Empatbelas.

32 3 3
                                    

Selama di perjalanan Ryan tidak fokus, ia memikirkan bingkai foto yang ia lihat waktu itu.

Jadi itu orang tua nya Chila?

Sampailah Ryan di depan rumah nya, kemudian ia memasukkan motor nya kedalam bagasi, ia segera memasuki rumah nya, menuju kamar, membuka kardus yang tersusun rapi di atas lemari.

Mah...pah Ryan rindu....

Tak lama ia terpejam, matanya memerah panas, dadanya yang mulai sesak.

.

.

.

Pagi ini Chila berencana membuat surprise untuk Alfaro, karna beberapa hari ini ia tidak bertemu Alfaro, ia tau Alfaro suka sekali kumpul di Burjag dengan teman-temannya, Chila pun memutuskan untuk datang menemui Alfaro di Burjag.

Beberapa langkah Chila hendak mendekat pada Alfaro, langkah nya terhenti ketika ia mendengar percakapan Alfaro dengan temannya.

"Al, lo masih pacaran sama Chila?" Tanya salah satu temannya.

"O..oh iya masih gw" jawab Alfaro santai.

"Gila Al, padahal lo kan jadian sama dia gara-gara Riyo ngajakin lo taruhan kan?"

"Ahaha, belum bosen gw, nanti juga gw putusin kalo gw udah bos..." belum sempat Alfaro menuntaskan perkataanya, Chila sudah berada di depan nya.

"Alfaro, gw kesini mau bilang, kita.putus" cetus Chila, dengan penuh penekanan dikata putus.

Ia tak menyangka Alfaro melakukan hal ini pada Chila, setelah apa yang selama ini mereka lakuin, Chila masih tak percaya, kini tatapannya kosong, entah ia memang terkejut, namun kini hati hampa, tak terasa apapun.

Tak berfikir lama ia hendak meninggalkan Alfaro, namun hal itu di hentikan Alfaro, ia menahan tangan Chila.

Chila membalikkan badannya, mencoba menstabilkan perasaanya.

"Chill, dengerin penjelasan gw dulu, gw gak maksud..."

"Semua udah jelas Al" kini Chila menarik tangannya, meninggalkan Alfaro yang masih tak percaya dengan apa yang terjadi.

Selama perjalanan ia berfikir, bagaimana mungkin Chila tidak mengetahui niat Alfaro sebenarnya. Namun Chila tak merasakan sakit yang begitu dalam, ia tidak merasa kehilangan.

Hanya saja ia merasa bodoh.

.

.

.

Drt...drt...drt...

"Halo Yan"

"Ya Chil?"

"Yan, gw..gw butuh lo" kini suara Chila perlahan menghilang.

"Lo kenapa? Chil lo gak papa kan? Lo sekarang dimana?" Cecar Ryan penuh dengan pertanyaan.

"Gw ada di taman kota indah"

"Oke tunggu gw kesana sekarang"

Tut...

Kini sambungan itu pun terputus. Ryan segera beranjak dari kasurnya, segera ia mengeluarkan motor ninjanya itu.

Tak butuh waktu lama bagi Ryan, 20 menit kemudian ia sudah sampai di taman yang di sebutkan Chila.

"Chiil, Chil lo kenapa?" Tanya nya dari kejauhan. Chila hanya memandang nya nanar, ia melihat Ryan yang berlari ke arahnya.

Kenapa gw bodoh banget si, ketika ada sosok yang benar-benar gw butuh tapi gw malah menutup mata tak melihat nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang