Seorang cowok berparas tampan dengan wajah yang di penuhi lebam menatap pada seseorang yang tampak terbaring di atas ranjang tersebut. Sejak tadi, pandangan nya tidak bisa lepas dari objek tersebut. Seorang gadis dengan wajah pucat, tampak tertidur damai. Walaupun begitu, wajah manis dan cantik nya masih terlihat begitu jelas.
"Eghh---"
Tak lama mata indah gadis itu mulai terbuka dengan lemah, gadis itu meringis memegangi kepala nya. Lantas menatap sekeliling nya dengan mata sayu. Sementara cowok di samping ranjang itu masih diam, tanpa mengalihkan pandangan nya sedikit pun dari gadis tersebut.
Zara tersentak saat menyadari ini bukan lah kamar nya, atau pun kamar Zico di apartemen. Dia lantas bangkit dari posisi berbaring nya, sedikit meringis saat merasakan sakit di kepala nya.
"Lo udah sadar?"
Zara menoleh ke asal suara tersebut dia seketika menegang saat melihat sosok cowok yang tidak dia kenal berdiri di samping ranjang tersebut, jika melihat dari sergama nya itu bukan lah seragam SMA Praha.
"Zara---Zara mau pulang." Zara bersuara bergetar sembari meringis menahan sakit di kepala nya, dia lantas memaksakan tubuh lemah nya untuk bangkit berdiri.
"Arghh---" Zara mencengkram kepala nya saat sakit di kepala nya semakin menjadi-jadi. Sepasang tangan lantas menahan pinggang gadis itu agar tidak terjatuh.
"Lo masih lemes---isti---"
"Zara mau pulang." Zara berusaha mlepaskan lilitan tangan itu di pinggang nya, dengan tenaga yang tersisa.
"Lo masih---"
"Zara---Zara mau---" Nafas Zara terengah saat tenaga nya terasa kian habis, tubuh nya seketika lunglai dan kegelapan kembali merenggut kesadaran nya.
Renald dengan sigap menahan tubuh mungil gadis itu, lalu menggendong nya kembali ke arah ranjang tersebut. Membaringkan tubuh kecil itu dengan perlahan, seakan tidak ingin menyakiti nya. Dia seketika tertegun saat jarak wajah nya dengan gadis itu begitu dekat, dia bahkan bisa merasakan hembusan nafas teratur gadis itu menerpa wajah nya.
Renald lagi-lagi tertegun, dia seakan terhipnotis dengan apa yang dia lihat sekarang. Seorang gadis manis, bak boneka hidup tertidur di atas ranjang itu. Tangan nya tanpa sadar terangkat dan membelai wajah pucat pasi itu dengan lembut. Tidak dia lewatkan setiap sudut wajah itu, kedua pipi, hidung, mata dan bibir pucat itu.
"Dia anak SMA Praha."
Sebuah suara hadir di keheningan kamar tersebut, Renald menoleh dan mendapati Haikal---anggota Thunder yang merupakan kaki tangan nya tampak berdiri di ambang pintu itu. Cowok berbadan kekar dengan wajah sangar itu, melangkah mendekat.
"Gue tau." Ujar Renald dingin, lantas kembali menatap gadis tersebut. Tangan nya terus bergerak menyusuri setiap inci wajah gadis manis itu.
"Dia akan jadi umpan kita, untuk memancing Zico ke sini---" Lanjut nya dengan suara datar.
"Jangan jadikan dia umpan!" Haikal bersuara tenang, mata nya menatap gadis yang terlelap itu.
Renald lantas menatap Haikal, "Maksud lo?"
Haikal menghela nafas nya, "Mungkin memancing Zico adalah hal yang tepat Ren, tapi menggunakan gadis ini sama saja membuat maut semakin dekat dengan lo." ujar nya tanpa mengurangi suara tenang nya.
"Gue gak takut sama Zico." Geram Renald sarat akan emosi.
"Bukan Zico." Haikal menatap serius pada Renald, "Marvel."
Renald terdiam saat mendengar satu nama yang sudah sangat lama tidak dia dengar itu.
"Lo tau cewek ini siapa?" Tanya Haikal menunjuk Zara yang masih terlelap itu. "Dia Zara---gadis kesayangan Zico."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2Z Series 1] OBSESSION LOVE (END) (OPEN PO)
Fiksi Remaja(Open PO dari tgl 18-27 Februari 2021) Bagi Zico, Zara itu yang pertama dan untuk yang terakhir Bagi Zico, hidup nya adalah Zara Bagi Zico, Zara itu hanya untuk nya. Bagi Zico, Zara itu milik nya. Bagi Zico, Zara itu cinta nya. Bagi Zico, Zara itu s...