Play With Me (20)

9K 277 25
                                    

VOTE dulu! Biar nggk lupa!💕

"Medis! Medis! Darurat!" Teriak orng2 yg ada di dalam ambulance. Mereka bergegas mendorong kasur cy ke IGD.

"Maaf nak. Kamu tunggu di sini dulu" Kata salah satu nurse, lalu pintunya di tutup. Fani menampakkan wajah cemasnya. Matanya berair.

"Dimana chanyeol? " Papa dan mama menyusul masuk.

"Di dalam" jawab fani lemah.

Papa dan mama ikut duduk. Papa mengacak rambutnya frustasi.

"Nggk mungkin kambuh.. " -papa

"Apa nya? " -mama.

Papa menghela nafa.

"Waktu chan berumur 9 tahun, dia jg muntah darah. Dia dibawa ke RS. Kata dokter,, kata dokter dia kena kanker otak." Nafas papa tersenggal. Air matanya perlahan jatuh.

Mama kaget.

"Tapi dia udh d operasi. Trus skrg.. " papa terhenti.

"Nggak mungkn kambuh kan.. " suara papa benar2 seperti org putus asa.

"Sekrg kita berdo'a aja" Mama mengusap punggung papa.

4 jam berlalu begitu saja.

Papa dan mama serta fani hanya memperhatikan nurses yang keluar masuk. Enggan memberikan penjelasan atau memang keadaan cy yg belum bisa d pastikan

--
Dokter keluar dari ruangan cy

"Gimana dok?" tanya papa spontan

"Mana keluarga dari pasien?" -Dktr

"Kami orang tua nya" -mama

"Saya perlu bicara dg kalian" -dokter

"Dokter, saya boleh liat oppa?" tanya fani

"Ya, silahkan. Dia masih setengah sadar"

Dokter pergi. Papa dan mama mengikuti dokter.

Fani masuk ke ruangan cy. Perlahan dia berjalan. Cy terkulai lemah dengan infus dan tambahan darah.

"Oppa.. " suara fani bergetar. Takut takut memegang keningnya.

"Oppa.. Oppa bangun dong.. " Fani berkata sambil menghapus air mata nya yg mulai menetes.

"ngghh.. Fani.. " Cy melenguh lalu memanggil nama fani.

Fani tersenyum senang.

"Ya.. Ya oppa.. Aku di sini"

"Fani.. " Mata cy masih setengah terbuka tapi tangannya bergerak gerak. Paham dg apa maksdnya, fani mengambil tangan itu dan di tuntunnya untuk menyentuh wajahnya.

Mata cy terbuka sempurna. Tapi pandangannya masih buram. Tapi ia tau ada sebuah esistensi yang ia tau betul siapa itu.

"Oppa udah sadar?"

Cy mengerjapkan matanya. Mencoba memperjelas lensanya.

"Fani.. " lirihnya.

"Iya oppa. Oppa kenapa? Kenapa oppa nggk bilang kalo oppa sakit? Kenapa oppa sembunyiin ini dari aku? Kenapa oppa nggk cerita? " Fani mempoutkan bibirnya.

"Nggak kok dek. Oppa nggak sakit" Jawab cy bohong.

"Bohong. Papa udh ngomong tadi. Dulu oppa sakit kanker"

"Itukan dulu sayang. Oppa udah dioperasi" Cy mencoba menenangkan fani.

"Gimana kalo kambuh lagi? Aku nggk pengen liat oppa sakit" Fani mencium punggung tangan cy.

Play With Me [PCY] (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang