Pagi itu, rapat paripurna digelar. Mengelilingi meja rendah di tengah ruang. Beralas tikar dan bercawis camilan. Pesertanya tak lain adalah anak kedua sampai anak kelima Bapak Malik. Kakak tertua memutuskan tidak ingin terlibat dalam kekonyolan mereka.
"Pemberontakan yang akan kalian lakukan adalah kesia-siaan. Lucifer kelihatannya bukan pemuda lemah," ujar kakak mereka ketika menolak undangan.
"Ayah ngasih kamarku untuk Lucifer!" seru Zaenab geram.
"Rokok gue juga dikasihin Lucifer. Dia aja nggak ngerti cara nyalain korek." Keluh Kuncoro.
Sementara Adit dan Nana yang paling muda, sebenarnya tidak tahu apa-apa hanya bisa diam. Dalam hatinya, Adit senang dia punya kakak baru yang asik dan keren. Dan Nana lebih senang lagi, bisa minta digendong.
"Kalian, nggak punya keluhan?" Kuncoro menunggu dengan wajah nyaris segalak tetangga.
Adit dan Nana saling bertatapan sebelum akhirnya menggeleng. Kuncoro dan Zaenab mendengus sebal.
"Kak, kayaknya ini berlebihan. Kak Lucifer kan nggak berbuat yang aneh," tukas Adit.
Zaenab melotot. "Iya nggak aneh-aneh. Tapi gara-gara dia nasibku jadi miris!"
"Sama, beberapa baju gue di kasih ke dia," sahut Kuncoro.
"Wajar dong, Kak. Kan dia nggak punya apa-apa."
"Jadi maksud kamu bisa seenaknya pakai barang-barang kita?"
"Dia kan tamu, Kak. Seburuk-buruknya tamu tuh kita harus melayaninya dengan baik. Lagian kak Lucifer kan nggak jahat."
Kuncoro dan Zaenab terdiam. Sepertinya mereka sedang memikirkan hal yang sama.
Adit berdiri. "Aku nggak ikut," katanya yang langsung melirik Nana. Anak kecil itu mengatakan hal yang sama. "Kalau nggak suka sama Kak Lucifer bilang aja, jangan dijahatin!"
Ruangan menjadi sepi. Kini hanya ada Zaenab dan Kuncoro.
"Jadi, Kak Zaenab punya rencana?" kuncoro menaik turunkan alisnya.
"Gimana ya? Lucifer tuh kayaknya cowok kuat. Kalo kita serang secara fisik, kita yang kalah," Zaenab melemparkan fakta. "Kalau secara psikis, kita nggak tahu apa yang ditakutin Lucifer."
"Dia kan dibuang keluarganya."
Senyum Zaenab mengembang.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
NOCTIVAGANT (RAWS Festival 2019)
General FictionPerburuan pada malam kelam dalam hutan RAWS