36

84.3K 8.7K 1K
                                    

Buat Kleaaan 😘

*******

Perjalanan dengan perkiraan 2 hari ternyata sampai 3 hari, hal itu dikarenakan permaisuri yang sedang hamil itu minta berhenti jika melihat pemandangan yang menarik perhatiannya.

Setibanya rombongan permaisuri di kediaman ibu suri membuat gempar seluruh kediaman, pasalnya kunjungan dari permaisuri sangat mendadak dan ibu suri tak dikabari terlebih dahulu.

"Astaga JIAN'ER!!!" Jerit ibu suri yang masih tampak cantik di usia senjanya.

"Ibunda hormat saya." Belum sempat permaisuri memberi hormat, ibu suri sudah memeluknya dengan kuat tapi segera iya lepaskan karena merasakan ada tonjolan yang menghalangi.

Ibu suri terdiam dan melihat kearah perut permaisuri. "Ya Dewa... Kau hamil sayang! Kenapa tak ada yang memberi tahuku kabar gembira ini dan lihat perutmu sudah begitu besar sayang. Oh Astaga!" Wajah tua wanita paruh baya itu tampak bahagia. Semua yang melihatnya hanya bisa tersenyum dan ikut bahagia.

"Kau pasti lelah sayang, ayo kau harus istirahat. Dayang Yo siapkan tempat istirahat dan makanan yang sehat untuk permaisuri." Perintah ibu suri masih dengan raut bahagia diwajahnya.

Lisa memang belum pernah bertemu dengan ibu suri tapi ntahlah dari mana perasaan hangat ini berasal, dia merasa begitu dekat dengan ibu suri.

Ibu suri mempersilahkan Lisa dan rombongan untuk membersihkan diri dan juga beristirahat. "Sayang kau mandilah dulu, ibunda akan menunggu dikamar ibunda," ucap ibu suri kemudian meniggalkan permaisuri beserta dayangnya termasuk Yuen.

Setelah membersihkan diri dan beristirahat sebentar Lisa di minta untuk datang kekamar ibu suri. "Permaisuri Jian tiba," kata salah satu dayang yang berdiri didepan kamar ibu suri.

"Kemari sayang." Ibu suri menepuk kursi disampingnya.

Setelah permaisuri Jian duduk disamping ibu suri, ibu suri mengelus rambut indah permaisuri kemudian mengelus sayang perut yang didalamnya akan ada calon cucu dan putra mahkota.

"Kenapa tak ada yang memberi tahu ibunda tentang kehamilanmu? Ibunda hanya tau selir Chen yang sedang mengandung." Pertanyaan dari ibu suri membuat Lisa terdiam sejenak.

"Ah.. Kami sengaja menutupi kehamilanku ibunda," ucap Lisa sambil meringis tak jelas.

"Menutupi? Menutupi dari ibunda maksudnya?"

"Dari seluruh rakyat ibunda dan hanya orang dalam istana yang mengetahui kehamilanku," ucap Lisa tanpa berbohong.

"Apa! Kenapa seperti itu, kehamilan penerus kerajaan harus diumumkan karena itu suatu anugrah." Ibu suri tak habis pikir sebenarnya apa yang sedang terjadi selama tidak ada dia.

Ibu suri melihat sorot kesedihan dari menantunya ini, ingin rasanya iya bertanya lagi karena masih banyak pertanyaan yanga da dibenaknya tapi melihat menantunya itu baru saja tiba dia mengurngkan niatnya dan akan bertanya besok saja.

"Sudah jangan pikirkan apa-apa sekarang waktunya kita makan malam kemudian kau harus beristirahat. Siapkan dirimu besok karena banyak pertanyaan yang akan ibunda tanyakan padamu sayang," ucap ibu suri lembut dan mengelus pucuk kepala permaisuri Jian sayang.

Mereka pun makan malam dengan hikmat sesekali juga bercanda. Yuen dan Luxius pun dipaksa untuk makan satu meja dengan permaisuri dan ibu suri. Melupakan sejenak pesakitan yang dirasakan selama ini.

Sedangkan ditempat lain kaisar sedang berbaring diatas ranjang permaisurinya menikmati aroma khas dari istrinya yang awalnya dia benci tapi lambat laun perasaan itu berubah menjadi sesuatu yang sulit dijabarkan. "Akh.. Aku rindu padamu Jian'er. Satu minggu!! Satu minggu aku kasih waktu untukmu dirumah ibu suri. Lewat satu minggu aku janji akan menjemputmu," gumam kaisar dan sesekali berguling guling menikmati aroma istrinya yang dia sukai.

Mendadak jadi Permaisuri (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang