Penyesalan

132 11 0
                                    

Jika kepergian ku adalah kebahagiaan mu,aku akan pergi untuk mu
Namun jika kepergian ku adalah kerapuhan mu, aku akan menemani mu hingga akhir kisah ku.

-DEVEN CRINTIANDI BELA

___________________________________

Anneth:gu-a boleh liat Deven kak?
Ucapnya terbata bata sambil menangis,prass menatap anneth lekat, tatapan prass membuat anneth tertunduk tak berani menatapnya.

Prass bukan bermaksud membuat anneth merasa bersalah,prass pasti membolehkan anneth untuk melihat Deven karna prass tau Deven butuh anneth. namun prass mengkhawatirkan anneth, bagaimana jika ketika Deven sadar nanti Deven tak mengenal anneth, berita dari dokter bahwa Deven mengalami amnesia membuat prass khawatir

Prass:semoga lu bisa bikin dia sadar
Ucapnya menepuk pundak anneth, anneth kembali menatap prass, kali ini prass tersenyum kepadanya, senyuman prass membuat anneth sedikit mengurangi rasa takut nya. Anneth berjalan ke arah pintu masuk ruangan Deven, sebelum membuka pintu anneth memejamkan matanya terlebih dahulu dan menarik nafasnya dan menghembuskannya dengan halus. Anneth mulai masuk kedalam,ia melihat Deven sedang tertidur dilengkapi impusan yang tertancap di lengan kanan nya,dan alat pernafasan yang berada di hidungnya. Air matanya kini kembali mengalir di atas pipi caby nya, iya tak kuasa menahan tangis melihat orang yang ia sayangi tertidur kaku tak bergerak sedikitpun

Anneth:Deven maafin gua dev
(Ucapnya menangis sambil menggenggam tangan kiri milik deven dan menciuminya)
Anneth:bangun Dev, gua sayang lo,gua gak mau liat lu kaya gini
(Ucapnya sambil setia menggenggam tangan kiri milik deven)

Anneth tak tahan menahan kesedihan nya ia tak kuat lagi

Anneth:plissss (ucapnya kini sambil memeluk tubuh Deven)

4hari kemudian

Iden:eh lu tau gak gua di follow nazwa dong
Ucapnya heboh
Aldy:eh bego brisik malu di liatin orang
Iden:hehe maaf (ucapnya sambil terkekeh)
Gogo:nazwa zahira temen nya anneth?
Iden:iya dong hehe
Aldy:hilih belagu lo(sambil menonyor kepala friden)
Iden:anji*g sakit bego (ucapnya tak terima)

Sedangkan prass hanya terkekeh melihat tingkah teman teman nya itu

Ucha:hai prass (ucap ucha duduk disamping prass)
prass tersenyum ke arah prass sambil mengacak rambut carissa
Ucha:hai aldy (ucapnya menyapa aldy sambil tersenyum manis)

Sedangkan aldy malah bengong sambil melihat ke arah ucha

iden:woy disapa ucha itu (ucap iden sambil menyikut lengan aldy)
Aldy:eh iya ca hai (ucapnya gelagapan)
Gogo:biasa aja dong dy gak usah gerogi gtu (goda gogo kepada aldy)
Sedangkan aldy senyum senyum tak jelas
Prass:anneth masih diruangan?
Ucha:masih prass, anneth gak mau pulang

Prass diam sambil menatap ke arah makanan nya

Gogo:eh gua jadi khawatir deh
Iden:khawatir knp go?
Gogo:nanti kalau Deven pas bangun gak inget anneth gimana ya? Pasti anneth kecewa bgt, lu liat deh dia dari hari pertama sampe sekarang gak mau pulang pengen di samping deven trus
Aldy:ya semoga aja Deven inget anneth

Semuanya pun kembali terfokus kepada masing masing ke giatannya, ucha yang tersandar dibahu prass sambil memainkan hanphone nya, ada jga celotehan celotehan receh dari aldy dan iden

:hai semua
Sapa dua wanita cantik menghampirinya

Gogo:eh ada joa sama uwa
Iden:hai wa
Nazwa:hai iden
Aldy:hmm disapa balik sama doi
Iden:sirik aja lo
Aldy:dih siapa yang sirik
Iden:iya tau yang doi nya gak peka peka mah
Gogo:tau, ucha kata aldy kapan peka
Ucha:peka apa?

