjutkan perjalanan,” sentak Lisa marah tak habis pikir dengan perkataan panglima itu.

Mendadak jadi Permaisuri (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang