Tigabelas.

15 4 0
                                    

Musim sudah berganti, liburan akhir tahun telah tiba, mungkin bagi orang lain liburan adalah waktu yang sangat menyenangkan. Ketika mereka menghabiskan waktu liburan bersama dengan keluarga.

Namun hal tersebut tidak bagi Ryan, ia menghabiskan waktu nya sendiri, berdiam diri di rumah.

Keluarga? Dia adalah anak semata wayang, kedua orang tua nya meninggal ketika ia berumur 5 tahun. Ia menyaksikan bagaimana kedua orang tua nya pergi meninggalkannya sendiri.

Kini ia tinggal di sebuah rumah peninggalan almarhum ayah dan ibunya. Ia hidup selama ini karna penghasilan dari perusahaan yang sekarang di jalankan oleh om nya.

Ketika itu ia pergi ke rumah sakit, berniat menjenguk tante nya yang baru saja melahirkan. Tak disengaja ia bertemu dengan sosok wanita, ia melihat lekat-lekat, ia hafal dengan tubuh gadis itu, rambutnya, perawakannya.

Ia mencoba menghampiri ketika ia berjalan, satu sosok lagi yang ia kenal.

Angga??

"Ngga" panggil nya pada Angga, ketika berjarak beberapa meter dari Chila dan Angga.

"O..oh Yan, ngapain lo disini?" Tanya Angga, was-was seperti sedang mencemaskan sesuatu.

"Gw kesini nengokin tante gw yang baru lahiran"

"Lo berdua ngapain?" Kini pertanyaan yang di lontarkan pada Ryan yang di tujukan pada Angga dan Chila.

Ryan sebenarnya heran, mereka selalu bersama saat di sekolah, dekat memang, karna Angga adalah teman dari kakak nya, namun mengapa mereka ada di rumah sakit pun bersama.

"Aa..ah gw sama Angga.. itu apa Ngga?" Jawab Chila namun ia melontarkan nya pada Angga.

Membuat Ryan bertambah curiga.

"Ah ituu" jari telunjuk Angga mengarah pada satu sosok laki-laki yang baru saja keluar dari ruangan dokter.

"Kakak nya Chila, sakit jadi kita kesini nemenin dia berobat, ya kan Chil" lanjutnya yang kini di anggukan oleh Chila.

Melihat ada orang lain di antara Chila dan Angga membuat Elan mendekat.

"Kenalin dia kaka gw, Elan" Chila memperkenalkan kakak nya pada Ryan, membuat kedua insan itu saling bersalaman.

"Ryan" balasnya.

"Ya udah yu A, Ngga, kita pulang" ajak Chila, yang di anggukan oleh kakak nya.

Ryan pun kini hanya melihat punggung Chila dari kejauhan, semakin menjauh kemudian hilang di ujung jalan.

.

Drt..drt..drt...

"Bro lo dimana? Ada waktu nggak?"

"Napa lo Yan, tumben nelpon"

"Mau ke rumah lo nih, lo lagi di rumah kan?"

"Iya gw di rumah, jangan lupa bawa makanan cuy"

"Yoi"

Tut..

Telphone itu pun di tutup nya, ia bergegas menuju kediaman Angga, karna hari ini adalah hari libur dan tentunya membuat Ryan sangat bosan.

Ia memilih untuk ke rumah Angga. Ia segera berjalan keluar rumah, mengambil motor Ninja merahnya.

Beberapa menit ia sampai di rumah Angga, tak butuh waktu lama bagi Ryan untuk sampai di rumah Angga, rumah nya dan rumah Angga tidak begitu jauh ditambah Ryan yang tidak santuy dalam berkendara.

Be LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang