"Perkenalkan nama gw Chila Anata Wilona, biasa di panggil Chila, gw lulusan SMP 13 Cahaya Sakti, gw tinggal di Pamoyanan, salam kenal" gw bener ga ya ngomong nya, kalo gw salah yang ada kena semprot lagi gw sama kak Nita.
"Huah no hp dong no hp"
"Eh eh udah ada kecengan belom?"
"Anjir gila parah gokil abis cans parah"
"Minder gw liatnya"
"Cuci mata woy ini mah"
"Ciptaan tuhan terbaik"
Yah sudah biasa bagi Chila mendengar hal seperti itu, bukannya merasa senang, justru hal ini lah yang membuat Chila merasa kesal, ini juga yang membuat nya merasa tenang saat sendiri, sepi, tak ada celotehan hal seperti ini.
Chila menanggapi nya hanya dengan senyuman, bukan nya membuat tenang, malah membuat kelas itu tambah ramai bak sedang konser yang sedang memanggil nama idola nya.
"Hei udah-udah, Chila udah di notif sama kaka, ga boleh di embat dong, ahahaha"
Hah apa? Ga salah denger nih gw ya ampun.
"Ish apaan si lo Al, udah sekarang lo boleh duduk"
"Ah iya makasih kak"
Selanjutnya di lanjutkan dengan perkenalan yang lain. Seketika Chila teringat akan pertemuan nya dengan perempuan kurus, cantik nan putih itu, ia lupa belum berkenalan dengan nya.
Nanti ke gugus 12 deh, mau bilang makasih sama mau kenalan.
.
Tring tring tring
Suara bel istirahat terdengar hingga ke ujung sekolah. Semua murid berhamburan menuju tempat yang tidak asing lagi, kantin. Namun Chila tidak seperti mereka, dia bertujuan untuk ke gugus 12, ingin menemui perempuan yang membantunya pagi itu.
Chila bangkit dari duduk nya, di kelas nya sudah sepi, cepat sekali bukan? Ia melangkahlah kaki nya kedepan pintu, ketika keluar dari kelas Chila terpelonjat kaget ketika tangannya di tarik oleh seseorang.
"Tunggu Chila" panggil seseorang dengan tangannya yang memegang tangan Chila.
"Eh, iya kak?" Duh kaget gw, kirain siapa, eh kak Alfaro.
"Eh sorry kalo gw ngagetin lo"
"Hmm ga papa kok kak, emang ada apa kak?"
"Lo mau ke kantin? Mau bareng gw aja?"
Hem gimana ya gw kan mau ke gugus 12.
"Hmm nggak kak gw mau ke gugus 12, kakak ke kantin aja"
"Udah nanti aja, lo temenin gw aja ke kantin yu"
Dengan gampangnya Alfaro menarik tangan Chila, memaksanya untuk ikut ke kantin, Alfaro tidak memikirkan bagaimana detak jantung Chila yang sudah tak beraturan.
Sesampai nya di kantin, banyak pasang mata yang menatap mereka, ada yang senang, ada yang merasa iri, ada juga yang melihatnya dengan tatapan menjijikan.
Mereka menjatuhkan diri di bangku kosong di belakang dekat taman sekolah.
"Lo mau pesen apa?" Tanya Alfaro
"Gw mau bakso aja kak sama es teh"
"Ok, tunggu ya"
Waktu istirahat itu berlalu, Chila menghabiskan waktu nya dengan Alfaro, ia selalu kepikiran tentang perempuan itu, ingin sekali ia bertemu dan berteman dengan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Be LOST
Teen Fiction"Tuhan kenapa kau membiarkan nya pergi, ketika aku sadar dia sangat berarti" Kita tahu bahwa kita akan kehilangan seseorang dalam kehidupan ini, namun kita juga tau bahwa penyesalan selalu berada di akhir.