Ucap ucha polos, sedangkan aldy sudah cemberut karna ulah gogo dan iden, semua tertawa melihat ekspresi aldy termasuk ucha tertawa dengan wajah polos nya

Joa:eh ca anneth mana?
Ucha:masih di ruang jo, dia gak mau lepas dari deven
Nazwa:Anneth sayang bgt sama Deven maklum kalau dia selalu pengen disisi deven, apa lagi kondisi deven lgi kaya sekarang

Ya Deven masih dirawat dirumah sakit yang sama, begitupun dengan anneth yang setia menemani Deven disetiap detik,menit,jam,harinya. Anneth tak pernah lepas dari Deven, ia sangat ingin merawat Deven.

Anneth kini sedang terduduk di samping deven sambil menatap wajah tampan Deven, ia trus memandangi wajahnya dan megelus halus pipinya, ia sangat rindu lelakinya. Tiba tiba jari Deven bergerak dan matanya terbuka, anneth terkejut dan langsung memanggil Dokter. Ia kini sedang berada diluar ruangan karna Deven sedang di priksa di dalam.

Mereka sedang asik berbincang bincang dikantin sambil menikmati sarapan pagi. Tiba tiba hanphone ucha berbunyi
Ucha:eh anneth telpon
Joa:rospiker ca
Ucha pun merospikerkan telpon nya
Ucha:halo net....
Anneth:ca kalian dimana? Kesini cepetan Deven sadar ca
Ucha:seriusly? Oke gua kesana neth

Ucha langsung mematikan hanphone nya dan mereka langsung berlarian menuju kamar Deven.

Prass:gimana neth Deven?
Anneth:Deven lagi di priksa ka, tadi tangan dia bergerak sama matanya melek melek gtu
Aldy:semoga Deven sadar
"Aminnn"ucap mereka bersamaan. Tak lama dokterpun keluar

Anneth:gimana dok keadaan temen saya?
Dokter:dia sudah siuman, dan kalian sudah boleh masuk kedalam kembali, tapi ingat jangan terlalu membuat pasien merasa pusing

Dokterpun pergi, mereka semua berhamburan masuk kedalam ruangan deven, disana sudah ada deven yang sudah terduduk di kasur pasien

Ucha:aaahhh Deven ucha kangen

Ucap ucha berlari dan memeluk Deven, sedangkan Deven hanya tertawa karna melihat tingkah ucha

Iden:gimana dev sehat?
Deven:eh iden, sehat kok, pengen balik gua
Ucapnya ingin turun dari kasur
Prass:ehh turun gua jadiin perkedel lu (ancam prass kepada Deven)
Deven:busetdah abang gua galak amat (Ucapnya terkekeh)

Deven terlihat melihat sekelilingnya
Deven:kalian siapa? (Tanya nya dengan muka bingungnya sambil menunjuk joa,nazwa sama anneth)

Semua diam tak ada yang menjawab, akhirnya yang mereka takutkan selama ini terjadi

Deven:kok pada diem
Ucap deven kebingungan
Prass:biar gua yang jawab......ini namanya joa,dia temen nya ucha. Yang itu ditengah namanya nazwa, dia jga temen nya ucha. Dan itu (ucap prass sambil menunjuk ke arah anneth)

Semua melihat ke arah prass menunggu apa yang akan prass ucapkan, anneth sudah tertunduk pasrah karna Deven melupakan nya

Prass:yang itu dipinggir lu namanya anneth (ucap prass kepada Deven) dia pacar lu

Anneth mengangkat wajahnya dan menatap prass, ia terkejut menatap prass

Deven:dia pacar gua prass?
Prass:iya
deven terlihat memperhatikan anneth lekat
Deven:kamu kok gak asing ya dimata ku (ucap deven berfikir)

Deven:akhhhhh
Tiba tiba Deven teriak sambil memegangi kepalanya

Anneth:kamu kenapa dev? (Ucapnya panik)
Deven:kepala gua sakit akhhh
Prass:panggil dokter cepet
Iden langsung berlari mencari dokter, sedangkan Deven trus teriak kesakitan. Tak lama dokter datang bersama suster

Dokter:kalian semua boleh tunggu di luar

Mereka semua keluar dari ruangan, mereka semua diam tegang, baru saja mereka senang melihat Deven sadar dan sekarang mereka kembali khawatir karna Deven. Sedangkan anneth trus menunduk, ia takut lelakinya kenapa napa, ia trus berjalan bolak balik di depan pintu ruangan Deven, ia tak tenang saat ini. Tiba tiba pintu ruangan Deven terbuka






Voice LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang