Chap 07

3.6K 325 14
                                    

Naruko menangis seharian dikamarnya. Ia dikunci dan pelayan berkali-kali mengantarkan makanan dan menenangkannya. Tapi, tidak ada satupun yang berhasil untuk memcerahkan suasana hati si putri.

Ia meringkuk diatas tempat tidur sambil terisak sesak napas. Ia rindu kakaknya. Ia rindu dengan kelembutan itu. Ia rindu masa-masa dua tahun yang lalu.

"Nee-chan... hiks... aku merindukanmu, neechan... kenapa kau tidak membawaku bersamamu sajaa?" Isak si princess muda itu sambil menggenggam bingkai foto yang kusam.

"Kaachan... hiks.. aku tidak punya siapa-siapa lagi... kenapa kalian tega meninggalkanku disini bersama orang-orang jahat itu!" Gumamnya yang terselip nada kebencian.

Ia merangkak menuju jendela kamar. Melihat pemandangan indah walaupun tidak seindah hatinya. Ia menidurkan kepalanya disamping dan menikmati semilir angin yang berlalu lalang.

Taman bunga matahari, lili, mawar putih, kucing, dan pohon-pohon apel berjejeran didepannya.

Hingga matanya menatap satu objek. Sosok berjubah hitam yang berdiri jauh disana. Tepat didepannya. Kepalanya bertudung hingga Naruko tidak mampu melihat wajahnya kecuali mulut sosok itu.

Naruko memicingkan matanya. Dan.. matanya terbelalak. Sosok itu seorang wanita. Ia tersenyum pada Naruko dan mengingatkan Naruko akan Naruto. Sosok itu memiliki surai pirang seperti kakaknya. Apakah itu kakaknya?

Wanita berjubah hitam itu melambaikan tangannya kearah Naruko. Naruko kaget. Ia mengedipkan matanya dan sosok itu menghilang.

Putri itu mematung. Apakah itu... kakaknya?

.

.

.

Lucifer berjalan menuju sebuah ruangan khusus. Langkahnya sampai tak kedengaran dan pelayan menatapnya dengan takut.

Ia berdiri tepat didepan dua peti kaca yang berdiri tegak. Dua-duanya berisi seorang wanita yang sangat mirip dan tentunya cantik. Kau tau itu siapa? Naruto.

Gadis malang itu berakhir di peti kiri yg berarti dia menyembah iblis. Tapi ia juga bisa di peti kanan yang berarti ia masuk surga. Setengah jiwa itu terpisah.

"Kenapa hidupmu berakhir seperti ini?" Tanya Lucifer sambil memegang peti kiri.

"Kau dulunya adalah gadis kecil yang polos. Dan... akhir hidupmu begitu menyedihkan. Mengapa?! Apa karena ayahmu dan uchiha berengsek itu?!" Teriaknya murka. Sampai-sampai benda disekitarnya hancur tak bersisa.

"Tak apa, sayang. Aku akan melindungi adikmu dan membalaskan dendammu! Setelah itu, kita akan bersama untuk selamanya!"

Perlahan, mata wanita di peti kiri terbuka. Menampilkan netra shappire dan menggumamkan,"Naruko..."

.

.

.

To be continued...

HAPPINESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang