Sebuah Perasaan

130 9 0
                                    

Stay Next aja ya
Karna jujur aja,,,Author lagi longgar banget dan ternyata lagi terserang penyakit malas. Dan jadilah sekarang......jarang update.
Sorry Minna san,,,lain kali kalo ada keterlambatan update langsung komen aja ya.......

Q:kapan cerita akan diup?
A:setiap hari Minggu.
Jadi kalo setiap minggu gak update tegur aja ya....🔊😀

Happy reading......

*****

Disinilah Inuyasha berada,disebuah kamar dengan lebar tak terlalu luas. Hanya cukup 1 orang. Pandangannya mengedar mencari sosok selain dirinya. Gerakannya terhenti saat kepalanya merasa pening. Ia menggelengkan kepalanya mengusir rasa sakit itu.

Ia mencoba mengingat kejadian yang membuatnya seperti ini. Pipinya memerah seketika,ia ingat tadi malam dengan tidak epic nya ia menangis keras dipelukan Kagome. Ia bingung harus melakukan apa jika berhadapan dengan wanita itu nanti. Astaga,ia membuat harga dirinya jatuh didepan Kagome langsung.

Ia pun menyibak selimutnya dan segera keluar dari kamar ini. Beberapa langkah ia terdiam melihat sebuah aktifitas rutin berjalan didepannya. Ia melirik jam,masih pukul 6 pagi.

Sebuah keluarga sederhana tengah saling bahu membahu menyiapkan sarapan mereka pagi ini. Dua pria berbeda zaman itu kompak didalam merapikan meja makan. Juga dua wanita berbeda status itu memasak didapurnya. Ia melihat seorang wanita yang ia kenali tengah asik berhadapan dengan kompornya. Menggerak tangannya lihai mengolahnya.

"Ohh Kak Inuyasha sudah bangun? Apa kakak sudah mandi?" Sapa Sota menyadari keberadaanya. Sontak wanita yang ia perhatikan menoleh padanya.

Kumohon jangan melihatku...kau bisa membuatku mati ditempat saat ini juga.

"A-ahh Sota. Aku baru saja bangun" jawab Inuyasha menggaruk tengkuknya gugup mendapat tatapan dan senyuman dari Kagome. Sungguh wanita itu mampu membuka sifat asli dirinya.

"Kalau begitu mandi dulu sana" perintah Kakeknya melihat rambut kusut Inuyasha. Pria itu terkekeh lalu beranjak pergi.

Inuyasha berdiri dibalik pintu kamar Sota. Ia tidak bisa bertemu Kagome setelah kejadian semalam. Malang sekali dirinya. Siapapun bawa aku kabur dari sini.

Setelah mengambil nafas serta merapikan nafasnya,Inuyasha beranjak menuju kamar mandi. Dibawah guyuran air Inuyasha tersenyum kecil menatapi telapak tangannya. Ia pun segera menyelesaikan kegiatannya dan bergabung dengan keluarga Kagome.

Saat Inuyasha menampakkan dirinya,ia langsung mendapat sebuah tatapan kesal dari pria tua yang dudum disamping Sota. Inuyasha hanya mengalihkan pandangannya dan bersiul sembari melirik-lirik.

"Kamu kenapa,Sha?" Tanya Kagome melihat tingkah aneh Inuyasha.

"Tidak kok." Jawab Inuyasha sekenanya.

"Kalo emang gak ada,cepat duduk. Kita sarapan." Ajak Kagome. Inuyasha  mendekati meja makan tanpa berkata apapun.

Inuyasha mengambil makanan dengan seadanya. Nyaris saja jantungnya berhenti melihat tatapan aneh dari kakek Kagome. Tidak pernah ada tatapan yang membuatnya seperti ini sebelumnya termasuk ayahnya.

"Kau ini sebenarnya kenapa,Inuyasha?" Selidik Kagome yang merasa ada yang aneh dengan Inuyasha pagi ini. Inuyasha sontak melihat kearah Kagome dengan cengiran khas orang tertangkap basah.

"Tidak apa. Bukankah sudah kubilang tadi" sanggah Inuyasha dengan sedikit gemetaran.

"Sudah ayo sarapan" ujar ibu Kagome menengahi kedua anak muda itu.

******

Disekolah Inuyasha kembali merasa risih dengan tatapan para wanita yang kebetulan ia lewati. Tanpa memikirkan Inuyasha mengacuhkan semua wanita yang dibelakangnya berbisik-bisik.

I Love You But You(E.N.D)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang