Chap 10

3.7K 308 34
                                    

"Tidur yang nyenyak. Oke?" Ujar Naruto sebelum menutup pintu kamar. Naruko menggangguk. Naruto pun menutup pintunya.

"Ini tidak sesuai rencanamu, Naruto.." sebuah suara mengagetkan gadis itu. Gadis itu melompat kaget. "Eh, ayam terbang!"

Saat ia menoleh, ia mendapati seorang pemuda yang parasnya kelewatan tampan --ehem-- kan memang iya.

"Hehe." Kekehnya malu. Si pemuda hanya menggelengkan kepalanya. "Ada apa?" Tanyanya kemudian.

"Ini tidak dengan rencanamu, Naruto.." ulang pemuda itu.

"Hah... aku sudah tidak tahan melihat bersedih. Kau tau, tidak ada senyuman kebahagiaan diwajahnya dua tahun terakhir. Hei, itu bukan adikku yang dulu." Kata wanita pirang itu sambil menatap bulan purnama.

"Yeah," gumam pemuda itu. Kemudian, menarik kepala Naruto. Memeluknya dengan erat. Mata wanita itu membelalak. Tumben, pikirnya.

"Yang penting kamu tidak apa apa." Sahut pemuda itu. Naruto tersenyum.

"Iya," kata Naruto sambil menyamankan tubuhnya di pelukan hangat pemuda itu. "Terimakasih, --Sai-- kun."

.

.

"Putri Naruko dibawa iblis! Putri Naruko dibawa iblis. Siapa yang bisa membawa kembali putri Naruko dengan selamat, akan dihadiahi 1 juta koin emas." Kata pengawal Namikaze.

Semua warga banyak mengenai hadiah tersebut. Tapi, tak sedikit juga mengenai Naruto. Makam Naruto yang dipenuhi duri itu mulai tumbuh bunga iblis. Bunga mawar merah seperti darah dan menyebarkan bau harum menyengat.

Tapi, wangi itu beracun. Yang mempunyai niat jahat akan mati begitu mencium aromanya. Sialnya, Sasuke malah tidak mati!

(#arrrgghh...! Mengapa lu kagak mati mati, sih, Sas?)

"Kau yakin, kalau yang di pesta kemarin itu Naruto?" Tanya Tayuya, yang pada saat pesta itu ia pergi ke desa Kumo. Membeli perhiasan, tentunya.

"Is.. kamu dibilangin masih nggak percaya juga. Serius... semua orang disini juga melihatnya." Kata Temari.

"Kau tau? Sakura kena tamparannya lho.." sahut Karin.

"Hah? Jadi luka lebam bengkak nan menjijikan itu dari tamparan Naruto?" Tanya Tayuya dengan kaget.

"Lebam?" Emo keduanya heran.

"Iya. Lebam.. kemarin, aku pulang dari toko buah. Nggak sengaja berpapasan dengan Sakura. Dia menutupi wajahnya gitu. Eh, kelihatan. Menjijikan banget. Ewh.." jijik Tayuya hingga hampir mau muntah.

"Wow... tamparannya pasti menyakitkan." Kata Karin.

"Iya." Sahut Temari.

.

.

.

"Cari putriku! Aku ga mau tau!" Seru Minato dengan kasar.

"Tapi--"

"Akan kupenggal kalian kalau gagal!" Teriak Minato. Sebagian marah, akan kelakuan rajanya dan sebagian lagi gemetar ketakutan.

"Aku berhenti!" Seru seorang pemuda berambut merah dengan tato AI didahinya.

"Hah?"

"Naruto belum mati. Dan, aku tidak mau diperintah oleh raja seperti kau!" Seru pemuda itu yang tak lain adalah Gaara.

"Kau..!" Berang Minato.

"Aku juga!" Seru yang lain sambil menjatuhkan senjatanya. Kemudian, pergi tanpa kesopanan dari raja nya.

"AARRRGGHH..!!"

.

.

.

Tbc..

Maaf pendek ya..

Author lagi sakit kepala karena mikirin TTS. Harus dikumpulin hari ini.

Oke?

Iya...

Kakak akan melanjutkan ceritanya.

Tenang.

FIGHTING!

HAPPINESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang