Note:
[F/N] : First Name / Nama Depan...
..
.Entah bagaimana bisa, sedetik aku sedang mengerjakan tugas Fisika, dan sedetik kemudian aku sudah berpindah ke tempat lain- yang terlihat seperti hutan, karena sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah pepohonan tinggi dan rimbun.
"[F/N]..."
Aku refleks menoleh ke arah sumber suara, karena barusan aku merasa namaku dipanggil oleh seseorang.
Namun nihil. Aku tidak menemukan siapapun di sekitarku.
"[F/N]!"
Aku kembali menoleh, dan yang kudapatkan hanyalah pepohonan bisu.
Ini maunya nge-prank apa gimana sih?
Kuputuskan untuk berjalan sambil sesekali menoleh ke belakang dan ke bawah, mengawasi langkah kakiku dan kalau ada hewan buas yang menyerangku, karena saat itu langit masih biru agak gelap- khas waktu subuh.
"[F/N].."
Semakin aku berjalan, suara itu terdengar semakin jelas, yang sekarang aku yakin adalah suara seorang perempuan.
"[F/N]! Jangan!"
Aku berhenti berjalan. Suara yang memanggilku kali ini adalah suara yang terdengar lebih muda dari yang tadi, dan berasal dari arah berbeda.
Jadi, aku harus mengikuti yang mana?
Ah, karena sudah terlanjur jalan, lebih baik aku teruskan berjalan saja dulu.
Kalau ada hal buruk yang terjadi, aku tinggal putar balik ya kan?
"[F/N]"
Ketika aku sudah memantapkan pilihanku tadi, mendadak aku merasa menyesal.
Karena perasaanku mendadak sangat tidak mengenakkan.
Dan itu terbukti, ketika aku melihat wujud suara perempuan yang memanggilku tadi.
Dia berdiri tepat di depanku, rambutnya sangat hitam, panjang, dan acak-acakan. Setengah wajahnya rusak dengan bola mata yang hampir keluar, setengahnya lagi pucat pasi. Bajunya yang seharusnya putih, sangat kotor dengan noda tanah disana sini. Dan yang lebih menguatkan firasatku bahwa dia bukan manusia adalah kakinya! Di tempat seharusnya ia berpijak, aku tidak menemukan sepasang anggota tubuh yang seharusnya menopangnya untuk berdiri.
Perempuan itu menyeringai, menunjukkan gigi taringnya yang panjang melebihi dagu sambil berjalan- atau melayang perlahan mendekat.
Aku tahu. Aku harusnya langsung pergi dari situ.
Tapi kakiku mendadak lemas. Untuk tetap berdiri pun aku sudah sangat kesusahan. Aku berkomat-kamit, mencoba membaca doa apapun yang ada di kepalaku, tapi pikiranku mendadak kacau- lidahku kelu, mulutku kaku. Aku panik!
Aku hampir memekik kaget, ketika ada tangan pucat lain yang menarikku ke belakang- menjauh dari perempuan 'jelek' yang mendadak langsung terbang entah kemana.
"[F/N]! Kamu nggak apa-apa??"
Aku hanya menutup mata, terlalu takut jika 'makhluk' lain yang lebih menyeramkan yang menarik tanganku.
"Halo.. Feli kepada [F/N].."
Karena penasaran aku pun membuka mataku sedikit. Didepan terlihat sosok gadis, yang sepertinya seumuranku dengan wajah... lucu?
"Em....kamu siapa? Ini dimana? Siapa perempuan tadi? Kamu tadi lihat juga kan-"
Aku bertanya dengan gelagapan ke sosok yang menyebutkan namanya adalah Feli.
"Tenang... tarik nafas... tahan... buang..."
Dan entah kenapa aku menurut saja intruksi yang diberikan olehnya. Yang anehnya bisa membuat jantung dag-dig-dug ku menjadi lebih tenang.
"Sudah tenang? Oke.. Aku Feli. Tadi aku udah bilang kan?"
Aku mengangguk.
"Darimana kamu tahu namaku?"
"Err.. yah, habisnya nenek tua tadi juga menyebut nama itu dan kamu menoleh. Jadi aku menebak [F/N] adalah namamu, hehe"
Dia terkekeh.
"T-tapi dia nggak akan muncul lagi kan?"
Aku mendadak was-was kembali, sambil menoleh ke sekitarku.
"Tenang saja. Feli si penyelamat kan sudah sampai disini. Ehe"
...kok nadanya yang terakhir mirip tokoh kartun yutub ya
"Lalu? Perempuan tadi.. bukan m-manusia ya?"
"Yup. Dia jin. Atau yang biasa kamu sebut hantu, mungkin? Terus soal kita dimana.. awas [F/N]! Kakimu digigit buaya!"
Spontan aku melihat ke bawah, dan benar saja- dua ekor buaya tiba-tiba membuka mulutnya-
"AAAAHHHHHHHH!!"
Kepalaku nyut-nyutan, lampu benderang di atasku membuatku mengerjapkan mata. Aku terjungkal dari kursiku.
Kurapikan kembali kursiku ke keadaan semula. Tugas fisika ku diatas meja belajar sudah berubah menjadi atlas-
Syukurlah tadi hanya mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOW YOU SEE ME [Female!Reader insert]
ParanormalBukan film sulap. Apa kalian punya teman indigo? Kalian sebagai manusia biasa, yang kalau di game WW perannya adalah "warga", bagaimana rasanya memiliki teman "spesial" yang dapat berkomunikasi dengan "mereka"? "Katanya kalo sering main sama anak in...