Bagian Yang Tak Berbentuk

145 13 15
                                    

Happy reading

*****
Kagome side

Rasa sakit yang tiba tiba menjalar ditubuhku seperti memberitahuku sesuatu yang sangat penting tapi aku tidak tau apa itu.

Aku berjalan santai menuju kelasku sendirian karna Sango ada kelas penting yang membuatnya harus menemui guru yang ia mintai jam tambahan.

Saat melewati sebuah ruangan yang tertera ruang musik,aku menghentikan langkahku setelah mendengar sebuah alunan alat musik biola yang sangat mengundang perhatian. Aku pun tertarik untuk melihat orang yang memainkannya.

Hal yang kudapati saat pertama menginjakkan kakiku diruangan itu adalah berbagai macam alat musik yang berdebu dan tertata rapi. Suara alunan biola kembali menarikku pada asal suara itu. Setelah setia mengikutinya,kulihat ada seorang pria yang memainkan biola itu dengan penuh perasaan. Setiap gesekannya seakan menyampaikan perasaan dari orang yang memainkannya.

Aku tidak bisa mengenali pria itu karna dia membelakangi. Dia menggerakkan tubuhnya kekanan dan kiri seperti menekankan apa yang ingin ia sampaikan. Aku mendekat padanya dan akhirnya jarak kami hanya beberapa meter saja.

"A-anu,,,,," Ucapku terbata saat tak bisa mengucapkan namanya. Pria itu langsung menghentikannya tanpa membalikkan tubuhnya.

"Ma-maaf,,,aku mengganggumu." Hormatku. Hembusan nafas lega bisa kudengar darinya. Jantungku berdebar saat pria mulai berbalik kearahku.

Setelah kami berhadapan,bukannya senyuman diantara kami tetapi sebuah raut terkejut.

"Ka-kau?!!! Kenapa kau kemari?" Teriak pria itu yang menyembunyikan biola itu ke belakang tubuhnya.

"Inuyasha?" Panggilku.Ya, Inuyasha pria yang memainkan biola tadi. Melihat raut mukanya yang malu malu dan Jaimnya membuatku ngin tertawa keras.

"Kagome!!! Kenapa kau datang kesini? Bukankah ada tulisan larangan memasuki ruangan ini jika tidak ada materi musik? Ohhh,,,pasti kau mau membolos ya? Ngaku!!!!" Tuduh Inuyasha sembari meledekku. Seketika itu kekagumanku lenyap tanpa bekas mendengar ucapan gilanya.

"Jangan menuduhku yang enggak enggak,ya!! Aku datang kesini karna mendengar suara musik,tau. Kukira ada hantu yang pandai memainkan musik,ternyata cuma orang yang punya tampang jelek!!" Ejekku balik.

"Jadi kau mengataiku jelek,begitu?'' teriaknya seraya mendekatkan wajahnya pada wajahku. Debaran tak normal kembali menyerangku. Mata abu abu Inuyasha tampak berkilau.

" Kau merasa jelek,ya?" Remehku seraya mendorongnya pelan. Inuyasha segera menarik pergelanganku saat aku hendak meninggalkannya.

Aku terhenyak sebentar. Rasanya tangan Inuyasha begitu besar dibanding milikku. Inuyasha menatapku dengan mengerjapkan matanya seakan mencoba memahami situasinya. Sadar akan kebodohannya Inuyasha langsung melepaskan tangannya jauh dariku.

"Ja-jangan salah paham du-dulu!!" Inuyasha terlihat gugup setelahnya dan mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Memang apa yang salah kupahami?" Tanyaku menetralkan detak jantungku. Bohong jika aku mengakui tidak tau. Inuyasha semakin gugup menjelaskan maksudnya dengan tubuhnya mulai keringat dingin.

"Y-ya itu." Jawabnya kembali melihatku yang santai menggoda dirinya. Aku mendekat padanya yang mundur karna takut ketahuan gugup.

"Jangan bilang kau mengira bahwa aku akan,,,," Potongku sambil terus memperlihatkan senyuman jahilku. Aku tertawa dalam hati melihat Inuyasha bergerak tak tentu arah.

"Diam disana,Kagome!!!" Teriak Inuyasha terdengar menderita.

Saat langkah kedua,aku terpeleset dan mulai panik saat aku hendak terjatuh kearah Inuyasha yang kebingungan harus berbuat apa.

I Love You But You(E.N.D)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang