Sesampai disana mereka duduk disebuah kursi panjang berwarna putih. 1 menit 5 menit 10 menit tidak ada setidikitpun obrolan kecil diantara mereka, semua tiba tiba diam membisu. Prass yang terlihat sedang memainkan hanphone miliknya terlihat santai dan cool tidak ada gugup sedikitpun di dirinya
"Jadi ada apa nyariin gua?" Ucap prass lembut dan tenang
"Kamu kapan pulang?" Ucap ziva terbata bata....karna ziva yakin bahwa prass sudah mengrtahui semuanya
"4 hari yang lalu"
Ziva menundukan kepalanya, ia tak berani menatap prass. Prass menghembuskan nafasnya halus
"Kamu tenang aja, gua gak bakalan marah kok, gua udh tau semuanya, gua jga tau moment romantis malem itu di cafe" ucap prass santai, ziva sudah pasrah karna ziva tau betul bahwa prass sudah tau semuanya "gua gak bakalan marah sama lo kok, itu hak elu, salah buat gua jika gua harus marah sama lu karna keputusan lu. Gua gpp kok gua baik baik aja, sebelumnya makasih udh mau nemuin gua" ucap prass menatap ziva lekat. Kini tatapan prass beralih kedepan, ia menatap kedepan dengan tatapan kosong dan tenang walaupun sebenarnya didalam hati prass, prass sangat sakit hatinya seperti sedang di iris iris oleh pisau tajam.
"Gua cuman kecewa sama lu karna lu udh ingkar sama janji lu yang katanya bakalan nunggu gua. Tapi yasudahlah gak masalah, itu dulu dan biarkan berlalu. Tapi knp lu harus menjauh dari sahabat sahabat lu? Apa karna gua ada dilingkungan mereka, sehingga lu segan untuk kembali bergabung?"
"Bukan gtu prass" ucap ziva terbata bata sambil meneteskan air matanya.
"Ziv lu gak bisa seperti ini menjauh dari sahabat lu cuman karna ada gua disana....lupakan masalah kita, kembali keposisi awal layaknya seorang sahabat" ucap prass berusaha tegar, namun ziva hanya bisa menunduk sambil menangis. Prass benar ziva menjauh dari sahabat sahabatnya karna ia sebenarnya tau bahwa prass sudah pulang 4 hari yang lalu dan ziva merasa ia sudah mengecewakan sahabat sahabatnya dengan cara menghiyanati prass.
"Ziv gua gpp kok, pulanglah, balik lagi ke kita....mau gimanapun mereka adalah sahabat lu..termasuk gua" ucap prass memegang bahu ziva, sedangkan ziva hanya mengangguk pelan. Ziva sangat merindukan pria dihadapan nya ini, ia ingin sekali memeluknya namun ziva mengingat kembali dengan apa yang telah ziva lakukan kepada prass dan itu membuat ziva ragu untuk bersama sama lagi dengan yang lain nya.
tampa ia sadari bahwa teman teman nya yang lain sudah ada di belakang mereka, semua kali ini meneteskan air matanya karna ketegaran prass terhadap dirinya. Ia rela dirinya menahan rasa sakit hati demi menyatukan kembali persahabatan mereka semua. Anneth,joa,ucha dan uwa berlari menghampiri ziva dan memeluknya, sedangkan deven,iden,gogo dan aldy mencoba menguatkan prass yang sedang menahan kesedihan nya.
***
Kini prass sedang duduk di sebuah tempat indah yang menampilkan pemandangan gedung gedung tinggi yang bersinar karna lampu lampu yang menyala, kini prass sedang berada di rosthop rumah sakit, ini adalah kebiasaan prass sejak dulu, ketika ia sedang merasa kacau dia akan pergi ke rosthop untuk menenangkan diri
"Ternyata dokter bisa sedih jga" ucap pria sambil duduk di samping prass
"Dokter jga manusia" ucap prass santai
Pria itu adalah samuel cipta, ia adalah teman prass ketika berada di amerika, samuel adalah anak dari pemilik rumah sakit aditama dan diapun adalah seorang direktur rumah sakit aditama. oleh karna itu ia bebas melakukan kegiatan dirumah sakit aditama karna sebentar lagi samuel akan mewarisi rumah sakit aditama untuk dirinya
"Jadi cewe yang tadi siang itu ziva yang selama ini lo ceritain?" Ucap sam, prass hanya tersenyum meng iya kan ucapan sam
" yang kuat ya, gua yakin lu bisa lewati realita ini" ucap sam bemberikan semangat kepada prass "oiya btw, anneth itu pacarnya dokter deven ya"
"Iya sam, anneth adik ipar gua. Knp? Lo kenal?"
"Siapa yang gak kenal dia, dia kan penyanyi prass"
Prass hanya tersenyum karna sam benar siapa yang tak kenal dengan anneth, anneth adalah seorang artis penyanyi yang single terbarunya sedang naik daun
"Apa gua boleh ikut gabung bareng kalian?" Ucap sam kepada prass karna sam ingin sekali menjadi teman mereka semua, karna walaupun sam adalah orang yang tajir tapi sam tidak mempunyai teman selain prass, itupun prass baru baru ini saja berteman dengan sam, sebelum bertemu dengan prass sam tidak punya teman sama sekali.
"boleh....nanti gua ajak ketemu mereka ya"
"Thanks....lu emang temen baik gua" ucap sam sambil merangkul prass. Tiba tiba handphone prass berbunyi
"Hallo"
"Saya segera kesana"
Ucap prass langsung beranjak berdiri
"Oprasi lagi?" Ucap sam kepada prass
"Inikan udh kerjaan gua sam" ucap prass sambil mengikat tali sapatu snikersnya yang terlepas
"Dasar dokter specialis, slalu sibuk" ucap sam meledek prass, prass hanya terkekeh sambil berjalan turun menuju ruang oprasi di ikuti sam yang akan pergi ke ruangan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice Love
Teen FictionDua buah perasaan yang terjebak kesalah pahaman "Deven cristiandi bela" Pria yang mempunyai suara yang indah, pintar memainkan alat musik dan amat dewasa dalam bersikap "Annethia gabriela" Wanita yang amat cantik yang mempunyai suara emas yang membu...