2 tahun kemudian..
"Zara! Sayang kamu udah bangun kan nak?" Zeta terus menjerit memanggil nama anak bungsu nya itu yang sejak tadi belum juga turun untuk sarapan.
"Zara! Kamu gak denger bunda bilang---" Ucapan Zeta terhenti saat dia membuka pintu kamar tersebut, dia melihat putri kesayangan nya yang masih berbaring di ranjang namun menggunakan seragam sekolah.
"Astaga Zara! Kamu kok tidur sih?! Bunda daritadi nungguin kamu buat sarapan! Kakak kamu udah ngomel itu nungguin kamu!" Omel Zeta, dan melangkah menuju gadis yang mengenakan seragam putih di lapisi dengan rompi abu-abu, di padukan dengan rok bermotif kotak-kotak berwarna abu-abu putih.
"Kamu kenapa sayang? Sakit?" Tanya Zeta, sembari menyentuh kening Zara.
Gadis itu melenguh dan menatap pada Zeta dengan sorot mata memohon, lalu menggenggam tangan bunda nya tersebut.
"Bunda! Zara gak sekolah ya, gak usah ikut mos gitu." ujar nya memohon.
Zeta cukup heran dengan ucapan putri nya itu. "Kenapa sayang? Zara sakit hm?" Di raih nya kedua tangan Zara, agar bangkit dari posisi berbaring menjadi duduk.
Zara menggeleng lemah, "Zara cuman gak mau ikut mos bunda. Mos tu gak enak." Rengek nya.
Zeta tersenyum melihat tingkah menggemaskan putri bungsu nya itu. "Sayang di hari pertama kamu mau, kok sekarang di hari kedua malah gak mau? Ada yang ngusilin Zara di sekolah?" Di belai nya lembut rambut panjang putri nya itu.
Zara Queenesha, adalah buah cinta Malvin dan Zeta yang kedua. Zara adalah gadis yang baru saja menginjak usia 16 tahun dan baru merasakan yang nama nya duduk di kelas satu SMA, dan hari ini adalah hari kedua gadis itu menjalankan mos atau masa orientasi siswa.
"Tapi bunda---"
"Gak usah banyak alasan!"
Protesan Zara seketika terhenti saat mendengar suara dingin dan tegas milik ayah nya---Malvin. Gadis itu langsung saja menunduk takut dan meremas tangan Zeta dengan kuat. Ini lah Zara, dia akan menunduk takut jika mendengar suara dingin ayah nya itu. Namun terkadang, Zara juga akan snagat manjakan dengan Malvin.
"Malvin!" Tegur Zeta saat mengetahui ketakutan Zara.
Malvin menghela nafas nya lalu melempar senyum pada istri tercinta nya itu. Dia lalu duduk di sisi ranjang yang tersisa, dan mengecup puncak kepala Zara.
"Zara! Ayah gak mau kamu tu bolos sekolah dengan alasan yang gak jelas. Kamu kenapa emang gak mau ke sekolah? Sakit? Kalau gitu ayah bawa ke rumah sakit ya. Biar---"
"Enggak! Zara gak sakit! Jangan bawa Zara ke rumah sakit ayah." Zara seketika merengek ke arah Malvin saat tahu akan di bawa ke rumah sakit, dia paling tidak suka dengan yang nama nya rumah sakit, seratus kali ayah nya berprofesi seorang dokter pun.
"Trus kenapa gak mau sekolah? Perasaan dulu waktu SMP kamu gak susah di suruh sekolah kayak gini." Ujar Malvin menatap lekat pada putri nya itu.
Zara terdiam, bayangan wajah seseorang berputar di benak nya. Wajah cowok tampan, dingin, dan sorot tajam yang begitu menakutkan itu terus saja menghantui pikiran nya. Membuat perasaan nya kian gelisah setiap kali ingin memulai hari esok. Zara takut, ya dia sangat takut dengan cowok itu. Walaupun berparas tampan sejagat raya, tetap saja membuat tubuh nya gemetar setiap dekat dengan cowok tersebut.
Tak lama, keheningan di dalam kamar tersebut terpecahkan saat langkah kaki seseorang memasuki kamar tersebut. Menampilkan sosok cowok yang sudah rapi dengan seragam nya dan ransel yang di sandang sebelah. Cowok berparas sangat tampan dengan sorot dingin mata nya, dan aura cool nya menambah kharismatik dalam diri cowok itu. Marvel Nathaniel, tak lain putra sulung Malvin dan Zeta.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2Z Series 1] OBSESSION LOVE (END) (OPEN PO)
Teen Fiction(Open PO dari tgl 18-27 Februari 2021) Bagi Zico, Zara itu yang pertama dan untuk yang terakhir Bagi Zico, hidup nya adalah Zara Bagi Zico, Zara itu hanya untuk nya. Bagi Zico, Zara itu milik nya. Bagi Zico, Zara itu cinta nya. Bagi Zico, Zara itu s...