02

210 15 0
                                    

Yarra merasa bosan menunggu vierra bersiap-siap.

Saat ini dia tengah menunggu vierra bersiap di depan rumah Vierra.

"VIERRA.. LAMA BANGET SIHHH!!"teriak Yarra pada Vierra.

"Iyahh.. ini juga udah selesai kok" ucap Vierra sambil mengambil sepatu di rak sepatu.

"Jamuran gue nunggu nya!" Ketus Yarra.

Vierra mendengus

"Lebih lumutan gue nunggu elo! Baru juga sekali Lo nunggu gue, gimana gue yang selalu nunggu Lo setiap pagi!??" Omel Vierra.

"Emang gue selama ini ya?" Tanya Yarra dengan polosnya.

"Ya iyalah!" Ketus Vierra m

Yarra nyengir.

"Yaudah lah yuk! Kita pergi" ucap Vierra pada Yarra.

••

Latihan hari ini cuma Latihan gerakan balik kanan balik kiri, dan saat ini ya Vierra tengah belajar, tapi gak bisa-bisa.

"Ini gimana sih?! Susah BANGET!!" Pekik Vierra, pekikan Vierra itu membuat semua melihat kearah nya.

"Eh? Maaf.." ucap Vierra, kemudian dia nyengir, karena malu dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Gabisa?" Tanya kakel, sepertinya itu ketua nya?

Kayaknya sih iya.. tadi pas perkenalan Vierra gak terlalu dengerin, jadi ya gitu..

"Eh? Iya kak, susah" ucap Vierra jujur.

Kakel nya ini mendengus.

"Gampang gitu di bilang susah!" Cibir nya.

Vierra mendengus.

"Justru itu kak, makanya ajarin gue dong " ucap Vierra.

"Gini!" Kakel nya itu pun menunjukkan cara-cara putar kanan dan putar kiri.

Vierra dengan semangat mengikutinya, sampai dia salah gerakan membuat Kaki nya terkilir.

"Aduhh.." ringis nya.

Kakel itu terkejut, dia ikut jongkok di hadapan Vierra.

"Lo kenapa?" Tanya nya.

"Sakit tau kak! Kaki gue terkilir nih!" Ucapnya cemberut.

"Tunggu sini, Raden... tolongin sini!" Panggil kakel yang belum diketahui namanya ini oleh Vierra

Raden, cowok itu langsung menghampiri mereka berdua.

"Kenapa Than?" Tanya Raden.

"Tolong lo angkatin dia, gue mau buka UKS dulu" Ucapnya.

Memuat bola mata Vierra terbuka lebar

Yang bener aja? Di Gendong kak Raden? Aihh.. Vierra malu tauu..

Raden mengangguk.

"Yaudah, gapapa kan kakak Gendong Lo?" Tanya Raden.

"E. ..boleh" ucap Vieera ragu.

Dan tanpa ragu Raden mengangkat Vierra, dia menggendong Vierra ala bridal.

Semua melihat ke Vieera, membuat Vieera malu, apalagi kakak-kakak kelas perempuan yang menatap nya horor.

Vierra menyembunyikan wajahnya di dada Raden, membuat Raden tersentak

"Sebentar kak, gue malu" aku- Vieera.

Raden mengedarkan pandangannya, semua pada melihat ke dia.

"Gapapa" jawab Raden.

Sementara Nathan tengah mencari kunci dari Naim, senior kelas 11, adik kelas nya.

Naim itu anggota MB, tapi dia ikut organisasi PMR juga.

"Naim" panggil Nathan

Naim yang lagi ngelatih junior nya menoleh ke Nathan ketika Nathan memanggil nya.

"Eh? Ada apa kak?" Tanya Naim.

"Kunci UKS mana?" Tanya nya.

Naim menggernyit

"Untuk apa kak?" Tanya Naim.

"Ada junior yang tekilir kakinya, ceroboh" desis nya di akhir kalimat.

"O..owh.. yaudah ini" naim memberikan kunci UKS pada Nathan

"Yang mana yang sakit?" Tanya Raden pada Vierra.

"Ini kak" tunjuk Vierra pada kaki sebelah kirinya..

"Ini?" Tanya Raden sambil menekan yang di tunjuk vierra.

Vierra meringis.

"Sshhh...sakit kak" protes Vieera.

"Eh, maaf, kakak urut ya?" Ucapnya.

Vierra mengangguk.

Dan berakhirlah Raden yang mengurut kaki Vierra, sementara Nathan hanya berdiri di depan pintu UKS sambil melihat ke arah keduanya.

Vierra yang melihat itu mencibir di dalam hati nya.

Apa-apaan itu! Dasar ketua gak bertanggung jawab!
Ungkapnya dalam hati.

"Gimana? Udah baikan?" Tanya Raden.

Vierra mengangguk, memang benar, kaki nya terasa lumayan enakan, kak Raden emang TOP untuk urusan mengurut.

"Udah kak, makasih ya? Urutan kakak emang TOP deh, owh iya, apa jangan-jangan cita-cita kakak mau jadi tukang urut ya?" Cerocos Vierra.

Raden terkikik kecil, dia menyentil kening Vierra.

"Ada-ada aja! Ya enggak lah" ucapnya.

Melihat tawa Raden membuat hati Vierra menghangat.

Aduhh.. gak boleh gini, Vierra gak mau baperrr!

"KAK RADEEEENNNN!!" Pekik Riana.

Yah, Vieera tau kalo kakak itu namanya kak Riana, tadi pas perkenalan dia sempat dengar.

Riana tengah berdiri sambil menatap Vierra dan Raden dengan garang.

"Eh? Kenapa Riana?" Tanya Raden

"Gapapa! Cuma mau liat aja" ucap Riana, dia memaksakan senyuman.

Vierra memperhatikan kakel itu, dia merasa...Riana gak suka liat kedekatan Vierra dan Raden? Emang ada apa ? Atau Riana suka sama Raden? Dan...itu, muka ketua kok mendadak tambah gak enak ya? Kaya ada aura-aura seram nya.

"Gimana dek? Udah enakan kaki nya?" Tanya Riana, dia terlihat ramah, padahal dalam hati nya itu dia gak suka sama adik kelas di depannya ini.

"Gapapa kok kak" ucap Vierra.

"Owh, oke, kalo gapapa, yaudah kak, Ayo ke lapangan" ajak Riana pada Raden.

Raden mengangguk

"Iya" katanya.

"Kakak duluan ya..Ng..

"Vierra kak" jawab Vierra ketika melihat Raden tidak tau namanya.

"Owh iya, Vierra" ucap Raden.

"Udah ayo!" Riana langsung menarik tangan Raden, mereka berdua hanya melewati Nathan begitu saja.

Vierra Melihat dari ranjang UKS, terlihat tangan Nathan yang mengepal.

Apa jangan-jangan...

"Kakak cemburu ya?" Celetuk Vierra membuat Nathan melihat kearahnya.

"Gausah sok tau!!" Ketus nya.

Lalu Nathan pergi begitu saja.

"Dihh...sensi" cibir VIERRA.

ADA CINTA DI MARCHING BANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang