episode 9

683 148 12
                                    

Semakin hari aku semakin merasa bahwa aku tak akan bisa pulang. Semuanya sungguh berbeda dengan yang kulihat dalam drama. Taewoon terlihat menyukaiku, tapi dia juga terlihat seperti menyukai Haesoo. Dan Jungseok, dia mengatakan bahwa ia menyukaiku lebih dari Haesoo. Tapi, akhir-akhir ini dia lebih sering menghabiskan waktu dengan Haesoo dibanding denganku. Dan itu semua membuatku bingung.

"Awww." Ada yang menyubit pipiku dan saat aku memeriksa ternyata Jungseok, dia memang tak punya pekerjaan lain selain menggangguku.

"Apa yang dipikirkan kepala kecilmu sampai melamun seperti itu?"

"Jangan menggangguku!"

Andai dia tahu bahwa dia adalah alasan kenapa aku bersikap seperti ini.

"Apa kau masih marah aku tak jadi pergi kemarin?" Dia sekarang menambah kekesalanku.

"Sudah jangan mengingatkanku lagi aku bisa memulai marah padamu jika kau memulainya lagi." Dia mengangkat tangan lalu pergi memasang balon-balon di rumah Kang Daehyun yang sudah kami invasi sementara pemilik rumah pergi bersama anjingnya untuk membeli beberapa pesanan Seri.

"Ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" tanya Seri yang sepertinya selalu tahu bahwa aku memikirkan sesuatu.

"Seri ya, ada seorang yang mengatakan bahwa ia tak ingin menjadi temanku."

"Berarti dia membencimu dia ingin jadi musuhmu." Jungseok tiba-tiba menyahut, lelaki itu benar-benar menguping pembicaraan kami.

"Apa dia mengatakan hal lain?" tanya Seri berhenti menata meja dan memfokuskan diri untuk mendengar ceritaku.

"Aku bertanya apa dia ingin bermusuhan denganku dia mengatakan tidak, tapi dia tak ingin berteman denganku." Seri kembali melirik ke arah Jungseok.

"Biar kutebak dia Taewoon kan?" Bagaimana dia bisa langsung tahu?

"Bagaimana kau tahu?"

"Aku sudah menebaknya, dan dengarkan aku Chaeyoung-ah. Itu berartinya dia tak ingin menjadi temanmu ataupun membuat masalah denganmu dia hanya ingin kalian tidak saling mengenal," kata-kata yang dikatakan Jungseok terdengar tak benar.

"Jangan membuat teori Jungseok-ah! Chaeyoung-ah jangan dengarkan dia." Mereka makin membuatku bingung.

"Aku benar dia ingin menjaga jarak dengan Chaeyoung." Jungseok sepertinya memulai pertikaian dengan Seri.

"Berhentilah membuat Chaeyoung bingung!" Seri begitu menakutkan saat melotot ke arah Jungseok.

"Aku bicara kenyataan Seri-ya." Sepertinya jika ini diteruskan rencana pesta ulang tahun Daehyun akan menjadi pesta pembantaian.

"Su—"

"Sampai kapan kau terus seperti ini? Bermusuhan dengan Taewoon. Di sini tak hanya kau dan Taewoon yang punya perasaan. Berhenti egois pikirkan juga perasaan Chaeyoung." Kenapa aku tak bisa mengerti maksud pembicaraan mereka entah karena kinerja otakku yang lambat atau memang ada sesuatu yang tak kuketahui.

"Kau bermusuhan dengan Taewoon?" tanyaku.

"Iya sejak dulu." Aku melirik Jungseok yang melayangkan tatapan tajam ke arah Seri.

"Karena Haesoo?" Seri dan Jungseok diam dan aku bisa mengerti jika itu adalah alasannya.

"Sepertinya banyak yang tak kuketahui atau mungkin kulupakan." Aku tersenyum miris sementara Jungseok hanya melihatku tanpa bicara.

"Sepertinya jatuh dari tangga sungguh berbahaya sampai membuatku melupakan segalanya."

"Jatuh dari tangga?" Seri tampak terkejut dengan ucapanku.

☑𝟙𝟙:𝟙𝟙 (Second lead Syndrome)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang