Chap 03

3.7K 323 21
                                    

4 tahun kemudian...

"Ya,kau! Jauhi Ruko ku!" seru seorang pria bersurai raven kepada wanita bersurai pirang yang sedang mengandeng seorang gadis yang juga bersurai pirang. Naruko dan Naruto siapa lagi?

Pria itu menghempaskan tangan Naruto dari Naruko. Sementara yang dihempaskan,hanya menatap datar pada pria itu. Sedangkan yang bersangkutan hanya menatap benci campir kesal.

"Sasuke-niisan,apa apaan kau ini?!" seru Naruko tak terima. Sasuke menatap jijik kearah Naruto yang mengalihkan pandangan kini tengah menatap Naruko.

"Sudah kubilang,jangan deketin sampah ini. Dia sangat menjijikan!" seru Sasuke. Naruko melotot garang.

"Jangan sebut neechan dengan sebutan sampah! Dia kakakku!" bela Naruko.
"Hei,Uchiha. Kau tidak pernah berkaca,ya? Siapa yang kau sebut sampah,hah?!" tegas Naruto tak terima. Oke,jika dia yang disebut oleh Minato dengan sebutan sampah,ia mengalah. Ini?! Seorang Uchiha? Cih,tak terima!

"Tentu saja,kau! Naruko itu putri terhormat. Sebaiknya,wajah menjijikkanmu menjauh dari tunanganku!" seru Sasuke.

"Hei! Jangan sebut neechan dengan sebutan jijik! Niisan nggak pernah berkaca,ya? Siapa yang mau sama Niisan? Aku aja ogah. Sudah tinggalin aku!" teriak Naruko dengan segala kebencian pada seorang Uchiha Sasuke.

Uchiha Sasuke adalah putra bungsu dari kerajaan Uchiha. Dia bertunangan dengan putri kedua Namikaze. Yaitu Naruko. Saat pertama kali melihat Naruko, Sasuke langsung jatuh cinta dan tak segan segan melamarnya didepan orang banyak. Saat dia melihat Naruto, entah mengapa ia merasa jijik dan tak suka. Secara terang terangan, ia menindas Naruto. Bahkan,didepan Naruko sekalipun. Makanya,Naruko memasukkan nama Sasuke didaftar orang yang paling dibenci. Apalagi jika sudah menyangkut kakak kesayangannya.

Ngomong ngomong,tu Sasuke lebih mirip pedofil ketimbang tunangan Naruko. Umurnya 23 tahun sementara Naruko masih 17 tahun. Sedangakan,Naruto sudah menginjak 21 umur.

"A-apa?" kata Sasuke dengan mata yang melotot.

"Kau lebih mirip pedofil dari pada tunangan. Ingat umur,dong." sahut dua princess Namikaze itu berbarengan. Lalu,meninggalkan Sasuke seorang diri.

"Sialan kau,Naruto... Akan kubuat kau lenyap." lirih Sasuke.

.

.

Plak!

"Akh!" rintih Naruto sambil memegang wajahnya yang baru saja kena tampar. Minato lah yang telah menamparnya.

"Apa yang kau lakukan, hah? Jangan deketin Naruto!!"

Duak!

"Ampun,tousan..."

"Apa katamu?! Ampun?! Jangan harap! Aku bukan ayahmu!"

Duak!

Plak!

Naruto merintih dalam hati. Ia berpikir,ini semua ulah Sasuke. Apa lagi salahnya,ya tuhann...?!

Ctar!

Ctar!

Naruto hanya diam merasakan cambuk itu lagi lagi menghantam punggungnya. Rasanya memang sakit,namun ia udah kebal untuk tidak menjerit kesakitan.

"Tousan! Jangan sakiti,Neechan!" seru Naruko sambil mendobrak pintu kamar Naruto yang tertutup. Ngomong ngomong lagi nih,ya... Naruto masih tinggal didalam kastil. Minato memang tidak memperbolehkan Naruto tinggal diistananya. Apalagi,bersosialisasi. Bahkan,Minato dengan tega menyuruh Naruto mencari pekerjaan padahal Naruto juga putrinya. Bekerja layaknya pembantu. Naruto hanya diam saat mendengar pekikan Naruko. Adiknya memang menyayanginya. Begitu juga dengan dirinya.

"Sasuke-niisan! Lepaskan aku. Jangan halangi aku!" seru Naruko. Sasuke?

"Jangan masuk kedalam,dobe. Ini adalah ruangan penyiksaan. Jangan masuk!"

"Apa?! Ini kamar kakakku! Niisan tidak berhak melarangku."

"Dia bukan kakakmu!"

"Kau bukan tunanganku!!"

Diam.

Hening.

Dan..

Gubrak!

"Hentikan,tousan! Jangan sakiti neechan!" seru Naruko yanh entah bagaimana bisa masuk kedalam. Dibelakangnya,ada Sasuke yang terdiam sambil menatap Naruto dengan tatapan membunuh. Entah kenapa,Naruto merasa takut dengan tatapan itu.

Minato tak mendengarkan. Dia semakin gencar mencambuk Naruto. Naruko mengambil kursi dan melemparnya kearah Minato.

Bak!

Kursi itu berhasil menghantam tubuh Minato. Pria itu tersungkur sambil memegang lengannya yang terkena gagang kursi. Ia menatap tajam kearah Naruko yang memeluk Naruto.

"Apa yang kau lakukan disini,Naruko?! Balik kekamarmu!" perintah pria itu.

"Tidak. Sebelum tousan mengampuni neechan!" seru Naruko.

"Tidak akan. Dia bukan anakku!"

"Dia anak tousan! Kenapa kepala tousan keras seperti batu?! Apa begitu memalukannya anak premature dimata tousan?!!" jerit Naruko.

"Naruko!"

"Aku membenci tousan! Sangat... Sangat membenci tousan! Aku nggak pernah mempunyai ayah seperti tousan!" pekik Naruko.

Deg!

"Naruko! Balik kekamarmu atau...-" perkataan Minato dipotong dengan cepat oleh Naruko.

"Apa?! Apa tousan,apa tousan akan membunuhku?!!"

"Tousan akan mengurungmu disini bersama anak sialan ini! Tousan tidak akan mengganggapmu sebagai anak tousan lagi!" kata Minato.

Deg!

"Apa? Jangan... Naruko, balik...-" perkataan Naruto dipotong.

"Baik! Asalkan aku bersama neechan!"

"Tck!" dengus Minato sambil keluar dari kamar Naruto. "Dayang! Bawa kan baju Naruko kesini! Mulai hari ini dia bukan anakku!"

"Naruko, apa yang kamu lakukan?" sergah Naruto tak percaya.

"Aku hanya ingin bersama neechan. Hiks..." isak Naruko sambil memeluk Naruto.

"Sialan..."

TBC

HAPPINESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang