22

98.1K 9.3K 453
                                    

Saat ini Lisa sedang menikmati makan malamnya bersama Yuen, tadinya Yuen tak mau menerima ajakan permaisuri Jian karena status Yuen yang hanya seorang dayang tak pantas satu meja dengan seorang permaisuri, tapi semua itu ditepis oleh permaisuri Jian menurutnya semua manusia itu sama saja dan berakhirlah mereka makan bersama.

"Maaf permaisuri apakah obat kuatnya jadi?" tanya Yuen saat ini mereka sedang berada di gazebo taman belakang kediaman permaisuri.

"Hem.. Aku jadi ragu Yuen untuk menggunakan obat kuat itu" jawab Lisa sambil memandang jutaan bintang dilangit, pemandangan seperti ini tentunya tidak akan ada jika didunianya dulu.

"Kenapa permaisuri? Apakah permaisuri sudah merasa kuat untuk melawan kaisar?" tanya Yuen lagi.

"Aku tak tau Yuen. Emmm apa kau ada saran Yuen biar aku kuat saat menghadapi kaisar?"

"Anu.. Emm maaf permaisuri apa yang mulia kaisar begitu kuat sampai anda memerlukan obat kuat?"

"Apa kau tidak lihat seberapa dia kuat Yuen? Apa kau tidak pernah merasakan kekuatannya itu?" tanya Lisa heran, pasalnya kaisar bahkan terang-terangan menggunakan kekuatannya seperti pesulap yang menghilang tiba-tiba.

Dengan mata melotot tak percaya Yuen segera menjawab "Ampun yang mulia hamba bukan wanita seperti itu, hamba tidak bermain belakang dengan kaisar, hamba bahkan tak menjalin hubungan dengan pria manapun. Bagaimana bisa yang mulia permaisuri mencurigai hamba, apakah saya terlihat seperti wanita jahat dan murahan yang mulia?"  kata Yuen sambil terisak, hal itu membuat Lisa bingung.

"Hey.. Yuen kenapa ka..kau menangis?" tanya Lisa ketika melihat wajah Yuen sudah berderai dengan air mata.

"Apa permaisuri ti..tidak percaya dengan saya?, hamba hanya seorang dayang yang tak sederajat dengan kaisar. Memandang saya saja yang mulia kaisar enggan apa lagi jika sampai menyentuh saya. Percayalah pada hamba permaisuri" tangis Yuen semakin menjadi bahkan saat ini dia sudah bersimpuh memohon ampun pada Lisa yang melongo melihat tingkah aneh dayangnya itu.

"Tunggu.. Tunggu Yuen apa yang kau maksud aku menuduhmu bermain belakang dengan kaisar?" tanya Lisa yang sempat menangkap perkataan Yuen.

"Permaisuri tadi bertanya tentang seberapa kuat kaisar pada saya" jawab Yuen lesu masih dengan isakannya.

"Ya lalu? Memang ada yang salah dengan pertanyaanku?" Lisa makin bingung.

"Tidak ada yang salah jika anda bertanya pada saya permaisuri tapi pertanyaan permaisuri seperti menuduh saya telah tidur dengan kaisar dibelakang permaisuri" jawab Yuen polos masih sambil terisak.

"Menuduhmu tidur dengan kaisar?" Yuen menganggukkan kepalanya lemah.

"Jangan bilang.. Jangan bilang Yuen... Bhahaha" belum selesai Lisa berbicara dia sudah tak tahan untuk tertawa.

"Hahahahahaahaha" dengan kerasnya Lisa terbahak sambil memukul-mukul pundak Yuen dan ikut bersimpuh didepan Yuen. "Astaga Yuen sepertinya disini kau salah faham" Lisa tak bisa menghentikan tawanya bahkan perutnya terasa sakit saat ini. Yuen hanya memandang kagum pada permaisurinya tak pernah dia melihat permaisurinya tertawa lepas seperti saat ini, sungguh kecantikan permaisuri meningkat 180 derajat jika terlihat bahagia seperti ini.

"Adu..du..duh perutku astaga" Lisa masih tertawa bahkan sampai mengeluarkan air mata dan memegang perutnya yang sakit akibat tertawa.

"Apa yang sakit permaisuri?" tanya Yuen khawatir dan sudah menghentikan tangisnya.

"Perutku Yeun, aduh Tuhan.. Ya ampun" kini Lisa merebahkan dirinya hingga terbaring dan mencoba menghentikan tawanya.

Melihat permaisurinya merebahkan diri sambil memegangi perutnya Yuen makin panik, tanpa meminta izin dengan permaisuri Yuen berlari untuk memanggil tabib. Permaisuri baru saja sembuh dari sakitnya dan sekarang mengaduh sambil memegangi perutnya setelah tertawa dia takut ada yang salah dengan permaisurinya.

Mendadak jadi Permaisuri (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang