Nathan
Temenin gue, gue di depan."Lah? Ngapain coba di depan? Gak tau orang mau tidur apa ya!" Dengus Vierra.
Dia melihat ke Sierra dan Yarra yang sedang tertidur, Vierra pun keluar dari tenda.
Mereka semua memutuskan untuk beristirahat dengan mendirikan tenda, karena tidak memungkinkan untuk tetap melakukan perjalanan, hari juga sudah malam.
"Ngapain kak?" Bisik Vierra, Nathan ada di depan tenda Vierra , jadi dia berbisik agar teman-temannya di dalam gak bangun.
"Temenin gue, gue belom ngantuk!" Kata Nathan.
"Ini udah malam ya ampun..besok kakak loh yang bawa mobil, ntar kalo kita gak selamat gimana? Gue masih mau Hi---"
Bibir Vierra udah di Bekap sama Nathan sebelum Vierra melanjutkan omongan panjang nya, Nathan tau, kalo gak di berhentikan pasti Vierra bakalan tetap nyerocos.
"Ishhh.." desis Vierra saat tangan Nathan tak lagi di bibirnya.
"Berisik banget, tenang aja!" Kata Nathan.
Vierra mengedikan bahunya.
"Ya terserah sih, tapi awas aja kalo Kami sempat kenapa-kenapa!" Ancam Vierra
"Iyah!" Kata Nathan
Vierra tak sengaja melihat ke arah api unggun, di sana, dekat api unggun Riana dan Raden sedang bercanda tawa.
Owh oke..
Vierra paham kenapa Nathan minta dia temenin.
"Ih! Kak Raden kenapa sama kak Riana sih? Uh.. harusnya gue yang di sana, dampingi kak Raden, dan bukan kak Riana.." ucap Vierra dramatis.
Nathan memutar bola matanya
"Gausah lebay!" Cibirnya
Vierra mencebik.
"Halah! Gue tau kalo kakak gak bisa tidur karena liat itu kan?!" Tebak Vierra dengan mata memicing, dia menunjuk Nathan.
Nathan terdiam
"Kak, gimana kalo kita kerja sama?" Tawar Vierra.
Nathan menggernyit, kerja sama apa yang di maksud Vierra?
"Kerja sama apa?" Tanya nya, matanya menatap Raden dan Riana dari kejauhan .
"Kita kerja sama untuk dapetin mereka , kakak kak Riana dan gue kak Raden, gimana?" Saran Vierra.
Nathan menatap Vierra lempeng, lalu dia menyentil kening Vierra.
"Gausah aneh-aneh! Kebanyakan nonton sinetron!" Cibir Nathan.
"Ya habisnya gue panas tau, liat kak Raden sama kak Riana, gimana gue mau dapetin kak Raden kalo gitu?" Ucap Vierra kesal.
"Kalo jodoh gak kemana" kata Nathan.
"Iya sih..."
"Yaudah!"
Vierra berdecak.
"Tau ah kak, Lo buat gue darah tinggi tau gak! Esmosi gue Deket sama Lo!" Kesal Vierra, pipinya memerah karena marah.
Diam-diam Nathan yang melihat itu tersenyum, Vierra kalo lagi marah lucu.
Dan dia terhibur akan kehadiran Vierra, gak sia-sia dia minta temenin Vierra.
"Tapi..gapapa sih, gue percaya, jodoh udah di atur sama Allah, kalo kak Raden jodoh gue, mau sejauh apapun gue sama kak Raden, pasti kami bakalan bersama" ucap Vieera, dia menatap langit
Nathan menoleh ke Vierra yang tengah menatap langit itu.
Seketika dia tersadar..
Iya, jodoh udah di atur, mau sejauh apapun dia melangkah,jika jodoh pasti di persatukan!"Makasih.." kata Nathan tiba-tiba yang membuat Vierra menatap kearahnya dengan menggernyit.
"Makasih untuk apa kak?" Tanya Vierra.
"Makasih udah balikin mood gue" kata Nathan.
Viera mengangguk.
"Sama-sama, gue juga seneng bisa buat mood kakak balik" ucap Vierra disertai senyuman manisnya.
"Yaudah, tidur sana! Mereka juga udah balik ke tenda" titah Nathan.
"Asiaap kakak...yaudah, gue tidur ya..kakak juga tidur" ucap Vierra yang di angguki Nathan.
Lalu kemudian Vierra masuk ke dalam tenda nya dan Nathan yang kembali ke tenda dia dan Raden.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADA CINTA DI MARCHING BAND
Novela Juvenil"STOOPP" vierra mencegat Nathan dengan berdiri di depan nya Membuat Nathan mau tak mau mengerem motornya secara mendadak. "Lo apa-apaan sih.!kalo Lo ketabrak gimana?!" Ucapnya sedikit memekik. Vierra tidak memperdulikannya, dia malah mendekat ke Nat...