Sebelum lanjut kalian harus follow dan vote bagi yang belum dan jangan lupa coment.
Berharap kepada manusia hanya membawakan kekecewaan.
Hari ini adalah hari dimana pertandingan antara Aldo Saputra Ghyfano dan Rio Mahendra. Rara yang sedari tadi tak lepas dari doanya agar Rio idolanya bisa memenangkan pertandingan ini. Jika Aldo yang memenangkannya maka tamatlah hidupnya.
Kegaduhan terdengar di lapangan basket karna dua cowo tampan yang sedang memperebutkan bolanya. Kini Rio telah menguasai bolanya hal ini membuat Rara senang.
"AYO KA RIO SEMANGAT." Rara berteriak kepada Rio.
"AYO KA MASUKIN BOLANYA,"
"SEMANGAT KA RIOO."
"KA RIO PASTI MENANG." Rara terus berteriak menyemangati Rio.
"apaan sih lu? Yang menang pasti Aldo." Kata salah satu cewe yang menonton.
"Gue yakin Ka Rio pasti menang." Rara membalasnya.
"Kita liat aja nanti."
'KA RIO,'
'GILLA KA ALDO GANTENG AMAT.'
'KA ALDO TAMBAH GANTENG KALAU KERINGATAN.'
'SEMANGAT SAYANG ALDO.'
'ALDOOO KAMU PASTI BISA.'
'KA RIO SEMANGAT KA.'
'KA ALDO PASTI MENANG.'
"Cih mereka percaya banget kalau cowo gila itu bakalan menang." Rara tersenyum miring.
"Lu kenapa sih mau banget ka Aldo kalah?" Tanya Tasya. Teman sebangku Rara sekaligus sahabatnya.
"Iya gue gx sudi kalau cowo gila itu yang menang." Rara memalingkan pandangannya ke arah lapangan dan terkejut saat Aldo memasuki bolanya ke ring.
"YEYYYY." Suara sorakan senang saat Aldo berhasil memasukan bolanya beberapa kali. Rara? Cewe itu hanya diam tak percaya bagaimana bisa Aldo melakukannya? Fikirnya.
"Rara? Lu kenapa?" Tanya Tasya yang melihat sahabatnya melamun dan mukanya pucat.
Pertanyaan Tasya tidak digubris oleh Rara. Dia masih berdoa agar pertandingan ini dimenangkan oleh Rio. Namun harapannya luntur saat pertandingan telah selesai dan Aldo yang mendapatkan poin tinggi.
"Tasya?"
"Kenapa Ra?" Tanya Tasya semakin bingung dan cemas.
"Ka Aldo menang?"
"Iya." Tasya menjawabnya dengan enteng.
"Gue harus pergi." Rara berlari untuk menghindar Kakak kelas gilanya itu.
"Gimana bisa ka Rio kalah? Diakan kapten basket." Rara memasuki toilet sebagai tempat persembunyiannya.
Rara masuk ke dalam dan menguncinya. Ia berharap Aldo akan lupa dengan perjanjiannya "Duh gimana nih ka Aldo menang,"
"Gue gx mau jadi pacarnya,"
"Gue harus apa?"
"Apa gue pindah sekolah aja?"
"Apaan sih lu Ra ya kali gue pindah,"
"Gue harus apa?"
"Gimana kalau ka Aldo cari gue?"
"Tapi gue gx bisa kaya gini terus."
Rara yang sibuk melakukan aktivitas yaitu mondar mandir dan bergulat dengan fikirannya tergangu saat ponselnya berdering bertanda ada panggilan masuk.
+6215123..... (Panggilan masuk)
Hay sayang lu
Di mana?Suara itu oh shit Rara harus apa?
Kau masih di situ
Sayang?Ini siapa?
Gx usah pura-pura
Tidak tau sayang
Aku tau kau kabur.Gue gx kabur!
terus lu kemana?
Gue? Gue gue gx
Kemana-manalu keluar Atau
gue yang masuk?Maksud lu?
Gue tau lu ada di toilet.
Lu tau dari mana?
Gue udah pernah bilang
Sama lu kalau gue tau
Semua yang lu lakuin.Lu gila!
Cepat keluar!
Gue gx mau!
Oke gue masuk tunggu
Gue.Tut.
Sambung telfon terputus oleh Aldo.
"Gue yakin ka Aldo punya kelainan batin." Gumang Rara.
Brukk
Rara terkejut Saat pintu kamar mandinya terbuka karna didobrak paksa oleh Aldo.
"Lu gila sinting!" Ujar Rara emosi. Aldo mendobraknya hingga pintu kamar mandinya rusak.
"Lu udah rusakin pintunya tanggung jawab!" yang ditegur terlihat santai.
"Heh gue ngomong sama lu!"
"Dasar gila!" saat Rara ingin keluar tiba-tiba saja Aldo masuk sehingga menghalangi Rara untuk keluar.
"Awas!" Rara mendorong tubuh Aldo namun hasilnya nihil.
"Jangan ngegas kalau ngomong sama pacar." Kata Aldo menarik tangan Rara keluar toilet.
"Lepasin! lu mau culik gue kemana?" Rara terus membrontak.
Aldo terus menarik tangan Rara hingga lapangan dan Rara mulai panik, apa yang akan dia lakukan?
"WOY SEMUANYA LIAT SINI! MULAI SEKARANG RARA ALEXIA GHYFANI INI PACAR GUE JADI, SIAPA PUN YANG BERANI DEKETIN DIA BAKAL GUE KIRIM KE AKHIRAT! NGERITI?" Teriak Aldo membuat semuanya mengarah dan berbisik pada nya.
'What? Ka Aldo pacaran sama Rara?'
'Gue gx terima anjir.'
'Mereka cocok banget.'
'Rara cantik.'
'Ganjen banget tuh cewe.'
'Pake jurus apa tuh?'
'Semoga langgeng.'
"Gue tambah yakin kalau lu itu udah gila!" Teriak Rara di depan wajah Aldo yang sedang tersenyum riang.
"DENGER! GX ADA ORANG YANG BOLEH NYAKITIN ARA kecuali gue." Kata Aldo yang memelankan suaranya diakhir kalimat.
Rara yang mendengar langsung melangkah meninggalkan tempat memalukan itu.
"Dasar sinting bikin gue malu aja sialan!" Gerutu Rara.
"Gx boleh kaya gitu sayang."
Makasih yang sudah follow and coment.
Jangan lupa follow, vote and coment👍
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You AL
RandomKarna perjanjian bodoh itu gue harus terjebak hubungan bersama kakak kelas gila, menurut gue - Rara Alexia Ghyfani. Karena dendam gue harus terjerumus dengan kata "cinta" - Aldo Saputra Ghyfano.