15 - Now You See Me

67 18 0
                                    

Senin itu setelah kejadian persami, aku terus merasa gelisah. Kemanapun aku pergi, aku selalu celingukan, mengawasi mereka yang kurasa mengawasiku balik, namun selalu tidak ku tangkap satupun dari mereka di mataku.

Tapi saat aku tidak menatap arah itu, sudut mataku seolah melihat bayangan mereka di pojokan, perasaanku pun ikut merasakan jika mereka ada disana. Suara sekecil apapun itu membuatku menoleh, ah, apakah aku menjadi semakin peka seperti Feli? Atau aku hanya cemas dan paranoid saja?

"[Y/N]..."

Ku dengar suara perempuan memanggil namaku dengan jelas, membuatku kembali menoleh kesana kemari, mencari sumber suara diantara kebisingan kelasku di jam istirahat kedua.

Tidak ada siapapun yang mengarahkan pandangannya padaku.

"...emm.. Ryuu, barusan manggil aku nggak?"

Tanyaku sambil mendekatkan badanku ke meja Ryuu di sebelahku.

"Ge-er amat jadi orang"

Jawabnya, kemudian kepalanya yang ditenggelamkan diantara kedua lengannya diatas meja itu ditolehkan kepadaku.

"Oi pendek, kamu habis darimana?"

"Hmm? Darimana gimana?"

Tanyaku tak paham.

"Ada yang ngikut"

Jawabnya singkat kemudian kembali ke posisinya semula.

EH?? LAH-

"MASA? RYUU! OI, BANTUIN KEK-"

Aku langsung panik dan menggoyang-goyangkan badannya diatas meja. Membuat badan Ryuu bergetar, namun bukan hanya dari gerakanku saja, melainkan dari dirinya sendiri yang mendadak tertawa.

"Tapi boong"

Katanya singkat setelah tawanya reda.

SIALAN.

"IIIIIHHH! Aku takut beneran tau!"

Ingin ku pukul kepalanya dengan kamus Inggris-Indonesia-Perancis.

"Tapi aura mu agak beda. Lebih redup, jadi agak biru muda..."

Sambungnya yang membuatku mengangkat alis.

"Terus?"

Ryuu mendelik ke belakangku sebelum kembali menatapku.

"Tunggu aja sendiri, asal kamu jangan deket-deket ke area yang serem"

Tunggu sendiri? Apanya yang ditunggu? Hantunya??

Aaaah Ryuu kenapa tambah nakut-nakutin sih? Kayaknya emang kesalahan deh aku nanya ke dia.

"[Y/N], boleh minta tolong?"

Aku menoleh saat segerombolan anak perempuan berdiri di depan mejaku.

"Minta tolong apa?"

Tanyaku ikut berdiri, yang langsung ditarik oleh mereka untuk keluar kelas. Salah satu dari mereka juga mengambilkan tasku.

"Jadi gini, tadi kita nemu anak kucing di belakang sekolah, tapi kita berempat nggak ada yang dibolehin pelihara. Aku tadi juga udah tanya-tanya ke temen yang lain, mereka jawabnya sama, ada yang dah kebanyakan kucing juga sih jadi nggak bisa nambah satu. Terus aku denger kamu suka kucing kan?"

Aku mengangguk.

"Mau kan pelihara? Masih kecil banget soalnya, ibunya nggak ada disekitar sini juga, jadi nggak ada yang kasih makan dan tempat tinggal"

Tambah perempuan satunya yang lebih pendek dariku.

"Terus... sekarang kucingnya dimana?"

"Kucingnya kami simpan di gudang, biar nggak kedengeran meong-meong. Nah, ini ku bawain tasmu sekalian biar bisa buat seludupin kucingnya. Gimana?"

NOW YOU SEE ME [Female!Reader insert]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang