B u C i N ~ L i M a

1.2K 57 33
                                    

PART TERAKHIR SEBELUM HIATUS UNTUK BEBERAPA BULAN KEDEPAN

Selamat membaca!
___________________________________________

"Kamu mau apa?"

"Hm."

"Samain aja deh," lanjut Cantika.

Tejo mengacungkan ibu jarinya lalu pergi meninggalkan Cantika sendiri.

Ketika ia sedang memesan makanan, tak sengaja bahunya tertabrak dengan orang lain sehingga dirinya terhuyung ke samping sampai menabrak cewek dengan rok super pendeknya yang sangat cantik itu.

"Ma-maaf, gue ga sengaja. Sumpah," ucap Tejo sambil mengangkat kedua jarinya.

Tangan Tejo terulur – berniat membantu Tasia yang masih terduduk di lantai –

Sedangkan Tasia masih terdiam mematung melihat ciptaan Tuhan yang sesempurna Tejo.

Jiwa player nya seakan bergejolak. Dari tiga tahun ia sekolah di SMA GEMAYA (Gemilang Cahaya) ia tidak pernah melihat wajah cowok dihadapannya ini.

Tanpa basa-basi, Tasia menerima uluran tangan Tejo. Sedangkan Tejo menarik tangan Tasia – membantunya berdiri –

"Kok gue belom pernah liat muka lo ya? Anak mana?"

"Emang jarang keluar aja. Gue anak Sepadu. Kalo lo?" tanyanya sembari menjulurkan tangan - menzalimi -

"Tasia." Tangan Tasia menerima uluran tangan Tejo.

"Dua belas IPS tiga," lanjutnya.

Tejo mengangguk-angguk.

"Follow Ig gue dong."

"Hm, baru pengen minta. Btw Boleh kok, tapi."

Tasia mengerutkan alisnya – bingung –

Mulut serta mata Tejo mengarah pada kedua tautan tangan mereka yang belum terlepas.

Hingga akhrinya Tasia menyadari hal tersebut. Dengan cepat ia menarik tangan nya sehingga tautan tangan mereka terputus.

"Sorry. Nyamanin sih."

Ga bakan gue cuci nih tangan batin Tasia.

"Iya gak kenapa-napa kok."

Tejo mengeluarkan handphone hitamnya, ia membuka aplikasi instagram lalu memberikannya pada Tasia.

Jari Tasia menari diatas keyboard Tejo dengan cantik.

Setelah ketemu nama akun instagram nya, dengan cepat ia menekan follow dan menyerahkan kembali pada Tasia.

"Kalo gabut bisa chat sama gue. Santai aja ya, hm, siapa nama lu?"

Tejo menerima handphone kembali lalu memasukkannya kedalam kantong celana.

"Tejo."

"Jadul banget namanya," Gumam Tasia tanpa sadar.

"Kenapa?"

Tasia menggeleng lalu ternyum. "Ga kenapa-napa."

"Hm, gue cabut ya. See u ganteng," ucapnya sambil melambai-lambai kan tangannya.

"Iya Tasia," ucapnya membalas lambaian tangan Tasia.

"Eh Dek, jadi pesen ga?" tanya Bapak kantin.

Tejo memukul keningnya. "Astaghfirullah lupa."

"Baso urat nya dua porsi. Saya tinggal ya Mang!"

"Nah, daritadi dong."

Dengan langkah cepat, Tejo berjalan menuju tempat penjual minuman, ia memesan dua es teh. Lalu meminta penjual untuk mengantarkannya pada meja yang di tempati Cantika.

Setelah penjual menyetujui apa yang Tejo perintahkan, kemudian ia berlari menuju tukang baso. Membayarnya, lalu membawanya ke tempat dimana Cantika menunggu.

"Cantika! Maaf ya lama."

Cantika menurunkan handphone nya lalu mengangguk pelan.

"Punya aku mana?"

Tejo menyodorkan baso itu pada Cantika. "Makasih Tejo."

"Iya sama-sama."

Cantika memotong motong basonya mejadi beberapa bagian, lalu memakannya dengan lahap.

"Cantika aku mau cerita."

"Makan dulu," pinta Cantika.

Tejo menyiapkan satu baso kecil kedalam mulutnya. "Jadi gini-"

"Abisin dulu yang di mulut."

Tejo mengunyah dengan cepat, lalu menelannya.

"Tadi aku tabrakan sama Tasia. Orang yang aku suka! Dan kamu tau ga apa yang bikin aku makin seneng?"

"Apa?"

"Dia ngasih tau nama instagram nya dong!"

"Iyakah?"

Tejo mengangguk.

"Wihh. Semangat ya buat masa PDKTnya!"

Tejo tersenyum, tangannya terulur, lalu mencubit kedua pipi Cantika. "Makasih sayang! Cuma kamu sahabat terbaik aku."

Iya sahabat. Tanpa kamu cerita, aku juga udah tau batin Cantika.

• B U C I N •

___________________________________________

#SuaraAuthor

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT NYA YA.
KARENA SATU VOTE AND COMENT KALIAN ADALAH SALAH SATU APRESIASI BAGI PENGARANG UNTUK MELANJUTKANNYA KARYANYA
( *¯ ³¯*)♡

___________________________________________

Jakarta 8 November 2019

BUCIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang