Sepuluh.

20 5 2
                                    

WhatsApp

Alfaro♡
___________________________________________

'Sayang♡' 13.17

'Iyahh?' 13.18

'Nanti pulang gw jemput ya' 13.18

'Gak usah, gw bisa pulang sendiri kok' 13.19

'Udah nanti gw kekelas lo, bye♡♡' 13.20
Read.

Huft gimana nih kalo Angga tau gw pulang sama kak Alfa, pasti marah banget.

.

15.30

Chila merasa resah ia berharap Angga tidak mengajak nya untuk pulang bareng.

Apa gw telpon Angga aja, biar pulang duluan?

Drt..drt..drt..

"Halo Ngga? Lo dimana?"

"Gw udh nunggu lo di parkiran lah, lo dimana?"

"Ah hmm...Ngga lu balik duluan aja ya, gw mau ada kerkel Ngga"

"Kerkel? Ya udah gw tungguin aja gimana? Lama nggak?"

"A..ah gak usah Nggak, pokok nya lo pulang duluan aja, ga usah nungguin gw oke?"

"I..iya ya udah gw balik duluan, hati-hati ya lu baliknya, bye"

"I..iya bye Ngga"

Tut...

Chila pun berhasil membujuk Angga, Chila memutuskan untuk menunggu Alfaro di kelasnya, sudah lama ia menunggu tapi Alfaro tak kunjung datang, terdengar langkah kaki dari koridor, berharap bahwa Alfaro datang menjemput.

"Ngapain lo disini? Kenapa belom balik?" Tanyanya menatap mata Chila yang terlihat terkejud.

"A..ah gw nungguin Alfaro, lo sendiri kenapa?"

"Gw abis selesai latihan basket, lo nungguin Alfaro dari jam pulang?"

"I..iyah" jawab Chila lesu, bagaimana tidak ia menunggu nya hampir 2 jam lamanya namun Alfaro tak kunjung datang menjemputnya.

Chila sudah mencoba menelpon nya beberapa kali, tapi tak di angkat, di chatt pun tidak di balas oleh Alfaro.

Chila memutuskan untuk menelpon kembali Alfaro setelah beberapa menit yang lalu ia menelpon tetapi hp Alfaro tak dapat di hubungi.

Drt..drt..drt

"Al lo dimana gw udah nungguin loh dari tadi"

"Ah maap sayang, gw lupa ngabarin gw gak bisa jemput lo sekarang, maap banget ya"

"Kenapa? Gw udah nungguin elo dari tadi"

"Gw lagi sama anak-anak nih yang, di ajak main maap banget ya"

"A..ah ya udah iya"

Tut...

Chila memutuskan telpon nya, ia merasa bodoh menunggu Alfaro yang gak ada kabar. Ia mencoba menahan air matanya, sesak dan matanya mulai memanas.

Bagaimana bisa Alfaro lupa untuk menjemputnya?

Padahal Chila dan Alfaro baru saja berpacaran namun Chila sudah dibuatnya kecewa.

"Ah..gw mau balik" Chila bergegas berdiri, membawa tasnya kemudian ia hendak pergi meninggalkan Ryan yang sedari tadi menunggunya.

"Gw anter" tangan Ryan menghentikan langkah Chila dan membuat Chila mengikutinya. Ryan terus menarik tangan Chila, membawanya untuk tetap ikut bersamanya.

"Gak usah, gw bisa sendiri" pinta Chila pada Ryan, pikiran Chila begitu kosong, ia ingin sendiri saat ini.

Namun Ryan tak mendengarkan Chila, ia tetap membawanya untuk tetap ikut bersamanya, Ryan bersikeras untuk mengantarkan Chila.

"GW BILANG GAK USAH RYAN!" Chila pun menghentakkan tangannya, yang sedari tadi di genggam oleh Ryan, membuat genggaman itu terlepas. Langkah Ryan pun terhenti.

Ryan pun menghadap ke arah Chila, menatap matanya yang ia tau, Chila sedang menahan tangisnya. Matanya memerah bibir nya ia gigit untuk menahan tangisan.

