Mendadak jadi Permaisuri (Terbit)

39

Hallo Gaes... 🙉

Marhabban ya ramadhan 🙏😇

Sorry ya belum pasti update-nya 😩

You know lah gaes, ada kehidupan nyata yang harus dijalani 😆

Iring-iringan rombongan Ibu Suri memasuki gerbang kerajaan Zhou yang disambut dengan hangat oleh sang kaisar langsung.

"Selamat datang Ibunda." Kaisar Liu membungkuk kemudian memeluk ibu tercintanya.

"Kau sehat?" Tanya ibu suri melihat dari ujung kaki sampai kepala kaisar.

"Tentu ibunda, aku sangat sehat," jawab kaisar dengan senyum merekah dibibirnya , yang diangguki oleh ibu suri.

"Bawa semua barang-barang ibu suri ke tempat istirahat yang sudah disiapkan. Mari ibunda, lebih baik ibunda istirahat terlebih dahulu sebelum melihat cucu cantik ibu."

Kaisar merasa janggal disepanjang perjalanannya menemani ibu suri ketempat peristirahatan.

"Ah... Ibu... Dimana permaisuri Jian?" tanya kaisar setelah sadar istrinya tidak ikut bersama ibu suri.

"Ibunda kira kau lupa dengan permaisuri Jian," sindir ibu suri.

"Mana mungkin aku bisa lupa dengan permaisuriku sendiri ibu," jawab kaisar dengan nada kesal.

"Dengan orang yang menolong nyawamu saja kau lupa, hingga mudah ditipu," dengus ibu suri dengan suara pelan hampir berbisik tapi samar-samar masih bisa didengar kaisar.

"Apa ibunda? Ditipu? Siapa yang ditipu ibunda?" tanya kaisar beruntut.

"Hah.. Oh hanya orang bodoh," jawab ibu suri cuek.

"Dan ibu, kemana istriku? Kenapa ibu belum jawab?"

"Anak menantu tercantikku itu sedang menikmati hari-harinya dengan lelaki pujaan hatinya," jawab ibu suri asal.

Seketika kaisar berhenti. Menikmati? Lelaki pujaan hati? Hah apa maksudnya?  Kaisar masih mencoba mencerna perkataan ibundanya.

"Ibu tunggu... Maksud ibunda permaisuri sedang bersama laki-laki lain?" tanya kaisar Liu dengan nada tak sukanya.

"Ups... Apakah ibunda bilang seperti itu?" tanya ibu suri dengan tampang polosnya.

"Ibunda janga..." ucapan kaisar terhenti.

"Pergilah ibunda lelah ingin beristirahat terlebih dahulu sebelum menemui istri tercinta beserta anak tersayangmu itu." Selanjutnya ibu suri memasuki kamar yang sudah disiapkan untuk dirinya dengan beberapa dayang dan menutupnya.

Kaisar terdiam didepan pintu yang sudah tertutup. Memikirkan banyak hal yang bersangkutan dengan permaisurinya.

"Agh!! Luxius!" kaisar memanggil Lixius dengan suara berat dan tegasnya.

"Luxius kemari atau kau akan aku hukum!" lagi kaisar memanggil Luxius tapi bocah itu tak kunjung datang juga.

"SIAL!" maki kaisar setelah mengingat bahwa Luxius kini sudah berada dipihak permaisurinya dan dengan beraninya membangkang darinya. Ingatkan dia nanti untuk menghukum Luxius yang berani-berani mengkhianatinya.

Dengan hati yang panas dan pikiran buruk yang bersarang diotaknya, membuat kaisar melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ruang kerjanya. Para kasim yang mengikutinya pun terlihat sedikit berlari untuk mengejar langkah kaisar yang lebar dan terburu-buru.