Empat

32K 2.1K 316
                                    

"Duh! Zara mana sih? Kok daritadi ngilang! Gak balik-balik ke kelas." Ayla bersuara khawatir, sembari menyandang ransel milik nya.

"Ck, Zara doyan banget sih bikin orang khawatir. Ntar kalau di tanya kak Marvel gimana?" Caca ikut bersuara khawatir, sembari menggigit ujung jari nya. Kebiasaan gadis itu jika tengah di rundung khawatir.

"Paling udah pulang sama Kak Zico, kalian gak lihat tadi tas nya di ambil sama genk AntraX." Vania ikut bersuara santai.

"Guyyss! Hot news!! Hot news!!"

Vania, Ayla, Caca dan Kintan spontan berdecak secara bersamaan saat mendengar teriakan tersebut yang berasal dari Samuel. Cowok itu tampak berlari memasuki kelas.

"Eh---bapak-bapak rempong! Suara lo udah ngalahin suara Caca tau gak!!" Semprot Ayla, sembari menjitak kepala Samuel.

"Dengerin dulu ciwi-ciwi. Ini ada hot news! Meledak hari ini di sekolah." Ujar Samuel, sembari menatap keempat teman perempuan nya itu.

"Apaan sih lo? Berita apaan? Lo cowok tapi doyan nya gosip!" Kintan mendengus, menatap dingin pada Samuel.

"Ck, duh Tan lo kalau denger ini pasti kaget. Tapi jangan sampai serangan jantung di sini ya, yang ada gue di introgasi tante Sabrina habis ini." Balas Samuel.

Kintan hanya mendesah, dia heran dengan cowok satu ini. Setahu nya dari mama nya, tante Zoya itu orang nya cool habis, belum Om Azka yang kalem. Tapi kenapa justru brojol nya kayak begini. Petakilan, heboh udah kayak emak-emak kompleks, berantakan.

"Hot news apa sih Sam?" Tanya Vania menatap datar pada Samuel.

"Zara! Tadi kan Zara di suruh hitungin daun kering sama Kak Tika. Trus kalian tau apa yang terjadi?" Samuel menatap manik mata teman-teman nya satu persatu.

Kintan spontan menegakkan tubuh nya saat mendengar nama Zara. "Trus kenapa? Buruan!! Lama banget sih lo!" Suara Kintan terdengar tidak sabaran.

"Kak Zico ngehajar Akbar membabi buta, karna Akbar bantuin Zara mungutin daun keing." Lanjut Samuel dengan suara yang berubah khwatir.

"Trus tadi Zara di seret kak Zico, tapi gak tau kemana." Desah nya pelan.

Kintan dan Vania saling pandang satu sama lain. Sorot mata Kintan lah yang terlihat lebih tajam, sementara Vania lebih terlihat tenang. Tapi tidak memungkiri bahwa mereka berdua kini di rundung rasa khawatir. Begitupun yang lain nya, pasal nya mereka tau persis bagaimana berbahaya nya Zico jika tengah di kuasai emosi. Cowok itu tempramen, dan bisa melakukan apa pun jika tengah emosi.

Mereka sangat ingat bagaimana dulu Zico melampiaskan amarah nya pada Zara, cowok itu tidak segan-segan menyakiti fisik Zara.

"Trus Zara gimana? Ya ampun Zara!!" Caca berubah histeris, dengan mata yang memanas.

Kintan dengan cepat merampas tas nya yang berada di atas meja, lantas berlari keluar kelas di ikuti oleh empat yang lain nya. Namun langkah Kintan harus terhenti saat tiga orang cowok berbadan jangkung dan kekar berdiri menghalangi jalan nya. Kintan mendongak dan mata nya langsung saja bertemu dengan Marvel, cowom yang tak lain adalah kakak kandung Zara.

"Kak Marvel." Vania bergumam pelan, dengan pandangan pada Marvel yang menatap dingin ke arah nya dan juga teman-teman nya.

Kintan merubah wajah nya menjadi datar saat cowok itu menatap nya. Tanpa mengatakan sepatah kata pun dia berjalan melewati Marvel. Sebelum tangan nya di cekal oleh cowok itu.

"Mana Zara?" Marvel bersuara dingin, lantas menatap Kintan yang beridi tepat di depan nya.

Kintan hanya diam dan menepis tangan Marvel cukup kuat. "Gue gak tau." Ujar nya tanpa menatap mata dingin cowok itu.

[2Z Series 1] OBSESSION LOVE (END) (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang