Bagian 11 - Optimis!

48 18 1
                                    

Lagu Friends milik Marshmello & Anne Marie menggema memenuhi ruangan ini. Speaker baru merek JBL yang baru dibeli Nia membuat lagu itu semakin asyik untuk didengar berulang-ulang. Kamar yang disebut sebagai basecamp oleh Sherly dan kedua temannya itu saat ini mereka jadikan tempat peristirahatan setelah berjam-jam menghitung angka dengan puluhan teknik rumus fisika yang dapat dibolak-balik.

Di luar jendela matahari terlihat sangat terik. Entah mengapa Sherly merasakan perbedaan yang sangat signifikan antara matahari di Jakarta dengan matahari di Bogor. Walau kampungnya berada di Bekasi, Sherly masih bisa membedakan antara panasnya udara Jakarta dengan Bekasi. Jakarta dengan Bekasi memang tak beda jauh karena sama-sama panas, namun di Bekasi udaranya masih bisa dibilang bagus ketimbang Jakarta yang sudah sangat parah karena polusi. Siang hari di Jakarta bukanlah sekadar cobaan melainkan cobaan terberat kedua setelah nilai UTS yang anjlok.

Terdengar bunyi keroncong dari perut Anggun. Ia mengelus-elus perutnya dengan wajah masamnya.

"Aing laper sia." (Gue laper anjir)

"Ya makan atuh," balas Nia.

Sedari tadi Nia hanya memainkan laptopnya. Main game online di web games.co.id yang banyak sekali permainan-permainan anak-anak yang seru. Tahu, kan? Web paling legend di Indonesia. Namun sekarang web itu sudah jarang dibuka karena ketidaktahuan mereka terhadap web melegenda itu. Dulu Sherly saat kecil juga sering membuka laptop hanya untuk memainkan game-game di web tersebut. Ia bisa menghabiskan 5 jam lebih dalam sehari hanya untuk menghadap layar laptop sambil bermain game-game itu.

Sedangkan Sherly sedang asyik mengirim pesan pada Achsal dan grup praktikum Fisika Dasar-nya yang notabene isinya Achsal Achsal juga. Sesekali ia meminum choco milk oreo-nya yang barusan ia beli di kantin.

Aldo: Minggu depan kan kita ujian akhir nih, berarti semua praktik yang pernah kita jalanin bakalan keluar dong?

Achsal: Iya lah. Siap-siap aja wkwk

Sherly: Catatan gue nggak lengkap lagi :( yang punya catatan lengkap minta fotonya dong!

"Maneh ngapain senyam-senyum gitu, Sher?" Celetuk Anggun. "Jiga kesambet sia." (Kayak kesambet lo)

Sherly terkekeh tanpa menoleh ke arah Anggun. "Diam aja deh, Nggun, nggak usah ganggu kebahagiaan gue."

"Apa kebahagiaan maneh? Achsal lagi? Heleehh, sekalian aja maneh nikahin si Achsal," cibir Anggun dengan nada bercanda.

Sherly hanya tertawa-tawa mendengarnya.

Ting tong!

Tiba-tiba notifikasi dari LINE-nya muncul. Ketika ia buka ternyata bukan dari chat group melainkan personal chat.

Aldo: (mengirim beberapa foto)

Sherly menghela napasnya. Ia kecewa karena ia kira yang akan memberikan foto-foto catatan itu adalah Achsal, namun ternyata Aldo yang memberikannya.

Sherly: Makasih Do!

Aldo: Sip, belajar yang bener Sher biar nilainya bagus nggak kayak kemarin wkwkwk

Sherly: Berisik lo yaa wkwk

Ting tong! Ting tong!

Beberapa notifikasi muncul lagi sebelum Sherly sempat mengklik opsi keluar dari aplikasi LINE. Dan lagi-lagi ada chat masuk via personal chat.

Apa lagi sih, si Aldo? Batinnya.

Achsal: Belajar yang bener. Nilai lo kecil otomatis nilai gue sama Aldo juga kecil.

Choco Milk OreoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang