11

65 7 0
                                    

Vierra mengerjakan matanya sambil berusaha menyesuaikan cahaya yang mulai masuk ke Indra penglihatannya.

"Engh..gue dimana?" Lenguh nya.

Nathan yang lagi duduk di sofa segera bangkit ketika mendengar suara Vierra.

"Udah sadar?" Tanya nya.

Vierra menggernyit dan melihat ke samping nya.

Owh Nathan.

"Eh! Gue? Kakak? Gue kok di rumah sakit!?" Pekik nya kaget yang membuat kepalanya menjadi pusing dan mendenyut.

"Sshh" ringisnya.

"Baru sadar Udah teriak!" Ketus Nathan.

Ceroboh banget!

Lalu Nathan mengambil kan minum yang sudah tersedia di brankar kamar rawat.

"Minum!" Titah Nathan yang di turuti oleh Vierra.

"Lo kecelakaan, sana Iaan" jawab Nathan.

Iya, Vierra baru ingat! Cuma gak terlalu ingat banget, soalnya ..

Arrghh tak bisa di katakan dengan kata-kata.

"Sekarang keadaan Iaan Gimana kak?" Tanya Vierra pada Nathan, dia khawatir juga sama Iaan

"Keadaannya lebih parah, Koma" jawab Nathan yang membuat Vierra langsung lemas.

"Gara-gara gue.." lirihnya merasa bersalah.

Air mata mulai menetes dari pelupuk matanya

"Bukan salah Lo! Takdir!" Kata Nathan, dia mengelus rambut Vierra

Vierra menggeleng.

"Enggak kak! Ini salah gue!! Tangisnya.

"Diem!!" Bentak Nathan yang membuat Vierra terdiam.

Dia kaget.

Dia di bentak?

Vierra gak pernah di bentak sama orang!

"Lo..? Bentak gue kak?" Ucap Vierra tak percaya.

Nathan terdiam, bukan maksudnya untuk membentak Vierra, dia gak sengaja, rasanya itu terlepas begitu saja.

Nathan gak suka, Nathan gak suka liat Vierra yang terus mengalahkan dirinya sendiri

"Bu..bukan gitu! Ra" lirih Nathan

"Keluar kak" ucap Vierra tanpa melihat ke Nathan

Nathan menggeleng

"Vie.. denger dulu.."

"KELUAR!!" Teriak Vierra, lalu di detik selanjutnya Vierra pingsan.

Mungkin karena dia berteriak, padahal kepalanya sangat sakit tadinya.

"VIERRA!"

•••

"Kak, Vierra gimana?" Tanya Yarra.

Nathan yang lagi duduk di depan ruang inap Vierra mendongak ke samping melihat Yarra.

"Dia pingsan, teriak" jawab Nathan.

Yarra Menggernyit, dia penasaran dan duduk di samping Nathan.

"Kenapa?" Tanya nya.

"Ngebentak" jawab Nathan.

Yarra membelalakkan matanya.

Pantes aja Vierra marah, dia emang gak bisa di bentak orangnya.

"Yeee..pantas aja Vierra marah sama kakak, orang kakak ngebentak dia, Vierra itu gak bisa di bentak kak, di rumah dia selalu di lembuti" jelas Yarra.

Nathan terdiam.

"Mau kemana kak?" Tanya Yarra saat melihat Nathan bangkit dari tempat duduknya.

"Lihat Iaan" jawab Nathan, kemudian dia pergi.

•••

"Iaan,, maafin gue Yaaa, karena gue Lo jadi kaya gini" ucap Vierra pada Nathan yang masih terbaring lemah di ranjang pasien.

Saat ini Vierra tengah berada di ruangan Iaan, Vierra sedih dengan kondisi Iaan, banyak selang-selang yang terpasang di tubuh Iaan.

"Aturan gue aja yang ada di posisi Lo.." lirihnya, Vierra menggengam tangan Iaan.

Tak ada tanggapan, karena Iaan sendiri sedang dalam kondisi koma.

"Gue..sayang Lo Yan"

ADA CINTA DI MARCHING BANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang