Lima.

37 5 0
                                    

Hari terakhir MPLS. Chila berharap ini adalah masa penyiksaan yang terakhir nya. Setelah 2 hari terakhir ini ia melakukan hal bodoh yang di berikan osis.

"Eh Ang..ng Kak Angga!" Hampir saja Chila memanggil nya Angga, bisa-bisa di isuin berpacaran.

"Eh Chila! Lo udah ga papa? Kemaren lo balik sendiri?" Kata Angga.

"Ah iya ga papa, kemaren gw pulang sendiri"

"Lo gak bilang ke gw si, nanti pulang gw anter aja ya?"

"Ah apa si lo Ngga, gak usah kali, gw udh ga papa juga, dah ya gw mau ke kelas" balas Chila dengan melangkah lurus menuju anak tangga.

Berbeda dengan Angga dia hanya bisa menghela nafas panjang. Dia sangat khawatir dengan Chila karena menurutnya Chila udah ia anggap sebagai adik nya. Karena Angga dan kaka Chila sangat dekat membuat Angga merasa bertanggung jawab untuk menjaga Chila.

.

Sebelum Chila menuju kelas nya, ia menyempatkan diri untuk menuju ke Gugus 12. Bertujuan bertemu dengan perempuan itu. Hingga kini ia belum tahu siapa perempuan itu.

"Eh itu tu yang blablabla"

"Ah iya blablabla"

Banyak sekali bisikan-bisikan yang Chila dengar tentang diri nya. Dari mulai memuji muji dirinya, hingga ada yang menghina nya.

Chila tak mau ambil pusing. Menurutnya sudah biasa seperti itu. Iri tanda tak mampu, pikirnya.

Sampai nya disana, Chila tak menemukan perempuan itu. Mungkin dia sedang ke kantin pikirnya. Akhirnya Chila memutuskan untuk kembali, menuju anak tangga, turun dan menuju ke kantin bawah.

Rame banget. Coba kalo bukan pengen ketemu tuh cewe ga bakalan gw ke sini.

Seperti biasa. Dimana pun. Dan kapan pun Chila berada selalu saja ada bisikan-bisikan yang terdengar.

Tiba-tiba ada yang memegang pundaknya. Membuat Chila sedikit terpelonjat kaget.

"Hai, lo tumben ke kantin"

"A..ah, kak Alfa, ehm nggak gw.." belum sempat Chila menuntaskan ucapannya, Alfaro lebih dulu memotongnya.

"Udah mending lo temenin gw makan aja" dengan menarik Chila menuntunnya untuk mengikuti Alfaro.

Mereka tiba di meja yang memang sudah di cap sebagai meja khusus Alfaro. Yang lain tidak ada yang berani duduk di sana, kecuali teman-teman Alfaro.

"Waah Alfa hebat lo sekarang bawa cewe, kemaren-kemaren mah bawa nya cabe. Ahahah" kata salah satu teman Alfaro yang lebih dulu sampai di situ.

"Bacot lo Yo!" Balas Alfaro merasa tidak terima. Ia tidak ingin terlihat jelek di mata Chila.

"Kak mending gw balik ke kelas aja deh kak, gak nyaman gw disini" Chila merasa tidak nyaman, seandainya Alfaro tidak membawa nya ketempat itu, mungkin Chila akan tetap bersama Alfaro.

"Hmm ya udah gw anter, sekalian gw mau ketemu sama Nita"

Mereka melangkahkan kaki meninggalkan teman-teman Alfaro. Menuju anak tangga yang berada di samping depan kantin, menuju lorong, dan ke kelas.

.

Hari ini adalah hari pembagian kelas. Mungkin yang dinantikan oleh Chila.

Semua siswa berkumpul di aula, menunggu hasil pembagian kelasnya.

30 menit kemudian.

Chila menuju ke suatu kelas. Kelas yang berbeda dari sebelumnya. Ya, dia sedang menuju ke kelas tetap nya. Dan dia masuk ke dalam kelas X MIPA 2.

Be LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang