8

108K 10.4K 150
                                    

Malam pun tiba. Acara penyambutan penghuni baru yang digadang-gadang akan menjadi putra mahkota tampak begitu meriah. Masyarakat menyambut hal tersebut dengan suka cita berbagai acara dan makanan sudah tersedia. Disinggasana tampak sepasang suami istri begitu bahagia. Orang itu tak lain adalah kaisar Liu dan selir Chuan. Dengan begitu beraninya selir Chuan menempati kursi sang permaisuri dan hal itu tidak jadi masalah bagi kaisar dan orang-orang pendukung selir Chuan ikut bangga tapi tidak dengan orang-orang yang lebih berpihak pada permaisuri, mereka hanya diam dan berusaha ikut menikmati kebahagiaan itu. Dan jika kalian bertanya di mana permaisuri Jian, tentu dia saat ini sedang berada dikamarnya memikirkan sejuta rencana, kenapa dia tak datang apa karena iri? Tentu saja tidak. Awalnya permaisuri sudah bersiap pergi ke acara bahagia kaisar dan selirnya itu tapi di tengah jalan dia mendengar bisik-bisik para pelayan istana yg berkata sungguh malang nasib permaisuri yang tak dianggap itu bahkan selir Chuan yang menempati kursi permaisuri dan masih banyak lagi tanpa sadar orang yg mereka bicarakan didekat mereka.

"Permaisuri anda yakin tidak akan menghadiri perayaan diaula istana?" tanya Yuen lagi

Dengan ogah-ogahan Lisa menjawab "tidak, untuk apa biarkan saja toh kehadiranku tidak akan dianggap"

"Eh Yuen.. Apa perayaan hanya dilakukan di istana saja?"

"Tidak permaisuri, masyarakat yang tak mendapat undangan mereka merayakan di luar istana" jawab Yuen

"Tidak mendapat undangan bukannya ini untuk umum?"

"Benar permaisuri hanya saja kapasitas aula tidak mencukupi jika seluruh rakyat datang ke istana, jadi kaisar juga mengadakan acara diluar istana agar semua rakyat menikmati pesta kebahagian ini" jawab Yuen panjang lebar

Mendengar ada pesta di luar istana mata Lisa berbinar

"Nah.. Bagus bagaimana kalau kita keluar istana dan menikmatinya bersama rakyat lainnya" Lisa mendapatkan ide

"A..apa.. Itu tidak mungkin permaisuri kita tidak akan mendapatkan izin"

"Kita pergi diam-diam"

"Tapi bagaimana caranya permaisuri, apa tidak lebih baik kita ke aula saja"

"Tidak-tidak. Kita harus menyamar kau lihat kan banyak tamu nah kita bisa berkamuflase diantara mereka"

"Kam..kamfluse maksudnya permaisuri?"

"Is ya ampun kamuflase itu seperti penyamaran, sudah cepat ambil bajumu Yuen" kata Lisa

"Baju saya permaisuri buat apa?"

"Tentunya untuk menyamar, kau punya baju yang biasa rakyat pakai kan yang baju biasa gitu.. En yang gk mewah" kata Lisa antusias

"O.. Ya permaisuri saya punya sebentar saya ambil dikamar saya"

"Bagus, cepat ambil" kata Lisa semangat dan Yuen segera beranjak untuk mengambil pakaian

Setelah berganti pakaian kesan glamor tak tampak ditubuh Lisa. Kini hanya tampak gadis sederhana yang sangat cantik dan mempesona walaupun dengan kesederhanaan yang ia kenakan

"Permaisuri memang cantik, memakai apa saja terlihat mempesona" puji Yuen

"Hihi memang" jawab Lisa bangga

"Ayo kita pergi Yuen, oh ya jgn panggil aku permaisuri Jian selama penyamaran panggil aku Lisa oke"

"Tapi permaisuri.." Yuen tak jadi melanjutkan ucapannya karena tatapan sang majikan "Ba..baik per.. Eh Lisa"

"Bagus.. Ayo..." tanpa canggung dan penuh semangat Lisa menarik tangan Yuen keluar kamar, mereka sempat mengelabuhi pengawal yang sedang berjaga dan disinilah mereka di pasar kerjaan Han.

"Waaaaah... Sungguh luar biasa" Lisa mengagumi kemeriahan di sekitarnya semua tampak alami tidak ada alat-alat canggih yang digunakan, masih dengan penuh kekaguman Lisa menarik Yuen kesalah satu kedai makanan "Yuen kau bawa uangkan?" tanya Lisa penuh harap

"Tentu per.. Eh Lisa.. Saya bawa untuk berjaga-jaga" kata Yuen

"Yuen" dengan mata berseri-seri Lisa menunjuk salah satu makanan di kedai itu "tolong belikan aku itu ya.."

Yuen sedikit tertawa melihat tingkah lucu permaisurinya yang umurnya 7 tahun di bawahnya. Seperti seorang kakak Yuen manarik tangan Lisa untuk membeli makanan. Siapa pun yang melihat mereka tak akan ada yang sadar jika salah satu yang mereka lihat adalah permaisuri. Tak jarang banyak laki-laki yang mencuri pandang ke Lisa bahkan ada yang terang-terangan mengajaknya berkenalan tapi selalu di halau oleh Yuen dengan berbagai alasan dan Lisa hanya menurut

Sedangkan di istana ketika sudah masuk ke akhir acara kaisar baru sadar kalau permaisuri tidak hadir dan bersikap acuh karena itu bukan hal penting pasti permaisuri saat ini sedang berada dikamar batinnya. Selir Chuan dan antek-anteknya merasa tidak hadirnya permaisuri karena rasa kecewa, iri dan malu. Sedangkan rakyat tak mempermasalahkan kehadiran permaisuri karena memang sudah lama mereka mendengar permaisuri mereka jatuh sakit. Padahal tanpa sepengetahuan mereka permaisuri mereka sedang bergembira ria di luar istana tanpa ada rasa iri, kecewa atau apapun yang mereka pikirkan

Mendadak jadi Permaisuri (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang