14 - Semalam Bertujuh + Satu

84 20 4
                                    

Tuh, yang kepo si Toni

---------------------------------------------------

"[Y/N], Feli, kalau mau istirahat boleh loh"

Kata pradani atau istilahnya ketua pramuka kami, yang aku lupa siapa namanya.

"Iya, terimakasih"

Jawabku sambil mengangguk dan berlari menyusul Feli yang sudah ngacir duluan.

"Aku mau yang rasa soto dong"

Ku dengar suara Feli dari jauh, yang sedang ikut bergerombol dengan ambalan-ambalan lain di sekitar kompor kecil yang terlihat terang karena hari mulai meredup, plus panci diatasnya.

Gitu ya, urusan perut selalu nomor satu ya.

"[Y/N], kamu ayam bawang ya? Biar pas"

Apanya??

"Eh.. iya deh. Terserah. Fel, abis ini mandi dimana kita?"

Tanyaku sambil ikut membantu membuka bungkus mie instan yang diserahkan kepadaku.

"Kalo mandinya besok aja gimana?"

Feli menoleh patah-patah dan nyengir.

"Ish jorok. Kita kan abis bantu-bantu sampe keringetan gini tadi"

"Ta-tapi kan mandi sehabis maghrib itu nggak baik, [Y/N]"

"Bilang aja takut"

"Iyalah. Kan kamu nggak bisa lihat mereka"

Gumamnya.

"Yaudah mandi bareng deh. Ku temenin"

Jadilah, setelah kami menyeruput habis mie kami hingga tetes terakhir, kami bergegas ke kamar mandi sekolah di lantai 2- yang paling aman kalo kata Feli. Dan kami beneran mandi bareng, dengan punggung-punggungan tentunya- sambil sesekali Feli memulai pembicaraan kecil, tidak membiarkan ada keheningan sedikitpun.

"Fel, sebenernya ada apaan sih? Biasanya kamu nggak se-parno ini deh"

Tanyaku saat kami bersama adik-adik kelas mengangkat kayu dan mengumpulkannya ke tengah lapangan untuk api unggun.

"Emmm... besok ya? Aku takut kalau cerita, terus sosoknya terpanggil"

Jawab Feli.

Eh? Beneran ada hantu yang ditakuti Feli toh? Dan lagi, bukannya gelagat dia sudah aneh semenjak selesai rapat kemarin?

"Apa ini ada hubungannya sama ruang kelas F?"

Desakku akhirnya. Membuat Feli berhenti berjalan kemudian mengangguk pelan.

"Sebenarnya kalau siang nggak terjadi apa-apa, [Y/N]. Tapi kalau malam... portal mereka disana..."

Feli kemudian menggeleng.

"Sudahlah, jangan dipikirkan. Kemarin sudah aku dan Ryuu pindahkan ke gudang kok untuk sementara"

Jelas Feli sambil lanjut berjalan, mengabaikanku yang gantian mematung.

Bukannya nanti malam para ambalan cewek tidurnya di kelas F ya?

Sekilas aku melihat Toni yang diteriaki oleh beberapa adek-adek untuk berlomba siapa lebih cepat membawa kayu-kayu ke tengah lapangan- yang sebenarnya hanya alibi mereka agar kayunya dibawakan. Ah, untuk sejenak aku ikhlas bertukar tempat dengannya asal tidak tidur di kelas F.

Setelah semua kayu terkumpul, kami pun duduk mengelilingi lapangan sambil menunggu ritual baris berbaris para ambalan untuk menyalakan apinya.

"Fel, tiap api unggun pasti berbentuk sesuatu ya. Tuh lihat, kayak perempuan pake dress panjang ya"

NOW YOU SEE ME [Female!Reader insert]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang