Prolog

3.1K 232 22
                                    

Kota Seoul tengah diguyur hujan deras, sesuatu yang tak wajar karena sekarang masih bulan Maret dan itu juga membuat banyak orang yang menyalahkan ramalan cuaca yang mengatakan hari ini cuaca akan secerah wajah Cha Eunwoo.

Namun, tak sedikit di antara mereka justru bersuka cita dengan datangnya hujan, lihat saja bagaimana seorang gadis yang berjalan dengan seragam sekolah Hankan di tengah guyuran hujan bahkan sempat berputar-putar layaknya artis yang sedang syuting drama. Hingga tak banyak yang mencibirnya, tapi jangan pernah berharap dia akan menghentikan aksinya karena dia memang benar-benar gila.

Gadis dengan name tag Park Chaeyoung itu kini berdiri menunggu lampu penyebrangan berubah agar ia bisa berjalan dengan tenang tanpa halangan suatu apa pun.

Namun, hal yang tak terduga terjadi. Dari arah berlawanan dia melihat seorang nenek yang juga menyebrang dengan beberapa barang di tangannya sedangkan dari arah lain ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke arah nenek itu.

"Halmeoni." Tanpa pikir panjang Chaeyoung berlari ke arah nenek itu dan mendorongnya ke belakang hingga akhirnya dia yang tertabrak oleh mobil itu.

"Haksaeng, kau baik-baik saja?" tanya nenek itu sementara sang pengendara mobil sudah melarikan diri.

"Aku baik-baik saja Halmeoni," katanya mencoba berdiri, tetapi badannya seolah menolak, kepalanya terasa berdenyut hingga kembali terduduk sambil menyentuh kepalanya yang berdenyut. Ketika tangannya menyentuh kepalanya ia merasakan sesuatu yang basah lalu tersenyum kecil saat tahu bahwa itu adalah darah.

"Sepertinya aku tidak baik-baik saja," katanya. Tak lama kemudian Chaeyoung pingsan.

❶➀:➀❶

"Dasar bodoh! Bagaimana dia begitu bodoh? Kenapa dia jatuh cinta pada lelaki kasar seperti itu? Jagganim, tolong berhenti membuat tokoh utama wanita menyukai lelaki busuk seperti dia, dan jangan buat Taewoon Oppa terluka."

Chaeyoung terus saja mengomel karena wanita di dalam drama memilih lead male yang jelas-jelas berbuat kasar padanya dibandingkan dengan second lead-nya.

"Kau mau mengomel sampai kapan? Omelanmu tak akan membuat jagganim mengganti skenario."

"Kau benar, andai saja aku ada di sana aku akan membuat pemeran utama wanita itu menyukai Taewoon Oppa," kata Chaeyoung dengan mata berbinar.

"Ya ya ya, tak ada yang salah dengan bermimpi. Aku harus kembali ke tempat kerja, kau tak apa-apa sendiri di sini?" tanya Hayoung, kakak Chaeyoung.

"Iya, aku sudah biasa sendiri, kau tak perlu khawatir."

Hayoung memukul tangan adiknya yang bebas dari infus.

"Jangan membuat dirimu terlihat menyedihkan  itu terdengar seperti kami tak memperhatikanmu."

"Iya, iya, sekarang pergilah aku harus meneror penulis skenario sialan itu," katanya lalu kembali menonton TV di ruangannya.

"Jangan melakukan hal bodoh!"

"Memang hal bodoh apa yang bisa kulakukan?"

Hayoung menghela napas. Apa sekarang Chaeyoung memintanya untuk mengatakan semua hal bodoh yang pernah dia lakukan? Seperti menyiram bunga saat hujan atau saat dia lupa membawa tas ke sekolah?

"Sudahlah aku tak punya waktu mengatakan semua kebodohan yang pernah kau lakukan. Aku pergi, telepon aku jika kau ingin sesuatu. Aku akan mengirim asistenku kemari."

"Bisa kau mengirim dia saja untukku?" Chaeyoung menunjuk second lead male yang berada di layar TV.

"Sepertinya aku harus membuat dokter memeriksa ulang kepalamu," kata Hayoung sebelum benar-benar pergi.

☑𝟙𝟙:𝟙𝟙 (Second lead Syndrome)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang