"Chaeyoung-ah, aku bisa menjelaskannya." Kang Daehyun maju untuk menjelaskan, tapi aku tak bisa percaya padanya. Satu-satunya orang yang mungkin mengatakan kebenaran di sini adalah Taewoon.
"Jika ada yang menjelaskan maka orang itu harusnya Taewoon." Mereka terdiam sambil memandang Taewoon.
"Chaeyoung-ah," panggil Seri.
"Kumohon tinggalkan aku dan Taewoon." Aku sedang tak bercanda aku sedang serius saat ini.
"Kubilang tinggalkan aku dan Taewoon!" teriakku dan kali ini sepertinya mereka mulai mengikuti permintaanku.
"Tidak." Jungseok tetap kekeh untuk tinggal.
"Kumohon pergi!"
"Baiklah kami pergi." Kang Daehyun yang pertama menurutiku, kini dia menarik Jungseok dan Seri keluar.
"Chaeyoung-ah." Taewoon mendekat ke arahku lalu duduk di bangku sebelah brangkar tempatku terduduk.
"Kau tak apa?" Aku merasa perasaan yang familiar saat dia memegang tanganku.
"Kau siapa?" Wajah Taewoon memucat seketika bahkan genggaman tangannya pada tanganku melemah.
"Kau melupakanku lagi?" Aku menggelengkan kepalaku.
"Aku tahu kau Taewoon maksudku adalah hubungan kita. Kita ini apa? Apa yang tak bisa kau katakan padaku? Apa yang kau sembunyikan dariku? Kau berpura-pura seolah kita tak saling mengenal."
"Dulu kita berteman dekat, aku, kau, Jungseok, Daehyun dan Seri." Harusnya aku tak merasakan apa pun, aku bukan berasal dari dunia ini, tapi aku ikut merasakan perasaan aneh ini seolah aku memang memiliki masa lalu dengan Taewoon.
"Chaeyoung-ah," panggilan Taewoon menyadarkanku.
"Apa kau sakit lagi?" Aku menggeleng dibandingkan sakit aku lebih penasaran.
"Tolong ceritakan semuanya padaku. Kumohon."
"Itu akan membuatmu sakit."
"Kumohon, atau kau ingin aku tak mengingatmu?" Dia tampak berpikir terlihat jelas bahwa dia bingung.
"Baiklah, tapi tolong katakan jika kau merasakan sakit." Aku mengangguk.
"Aku dan Jungseok selalu mengikutimu karena kau yang paling ceroboh di antara kami dan kami tak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu." Kepalaku rasanya sangat sakit dan aku melihat potongan-potongan peristiwa yang mungkin aku alami.
"Chaeyoung kau kenapa?" Aku tahu Taewoon tak akan mengatakan apa pun jika aku merasa kesakitan jadi lebih baik aku berbohong padanya.
"Aku tidak apa-apa."
"Bohong, kau sakit. Cukup untuk hari ini," katanya dan aku menggeleng. Aku masih ingin mendengarnya.
"Aku kuat, aku tak apa. Kumohon." Taewoon menggelengkan kepalanya.
"Aku yang tidak kuat, aku tidak sanggup melihatmu menahan sakit." Dia menyentuh pipiku dan mengelusnya.
"Kumohon kali ini mengerti aku. Aku akan berusaha membuatmu ingat tanpa menyakitimu. Jadi, bersabarlah." Tatapan matanya sangatlah menenangkan, aku bahkan tak bisa menahan diri untuk mengangguk. Aku percaya padanya aku tahu dia tak akan berbohong padaku.
❶➀:➀❶
Walaupun aku mengatakan mengatakan pada Taewoon bahwa aku akan menunggunya untuk membuatku mengingat semuanya bukan berarti aku akan tinggal diam. Aku akan mencari tahu sendiri dengan caraku.
Jadi, jangan kaget jika melihat kamarku menjadi seperti kapal pecah karena aku masih mencar- cari jejak tentang Taewoon di hidup Chaeyoung dalam drama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑𝟙𝟙:𝟙𝟙 (Second lead Syndrome)
Romance"Kau adalah main cast dalam ceritamu sendiri." Park Chaeyoung adalah seorang gadis biasa yang sangat mencintai drama di televisi. Ia selalu berharap ia bisa membantu second lead male kesukaannya, Kim Taewoon mendapatkan cinta sejatinya yaitu Kim Hae...