"Gw anter lo, ini udah sore banget, apalagi lo cewe" Ryan kembali menggenggam tangan Chila, menarik nya untuk tetap ikut dengannya.

Chila tak menggubris nya, ia biarkan Ryan membawanya, menurutnya Ryan benar, mana mungkin ia pulang sendiri ketika hari mulai menggelap.

.

.

Pagi ini begitu suram, terlihat abu-abu bagi Chila. Ia masih tak percaya dengan hari itu, bagaimana mungkin Alfaro meninggalkannya dan memilih pergi dengan teman-temannya.

Chila mencoba agar menerima itu, bagi nya itu bukanlah masalah besar, hanya saja Chila tak mengerti bagaimana Alfaro yang seharusnya menjemputnya tetapi memilih pergi dengan temannya.

Setelah kejadian itu pun Alfaro tak membalas pesan Chila.

Gw salah udah ngasih kesempatan buat Alfaro, tapi gw sendiri masih sayang sama dia

Itulah yang dipikirkannya, ia belum bisa untuk melepaskan Alfaro.

"Chil.. Chill" panggil Seli pada Chila yang dilihatnya sedang melamun.

"A..ah apa Sel? Sorry sorry gw gak fokus, tadi lo bilang apa?"

"Lo kenapa si? Gw ajak ngobrol lo diem aja dari tadi?" Seli yang begitu penasaran mengapa Chila menjadi pendiam seperti ini.

"Gw..gw gak abis pikir aja sama kak Alfa, dia bilang mau jemput gw waktu itu, tapi dia gak dateng dan dia malah main sama temen-temennya, padahal gw udah nungguin dia lebih dari 2 jam sel" Chila bercerita bagaimana kejadian waktu itu.

"Chil..waktu itu gw udah bilang kan? Jangan percaya sama kak Alfaro, jadi sekarang lo mau gimana?"

"Gw masih sayang banget Sel sama dia, gw gak papa kok untuk saat ini"

"Chil kalo lo ada masalah lagi cerita ke gw oke?"

"Iya Sel thanks"

"Kantin yu Chil, gw traktir deh, ahaha" Seli pun menarik tangan Chila, mengajak nya ke kantin, berharap Chila kembali ceria.

Mereka berjalan menuju kantin belakang, Chila berpikir mungkin ia akan bertemu dengan Alfaro. Tak di sangka ia melihat Alfaro, tapi ia terkejud dengan apa yang ia lihat.

Kenapa Ryan mukul kak Alfa? Kenapa mereka berantem?

Chila dan Seli yang melihat kejadian itu bergegas menuju mereka, Chila meneriaki nama Alfa berharap perkelahian itu berhenti, bagaimana mungkin mereka hanya melihat dan tak meleraikan perkelahian.

"Kak Alfa, Ryan berhenti!! Gw bilang udah kak!!" Teriak Chila pada mereka, namun tak di dengar oleh mereka.

Alfaro dan Ryan tetap bertengkar saling memukul tak terelakkan, Chila yang melihat itu pun geram.

"Kak gw bilang udah kak" Chila menghampiri Alfaro berharap ia berhenti memukul Ryan.

"Minggir lo!!"

"Arrghh" Alfaro mendorong Chila begitu keras, hingga Chila terjatuh dan terbentur kaki meja di kantin itu. Ia tak sadarkan diri. Seli yang melihat itu panik bergegas ia menelepon Angga.

"Bangsatt!!" Teriak Ryan pada Alfaro, entah mengapa ia begitu marah melihat Chila diperlakukan seperti itu, Ryan pun memberikan pukulan yang tak terelakkan.

Perkelahian tersebut terjadi lagi, hingga guru BK datang menghentikan kegiatan tersebut. Ryan dan Alfaro pun di bawa ke ruang BK.

Sementara Chila di bawa ke ruang UKS, ia dibawa oleh Angga dan beberapa siswa yang ada di sana.







































Jangan lupa
Like
Komen
Follow

Be LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang