14

102K 8.6K 172
                                    

"Selamat sore Yang Mulia" sapa Yuen. Saat ini kaisar Liu sedang berada didepan pintu masuk kediaman Permaisuri

"Dimana Permaisuri?" tanya Kaisar dingin tanpa basa basi

"Permaisuri ada di dalam Yang Mulia, permaisuri berpesan untuk tindak memperbolehkan siapa pun masuk ke kamarnya termasuk Anda Yang Mulia" bagaimanapun Yuen harus menyampaikan dengan tegas walaupun dia sangat ketakutan saat ini karena ini amanah permaisuri

"Atas dasar apa dia melarangku masuk" ucap kaisar dingin dan melangkah masuk tanpa peduli ucapan Yuen

Sesampainya di kamar dia tak mendapatkan permaisuri. Kemana dia bukannya dia di kamar batin kaisar. Terdengar suara gemericik air dari dalam pemandian permaisuri kaisar pun melangkahkan kakinya menuju tempat pemandian.

Setelah puas menangis dan mengatai kaisar dengan segala binatang yang sudah punah dan sempat menyumpahi agar kaisar Liu segera punah juga Lisa merasa butuh air dan berendam untuk meredam emosinya dan disinilah Lisa sedang berendam di bak pemandiannya tanpa sehelai benang pun.

"Awas saja, akan ku hajar dia nanti dan ku tendang asetnya yang sudah menodaiku itu" kesal Lisa sembari menendang-nendang air menimbulkan suara kecipak kecipuk

"Siapa yang mau kau hajar permaisuri?" tanya kaisar yang sudah berada di tempat pamandian

"Tentu saja si kaisar kurang ajar plus mesum itu" Jawab Lisa spontan tanpa melihat siapa yang bertanya

"Kurang ajar dan mesum ya? Tanya kaisar

"Bukan hanya itu dia itu laki-laki serakah, banyak sekali istrinya Ya Tuhan laki-laki itu" emosi Lisa

"Banyak? Bukannya hanya dua?" merasa tertarik dengan situasi ini dan sedikit gemas dengan permaisuri yang belum juga menyadari kehadirannya

"Iya du...." saat ini mata Lisa sedang melihat sosok laki-laki seperti kaisar "aa" lanjutnya sambil mengerjap-ngerjapkan matanya dan seketika mata Lisa seperti akan lepas dari sarangnya "Oh astaga!!!!!!!!!" jeritnya setelah menyadari jika itu benar sang kaisar

Dengan santainya kaisar menutup pintu dan melangkah ke arah Lisa yang masih dengan mode terkejutnya

"Aku jadi gerah" ucap kaisar sembari melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuhnya

"Ka...ka..uu mau ap..apaa?" tanya Lisa takut melihat kaisar yang dengan santainya melepas pakaiannya

"Mandi bersamamu dan ya mengulang kembali malam panas kita, bukankah itu ide yang bagus" jawab kaisar menyeringai mesum dan medekati Lisa

Sadar akan bahaya yang sedang menghampirinya, tak peduli keadaannya yang tak berbusana Lisa bangkit dari bak mandi dan lari menuju pintu keluar, tapi sayangnya belum ada dua langkah tangannya sudah ditarik oleh kaisar

"Mau kabur lagi hemm?" tanya kaisar dingin dan menarik keras Lisa sehingga badan mereka saling menempel

Dengan wajah dinginnya dan sorot mata tajam, kaisar meraih tangan Lisa yang tampak luka "kau melukai dirimu sendiri permaisuri?" tanya kaisar dingin tak suka melihat luka itu

"Bu..bukan urusanmu" jawab Lisa berusaha ketus

"Kenapa kau melukai tanganmu seperti ini?" tanya kaisar lagi

"AKU BILANG BUKAN URUSANMU DAN LEPASKAN AKU, PERGI DARI KEDIAMANKU" karena masih kesal dan ditambah sikap kaisar yang kurang aja Lisa meninggikan suaranya

"Apa kau marah karena aku tak ada pagi tadi hem?" tanya kaisar melembut. Lisa yang ditanya seperti itu diam saja

"Jawab jika aku bertanya permaisuri" ucap kaisar tegas karena tak menjawab ucapannya. Dengan keras kepalanya Lisa tetap diam

"Baiklah aku anggap iya, dan aku rasa kau tak mendengar penjelasan Yuen kenapa aku meninggalkanmu pagi tadi kan?" tanya kaisar lagi yang masih didiamkan oleh Lisa

Huh... Hilang sudah kesabaran kaisar dia lebih suka mendengar permaisurinya melawan saat berbicara dengannya bukan hanya diam seperti ini

"Baiklah aku akan membuatmu berbicara dan berteriak" bisik kaisar ditelinga Lisa dan makin menempelkan badan Lisa kebadannya yang sama-sama tak memakai pakaian

"Kau aku H.U.K.U.M permaisuri" ucap kaisar terakhir sebelum melanjutkan aksinya yang seketika membuat Lisa berteriak, memohon, berusaha menghajar kaisar dan berujung pada kepasrahan 🤣

Mendadak jadi Permaisuri (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang