Enam

29.3K 2K 327
                                    

"Perhatian semua nya!! Sesuai agenda mos hari terakhir ini, kami pihak panitia akan mengumpulkan buku tanda tangan yang sudah kalian kumpulkan kemarin! Kami akan cek satu persatu, kalau sampai ada yang tidak sesuai target. Maka siap-siap akan mendapatkan sanksi." Ujar Tika dengan tegas dan angkuh, di depan kelas gugus yang dia naungi.

"Melly! Salma! Edo! Rido! Cek sekarang!" Perintah Tika pada keempat teman nya, yang langsung di laksanakan.

Vania melirik pada Zara yang duduk di samping nya, dia lantas berbisik. "Za! Lo punya kan buku tanda tangan nya?" Di tatap nya khawatir gadis itu, pasal nya dia tau kemarin Zara tidak ada di barisan dna mengikuti agenda tersebut.

Zara mengangguk, "Di kasih kak Zico." Balas nya.

Vania bernafas lega, bisa gawat kalau sampai Zara tidak mempunyai buku itu.
Kelima pengurus di gugus 3 itu berkeliling mengecek buku tanda tangan tersebut. Hingga langkah Tika berhenti tepat di samping meja Zara. Tatapan tajam gadis itu langsung saja menghujami Zara.

"Mana buku lo?" Tanya Tika dengan suara lantang.

Zara dengan tangan gemetar memberikan buku bersampul coklat itu kepada Tika, yang langsung di rampas kasar oleh gadis itu. Dia melirik Tika yang membolak balik buku nya itu.

"Dari siapa lo dapatin ini hah? Gue tau kemarin lo gak masuk dan gak ikut kegiatan ini!!" Tika berdesis tajam lantas membungkuk kan tubuh nya, tangan nya mengapit dagu Zara dengan geram.

"Jawab!! Dari siapa lo dapatin ini? Oh! Lo mau curang di sini hah? Di saat semua orang berjuang ngedapetin tanda tangan senior! Lo malah enak-enakan dan ujung nya malah dapat cuma-cuma kayak gini! Iya?!" Tika berteriak tepat di depan wajah Zara.

Zara meringis saat merasakan sakit di dagu nya karna cengkraman Tika. "Kak---sakit." ringis nya.

Tika semakin mengencangkan cengkraman nya, lantas menarik dagu gadis itu mendekati nya. "Elo! Harus gue kasih pelajaran!! Biar gak semena-mena!! Bukan berarti lo pacar Zico!! Lo bisa seenak nya di sini!!" Dia menggeram.

"Ikut gue!!"

"Arghhh!!" Zara menjerit tertahan saat tangan nya di tarik dengan kasar oleh Tika, membuat kaki nya tersandung pada meja.

Kelas berubah tegang karna hal tersebut. Kintan, Vania, Ayla, Caca, dan Samuel spontan berdiri saat melihat hal tersebut. Keempat nya berlari menyusul Tika dan dua dayang nya itu. Sementara Ayla berlari keluar kelas, beniat mencari Zico ataupun Marvel.

Gadis berkacamata itu memacu kaki nya di sepanjang koridor. Hingga mata nya menangkap gerombolan anak AntraX tengah nongkrokng di kantin, termasuk Zico. Dengan cepat dia berlsri ke arah snaa.

"Kak---Kak Zico!" Panggil Ayla dengan nafas terengah.

AntraX menoleh termasuk Zico, kelima cowok itu menatap Ayla yang tamapk ngons-ngosan di depan mereka.

"Ayla lo kenapa?" Tanha Daniel, dan menghampiri gadis itu yang membungkuk menetralkan nafas nya.

"Kak---Kak Zico--tolong Ayla." Ayla bersuara dengan nafas terengah-engah.

Zico menatap datar pada gadis tersebut yang dia ketahui teman Zara kekasih nya.

"Kenapa?" Zico bersuara dingin.

"Itu---Zara---Zara kak---"

Zico spontan menegakkan tubuh nya saat Ayla menyebutkan nama Zara. "Kenapa sama Zara?" Tanha nya cepat tanpa mengurangi kesan dingin di sana.

"Zara---Zara di seret kak Tika." Lapor Ayla debgan wajah panik.

Zico tanpa membuang waktu langsung saja memacu kaki nya meninggalkan kantin, si susul oleh keempat anggota AntraX lain nya dan Ayla. Langkah lebar Zico menjadi perhatian semua orang, terlebih melihat rahang cowok itu yang mengeras yang mengisyaratkan sebuah amarah.

[2Z Series 1] OBSESSION LOVE (END) (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang